Part - 20

12.2K 380 10
                                    

"kamu yakin mau ke amrik lagi?" tanya papa nya

"iya paa, dyan udah yakin dan memutuskan untuk ke amrik lagi, nanti in syaa allah dyan bakal sering² pulang, untuk papa" ujar dyan sambil memeluk sang papa

Papanya hanya menghela nafas, jujur dia tidak bisa membiarkan anak nya pergi jauh darinya tapi dia juga tidak bisa mencegahnya untuk pergi "jaga diri baik², kalo ada apa² langsung telpon papa, 2 bodyguart juga akan selalu ikut kemana pun kamu pergi dan akan menjanga kamu" ujar papanya

"seriusss om - om itu ikut dyan?" tanya dyan tak percaya dan sang papa menngangukkan kepalanya "ga bisaa pah, dyan ga nyaman kalo kemana² diikutiin" ujar dyan memohon

"ga bisa juga sayang, nanti ga ada yang jaga kamu" ujar papanya

"papa..." rengek dyan

"sama bodyguart atau ga sama sekali ke amriknya?" ucap papa tegas

"hemmm....okee, tapi harus jaga jarakk jauh² dari dyan, bisaa ya pah, beneran deh dyan ga nyaman kalo di ikutin seperti itu" mohon nya lagi

"oke" final papa nya

"Alhamdulillah... Terimah kasihh papa" ucap dyan tersenyum

.....

Pesantren Ar - Rahman

"Innalilahi wa inna ilaihi raji'un"

"semoga amal, ibadah ning dita di terimah di sisi Allah"

"aamiin"

"ya allah, ndak percaya aku, padahal tingal menghitung hari acara pernikahan nya, tapi yang kuasa lebih sayang sama ning dita" ujar teh sella

"umur ndak ada yang tau teh, semoga keluarganya bisa di beri ketabahan" ujar umi

"iya mih, aku juga kasihan sama gus rey, ndak jadi nikah, calon bojoee, di ambil sama gusti allah" ujar teh sella lagi

"iyo, gusti Allah lebih sayang sama ning dita" ujar teh tyas menimpali

Suasana pesantren kini sedang riuh dan berduka atas kabar meningalnya calon istri dari gus pesantren ini yaitu gus rey yang acara pernikahan nya tingal menghitung hari

Ning dita meningal karna kecelakaan, sempat dilarikan ke rumah sakit tapi nyawa nya tidak tertolongkan saat perjalanan menuju rumah sakit

Meningal di usia 21 tahun dan ya begitulah takdir ga ada yang tau selain allah, semua sudah tertulis di lauhul mahfudz dan sekarang kita menunguh giliran:)

Rumah duka..

Gus rey dan abi sudah berada di rumah ustad ahmad, sejak kemarin tepat nya saat menerimah kabar duka itu dan hari ini, tepatnya hari pemakaman ning dita, keluarga gus rey baru menyusul

Umi menangis sambil memeluk ustadzah syarifah ( umi ning dita ) "ustadzah saya dan keluarga besar saya turut berduka cita yang sedalam - dalamnya atas kepergian ning dita, semoga beliau di terimah di sisi allah dan mendapatkan tempat yang layak, aamiin" ujar umi sambil merengkuh erat calon besan nya itu

Ustadzah syarifah hanya mampu menangis " terimah kasih ustadzah, ternyata gusti allah lebih sayang putri saya dari pada saya sendiri" ujar ustadzah syarifah dengan sejuta ketegaran

"ustadzah syarifah semoga selalu di beri kesabaran dan ketabahan, percaya lah allah maha mengetahui dan maha penyayang" ujar umii

Ustadzah syarifah hanya diam sambil menangis detik berikutnya acara pemakaman pun selesai..

....

1 minggu kemudian....

di rumah bunda.

"mbak clara gimana berat ga perutnya?" tanya salwa sambil menatap polos perut buncit clara

My Wife [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang