menceritakan seorang Elnando Winter Prince. si dingin dari Kwangya Senior High School, memiliki wajah yang menawan
siapa yang tidak mengenal sosok Winter? manusia hampir sempurna di dukung dengan keluarganya yang menjadi donatur terbesar di Kwangya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Keesokan harinya di Kwangya Senior High School terlihat dua motor sport berwarna hitam melaju ke arah parkiran sekolah elite tersebut. Di ikuti sebuah mobil Audi berwarna putih dibelakangnya
Semua pandangan warga Kwangya mengarah ke tiga orang yang baru saja memakirkan kendaraannya di parkiran khusus sekolah elite itu. Rey, Yujey dan Niel berjalan ke arah koridor. Siswa-siswi nampak mencari-cari keberadaan ice prince yang kali ini tidak terlihat di antara ketiganya. Biasanya mereka selalu bersama namun kali ini tidak ada tanda-tanda kemunculan Elnando Winter Prince di pagi ini
"Orangnya lagi di lapangan basket" ucap Bagas setelah menghampiri ketiganya, salah satu anggota KINGZ yang bersekolah di Kwangya SHS, dan Rey pun mengangguk
Sebelumnya Rey meminta Bagas untuk mengawasi pergerakan Eric setelah kejadian yang menimpa sahabatnya
"Mau di eksekusi sekarang apa nanti?" tanya Rey pada keduanya
"Ayo dah mumpung masih pagi" balas Yujey dan mereka pun berjalan menuju lapangan basket
Sesampainya di tempat terlihat Eric yang sedang memainkan bola berwarna oren di tangannya. Rey segera berlari menghampiri Eric dan menendangnya dari belakang, seketika membuat Eric terjatuh sebab kedatangan Rey dari belakangnya tanpa di duga.
Belum sempat terbangun, sebuah bola basket melayang mengenai tepat di kepalanya membuat Eric pingsan seketika
"Yahhh gitu aja KO" ucap Yujey setelah melemparkan bola oren tersebut ke arah Eric
"Bawa ke gudang" pinta Niel lalu mereka membawa Eric ke arah gudang yang dijadikan mereka tempat eksekusi
Namun sayang, mereka tak menyadari kalau tindakannya sedari tadi di awasi oleh seseorang yang tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Ia bergegas pergi menemui kepala sekolah guna melaporkan kejadian tadi
***
Sesampainya di gudang, mereka mendudukkan Eric disebuah kursi lalu mengikatnya tak lupa juga mereka melakban mulut Eric agar tidak menimbulkan kebisingan
Tak berselang lama Eric tersadar dari pingsannya dan langsung di hadiahi tamparan keras dari Yujey yang daritadi menahan amarahnya
Plakkkk!
Hal itu membuat Eric menggeram marah, lantaran mulutnya yang di lakban jadi ia tidak bisa berkata apa-apa dan hanya bisa menggeram tertahan
"Apa? mau nambah lagi?" tanya Yujey terkekeh remeh menatap Eric
