Hari berganti hari, berganti minggu juga berganti bulan. Sudah enam bulan sejak resep baru itu, usaha ramen milik Naruto berjalan lancar. Bahkan satu bulan yang lalu ia menambah porsi jualannya menjadi 200. Tentu saja itu bertahap seiring permintaan yang meningkat.
Kedekatan sang penjual dengan pelanggan setianya juga semakin baik. Meski jarang bertemu tapi Hinata selalu menyempatkan untuk membeli ramen Naruto. Tidak selalu berkomunikasi melalui media. Terkadang jika hati sedikit tertaut, selalu ada jalan untuk dipertemukan. Walau sekedar bertegur sapa.
Hal itu lah yang tanpa di sadari keduanya bahwa mereka memang sedekat itu.
Siang ini, berangsur pembelinya berdatangan. Ramen Naruto sekarang cukup dikenal. Dia belum menentukan nama ramen tersebut, jadi orang menyebutnya dengan sebutan ramen Naruto. Resep rahasia yang di milikinya, benar-benar menjadi magnet. Katanya, orang tidak akan lupa dengan rasanya. Semuanya berkat Hinata. Dia tidak akan pernah melupakan itu.
"Denger-denger, juragan empang bakal segera nikah." Seorang pelanggan laki-laki gemulai yang menikmati ramen mengawali gosip siang ini. Sebetulnya Naruto sudah terbiasa, tapi ia tak pernah menanggapi. Cukup menyimak. Walau begitu, informasi yang dia tahu jadi banyak.
"Bener itu." Seorang gadis di sampingnya menanggapi. Mulutnya tak henti nenyeruput mie tersebut.
"Tau info dari mana?" Teman di sebelah laki-laki gemulai tadi ikut nimbrung juga. Memangnya siapa yang tidak tahu dengan juragan empang tajir nan tampan itu? Jika benar gosip itu, pasti akan menjadi perbincangan hangat di Konoha. Empang bukan sembarang empang. Keluarga Otsutsuki memiliki jaringan yang kuat di berbagai negara. Tak heran, hasilnya selalu di ekspor keluar negeri.
Naruto memang tahu, siapa juragan empang tersebut. Tapi setelah di warisi anaknya bernama Toneri, ia sama sekali belum melihat wajahnya. Terkadang, ia berfikir ingin rasanya belajar berbisnis dengan keluarga tersebut. Ingin tahu, rahasia sukses berwirausaha.
Kembali, pada perbincangan ketiga pelanggan tersebut. Naruto hanya diam menyimak. Ia sibuk mencuci mangkok dalam ember kecil, posisinya berjongkok. Memudahkan dia mendengar gosip itu.
"Ayahku kan kerja di salah satu empang milik Otsutsuki. Tentu saja tahu."
"Wah siapa cewek itu ya? Aww beruntung banget dia. Gileeee" dengan nada yang teramat gemas, lelaki gemulai itu bahkan mencubit lengan teman di sampingnya.
"Katanya sih, calonnya itu guru sekolah dasar elit itu tuh. KIS (Konoha International School)"
"Pasti orang kaya guru itu." Celetuk teman satunya lagi.
Gadis berambut gimbal itu tampak mengedikkan bahu. "Enggak juga, katanya dia dari kalangan biasa."
"Ko bisa ya Babang Tonton sama cewek biasa? Harusnya sekelas Sascia Kohel"
"Siapa tuh? Baru denger?"
Lelaki gemulai itu menaruh mangkok ramennya di bawah, dia mengeluarkan pnsel miliknya dan membuka aplikasi tok tok.
"Tok toker terkenal di negara sebelah. Punya jargon mari kita cubiiii..." Jawabnya heboh.
Temannnya hanya manggut-manggut. "Iya kalo itu aku tau. Wah gila sih kalo ceweknya modelan kayak gitu pasti viral banget."
"Dia kan baik hati juga dermawan orangnya. Pasti gak pilih-pilih soal cewek."
Begitulah kiranya perbincangan yang entah benar atau salah itu. Naruto hanya menggelengkan kepalanya. Sudah berbagai macam manusia ia hadapi.
Bicara soal sekolah KIS, dia jadi teringat Hinata. Gadis itu berjanji akan memakan ramennya dengan teman-teman. Tapi dalam benaknya, ada sedikit rasa penasaran tentang gosip yang ia dengar. Benarkah juragan empang itu akan menikah dengan seorang guru dimana Hinata juga mengajar disana. Mungkin, ia bisa bertanya pada Hinata langsung. Fikirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelanggan Setia [√]
RandomUzumaki Naruto, seorang penjual ramen keliling yang memiliki mimpi besar. Sama seperti manusia lain. Ia pantang menyerah dan selalu optimis meski ramennya jarang laku. Tapi yang membuatnya bertahan adalah satu pelanggan yang setia. . . Tidak tahu ke...