Part - 23

7.7K 321 5
                                    

Haii gays
Sehat selalu yaa, jangan begadang,
semangat baccanya
Jangan di skip tapi dilike✨🌼
Terimah kasih banyak:)

........

Semuanya kini tengah berkumpul di rumah sakit, umi yang terduduk di kursi roda, mbak tyas, teh sella, kafka, salwa, abi, supir, bik iyem

Dyan sedang di rawat karna pingsan, rey sedang di ruang Gawat darurat!

Sedari tadi air mata umi tak hentinya keluar begitu pun dengan mbak tyas, teh sella dan salwa

Anak - anak mereka tingal di pesantren di asuh oleh mbak - mbak pesantren dan abdi ndalem

"Assalamualaikum" jawab seseorang yang baru datang itu

"waalaikumsalam"

Orang itu menyalimi abi setelahnya umi dan menegatupkan keduan tangannya Kepada salwa dan sella

"mas.." pangil mbak tyas lirih

Orang itu langsung memeluk mbak tyas dengan erat, "gimana kondisi gus rey?" tanyanya

"rey masih ditangani dokter didalam, kondisinya kritis" ujarnya

"sabar yaa, takdir allah pasti baik" ujarnya lagi sambil mengecup pucuk kepala mbak tyas yang terbalut jilbab itu

Orang itu adalah Reza Anggara suaminya mbak tyas seorang pilot, tadi saat mendengar kabar duka itu ia langsung membatalkan jadwal penerbangannya dan minta di ganti kan oleh pilot yang lainnya

"Permisi pak, pasien atas nama dyandra sudah sadar" ujar suster itu

"iya sus, terimah kasih" ujar abi

Abi pergi disusul oleh bik iyem dan pak supir, sesampainya mereka disana, dyan kembali terisak menangis setelah mengentahui bahwa ayah nya sudah meningal dunia

"ayah kenapa ayah pergi secepat ini, ayah ga sayang sama dyan, ayah ga mau jaga dyan lagi, ayah capek sama dyan?" ucap dyan di depan jenazah ayah nya itu

"kenapa ayah ga bilang sama dyan kalo ayah sedang sakit, kenapa ayah nyembunyiin ini semua dari dyan, kalo dyan tau ayah sakit dyan ga bakal pergi keluar negeri dyan akan selalu ada buat ayah, rawat ayah, tapi dyan bahkan ga hadir di detik - detik terahir ayah" ujarnya terisak

"yang sabar ya dyan, ikhlaskan ayah kamu, doakan dia semoga di tempatkan di tempat yang layak di sisi allah SWT" ujar abi

"sekarang kita harus membawa jenazah ahmad pulang, untuk dikebumikan" ujar abi "bik tolong bantu dyan" ujar abi lagi dan bik iyem mengangukan kepalanya

Sebelum pergi abi menemui keluarganya dulu yang berada di ruang darurat itu "jenazah pak ahmad akan dikebumikan, kafka, tyas dan sella, ikut abi, salwa tetap disini jaga umi" titah abi

"iya bih" jawab salwa

"ayo" ajak abi kepada anak - anaknya itu

Setelahnya mereka pergi tak berselang waktu lama kedua orang tua salwa datang "salwa" pangil bundanya

"bunda" ujar salwa sambil memeluk keduanya

"bagaimana kondisi gus rey?" tanya bunda

"gus rey masih ditangani oleh dokter bun" jawab salwa

"kemana yang lainnya sal?" tanya ayahnya

"mas kafka dan yang lainya pergi ikut abi menguburkan jenazah pak ahmad" ujar salwa

My Wife [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang