Part - 36

6.9K 391 66
                                    

Haii gays, selamat menjalankan ibadah puasa, mohon maaf kalo saya punya salah 🙏🙏

Selamat membaca

Tandai kalo ada TYPO

Jangan lupa like, komenya dan follownya

Btw semakin kessini kok saya ngerasa semakin sepi yaa? Why? Apa ini cuma perasaan saya saja?

Yaudah ga pp deh, tetep semangat 4G 🔥🔥

.
.
.

Bruk

Kafka langsung saja merebahkan tubuhnya di atas kasur

Setelah selesai acara syukuran tadi, kafka dan beberapa ustad lain nya sedang ada urusan sedikit mengenai pesantren

"udah selesai urusanya mas?" tanya salwa yang baru keluar dari kamar mandi, lengkap dgn piyama tidur, dan jangan lupakan jilbab burgo yg selalu menempel di atas kepalanya

"hem" jawab kafka singkat

Salwa berjalan dan duduk di pingir kasur sambil melihat kafka yang sedang berbaring itu dgn seksama"butuh sesuatu? Atau mau salwa buatin apa? Teh, kopi?" tanya salwa

Kafka yang semula menatap langit kamarnya kini beralih melihat salwa yang duduk disampingnya itu "tangannya sini" pinta kafka

Salwa mengerutkan dahinya bingung, tapi ia tetap mengulurkan tanganya

Kafka meraih tangan salwa, kemudian ia cium tangan itu dgn lembut "baring sini sal" ujar kafka kemudian sambil menepuk kasur disampingnya

Salwa melepaskan sendalnya, kemudian ia berbaring disamping kafka "tadi kamu tanyakan butuh apa?" ulang kafka

Salwa menganguk singkat "butuh bulan madu" ujar kafka to the point sambil menatap salwa dalam

"hemm, itu yaa mas" ucap salwa dgn pelan

"kenapa? ga mau?" tanya kafka serius

"engak... bukan gitu tapi...." ujar salwa terpotong

"baring disini" titah kafka sambil menarik bahu salwa supaya mendekat "apa jantungku masih berdetak?" tanya kafka

"hem, iyaa, kenapa mas? " jujur salwa sambil kepalanya diatas dada kafka

"gg pp" jawab kafka singkat

Hening beberapa detik

"mas kafka, soal tadi...."

"gg pp kalo kamu belum siap" ujar kafka dgn mata tertutup dan tangan yang memeluk salwa dari samping

"salwanya siap kapan aja, tapi boleh ga kalo ke mekkah nya sama gus rey dan gus el juga?" pinta salwa

Kafka membuka matanya "wait? Kenapa tbtb kamu mau ajak rey dan el juga? yang namanya bulan madu itu cuma berdua, aku sama kamu! Ga ada el atau rey" ujar kafka tegas tapi pelan

Salwa menarik nafasnya pelan "iya salwa tau, maksud salwa bukan cuma gus rey dan gus el saja, tapi dyan dan husna juga harus ikut" ujar salwa

Kafka masih terdiam, mencerna setiap kata yang dikeluarkan istrinya itu "salwa mau hubungan mereka menjadi semakin dekat, dgn kita ajak mereka bulan madu plus ibadah, boleh yaa mas, kapan lagi kalo ga sekarang mumpung kita juga mau pergi"

"apa lagi gus el dan husna, kayaknya mereka memang butuh pendekatan, secara mas kafka tau sendiri gimana hubungan keduanya" jelas salwa

"mereka bisa sendiri sal, kita ga usah ikut campur urusan rumah tangan mereka" ujar kafka

My Wife [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang