Part - 18

10.7K 384 6
                                    

Assalamualikum geennnngss
Slmt dtng
Selamat membacca
dan
Heppy kiyowo

______________

Disebuah kamar bernuasa pink - putih

terlihat seorang perempuan yang sedang berguling kesana kemari di kasurnya

"Mengapa dirimu sangat sulit untuk dilupakan tuan? apakah dirimu selalu menyebut namaku di setiap doamu? atau diri ini sendirilah yang berlebihan dalam mengharapkanmu?" monolog nya gusar

"apa ini cinta ya rabb? atau hanya sekedar rasa kagum? tapi-, bagaimana bisa cinta tumbuh begitu cepat sedangkan aku baru pertama bertemu dengannya? dan entah bisa bertemu lagi atau tidak?"

"tapi jika bener - bener dia jodoh hamba, dekatkan lah ya rabb, mungkin hamba memang kagum, tapi rasa ingin memiliki itu ada"

....

Ndalem...

"masya allah nduk rendangnya enak sekali, pinter banget kamu masaknya" puji umi sambil mecicipinya

"alhamdulillah umi, kalo umi suka" ucap salwa sambil tersenyum

"sepertinya akan tambah enak kalo pake nasi"

"umi mau pake nasi? sebentar salwa ambiliin dulu"

"iya nduk"

"ini mih nasinya"

"terimah kasih ya nduk" ucapnya dengan senyum

"sami - sami umi" balasnya dengan senyum juga

...

"sal aku mau ngomong" ucap kafka yang baru datang

"iya mas ngomong aja" ucap salwa sambil membuat kopi

"gak disini, ayo ikut" ucap kafka sambil memegang tangan salwa

"eh iya sebentar mas, mau anter kopi nya ke abi dulu" ucap salwa dan beranjak pergi

Kafka menghembuskan nafasnya kasar dan setelahnya dia menyusul salwa

"ini bih kopinya" ucap salwa sambil meletakan kopi di atas meja

"iya, terimah kasih nduk" ucap abi

"sama - sama bih"

"ayo sal" ajak kafka

"salwa kamu lihat umi ndak?" tanya abi

salwa menghentikan langkah nya "tadi habis makan, umi bilang ada santri yang mau setor hapalannya bii" ucap salwa "apa abi mau salwa pangilin umi?" tanya nya lagi

"ndak, ndak usah, kaki abi cuma sedikit pegel" ucapnya

"ayo sall" ucap kafka dengen raut wajah ditekuk

"sebentar mas" balas salwa

"abi mau salwa pijitin kakinya?" tanya salwa sambil tersenyum

"boleh kalo kamu ndak repot" ucap abi

"ndak repot sama sekali bih" ucap salwa dan duduk lesehan di atas karpet sedangkan abi duduk di sofa

Kafka yang melihatnya lagi - lagi hanya bisa menghembuskan nafas kasarnya dan duduk di sofa dengan menghempaskan tubuhnya secara kasar dan mengambil ponsel nya guna menghilang kan rasa bosannya

Beberapa menit kemudian...

"masih lama ya sal?" tanya kafka dengan datar

"sebentar lagi mas" ucap salwa

My Wife [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang