Dua hari kemudian....
"gimana mih?" tanya gus rey tak sabaran saat uminya keluar dari kamarnya
Umi tersenyum "alhamdulillah, umi sudah jelaskan semuanya sama dyan, dan besok dia pulang" ujar umi
"beneran mih?" tanya gus rey sambil memegang kedua tangan uminya refleks
Umi hanya mengangukan kepalanya "anak itu merasa bersalah setelan mendengar penjelasan dari umi, dia merasa bersalah sama kamu rey, karna tidak menunguh penjelasan darimu terlebih dulu, dan malah main pergi" ujar umi
"umi terimah kasih" ujar gus rey sambil memeluk uminya "itu semua karna umi, dyan pasti juga ga akan percaya kalo itu keluar dari mulut org lain selain umi, karna dia sangat menghormati umi" ujar gus rey
"iya rey, dia perempyan yang solehah, jangan sia - siakan, sebagai suami kamu harus memuliakan dia sebagai istrimu rey, jaga dia, sayangi, cintai, dan beri dia kasih sayang, niscaya doa seorang istri yang solehah untuk suaminya itu dikabulkan oleh allah
Jangan sekali - kali kamu membuat dia menangis, ingat setiap kali kamu mau menyakitinya, ingat umi" ujar umi sambil menatap anaknya itu dgn sorot mata teduhnya
"iya mih, pasti! tapi kenapa rey ngerasa saat ini lagi ngomong sama ibu mertua, karna rey lihat umi lebih sayang dyan dari pada rey" ujar gus rey
"pasti dan jelas! umi sayang dyan, umi sayang semua menantu umi, dan umi sudah anggap mereka anak kandung umi sendiri, dan umi bersyukur punya menantu seperti mereka" jeda umi
"umi beruntung rey, sangat beruntung allah maha baik, karna sudah mengirimkan sosok menantu yang sudah sabar dan sayang menghadapi anak - anak umi, seperti reza yang punya jam terbang tinggi tapi selalu mengutamakan keluarganya, ia tetap sabar menghadapi sikap mbakmu yang semena - mena itu.
Umi kadang berpikir anak kandung umi itu sella atau hendra, karna sikap mereka berbanding jauh sekali, hendra mirip seperti abimu, tegas, berwibawa, sabar, sabar dan sabar, selama ini umi tidak perna melihat hen marah atau membentak teteh mu itu
karna jelas kita tau bagaimana sifat sella, yang susah diatur, bahkan abi dan buyamu sampai ngelus dada menghadapi sella, tapi hebatnya mas hendramu bisa bertahan sama tetehmu bahkan sampai mereka punya anak tiga.
Apa lagi ini menantu perempuan umi, tak habisnya umi bersyukur, dulu mbah umi perna bilang katanya menikah itu harus sama - sama sekufu, wes sayyid sama sarifah, gus sama ning dan seterusnya, katanya guna untuk menjaga nasab dan keturunan.
tapi prinsip umi ndak masalah sama nasabnya, mau keturuna kiai, ulama, habib sekalipun yang terpenting sah! harmonis, ada cinta didalamnya, hangat, saling mencintai, layaknya kisah rasul dan istrinya, bagi umi itu sudah cukup yang terpenting kedua belah pihak bahagia, bener to lee?" tanya umii sambil tersenyum tipis
"bener mih" jawab gus rey sambil tersenyum manis
"wes makanya to lee jangan jadi suami yang dzolim, ingat doa istri yang terzolimi itu akan langsung diijabah sama allah" ujar umi lagi
"iya umiku, rey paham, ceramah umi ini coba sekali - kali dikasih paham sama mas kafka dan el, kayanya mereka yang lebih butuh dari rey" ujar gus rey
"tunguh saja, umi cuma lagi menunguh waktu yg tepat, mereka sudah lama ga dicerahamin, mulut umi ini rasanya gatel banget pengen kasih siraman rohani untuk mereka, terutama el" gerget umi
"bener mih, el kayanya yg paling membutuhkan, karna rey lihat hubungannya sama husna ga ada kemajuan, mala makin rengang" ujar gus rey
"sibuk banget to mas ngurusin rumah tangga orang, wes rumah tanga sendiri saja belum selesai, itu istrinya belum pulang to?" ujar gus el yang tiba tiba datang
KAMU SEDANG MEMBACA
My Wife [END]
Teen FictionWarning🔥 ⚠️AREA BAPER!⚠️ ⚠️KAWASAN BEBAS HALUU⚠️ tapi jangan berlebihan, gak baik, Allah membenci apa pun yang berlebihan ......... Cerita tentang.. Pasangan Yang Halal, tapi rahasia, Cerita ini juga tentang anak ke 3 dan anak bungsu "enak aja mau...