On September 18, 2021

28 1 0
                                    

Hari ini, Mika tidak ada jadwal khusus di Jepang. Tapi Mika berencana untuk datang ke Big Hit Labels Japan. Tentunya dengan dampingan dari sang manager yaitu Park Dae Jung. Dan juga para bodyguard Mika. Seharian ini Mika tidak sibuk. Jadi ia bisa melakukan apa pun yang ia inginkan. Seperti jalan-jalan atau belanja.

(Percakapan berikut dalam bahasa korea)

"Pagi Mika...!" kata Park Dae Jung dengan ramah.

"Pagi managerku...!!" kata Mika sambil melambaikan tangan ke Park Dae Jung.

(Saat ini, di belakang Park Dae Jung sudah ada bodyguard-bodyguard yang sudah siap siaga menjaga Mika)

"Kita mau langsung ke Big Hit??" tanya Park Dae Jung ke Mika.

"Ah! Iya kak... Yuk!!" kata Mika yang tadi sempat melamun.

Park Dae Jung pun bergegas mengambil mobil dan menjemput Mika di lobby. Lalu mereka langsung berangkat. Tepat dibelakang dan didepan mobil Mika, ada mobil dari bodyguard-bodyguard Mika. Bang Si Hyuk dan Park Ji Won, sengaja menyiapkan bodyguard sebanyak itu untuk Mika. Karena mereka tahu, bahwa kepopuleran Mika saat ini. Sudah melebihi kepopuleran BTS.

Dan ditambah lagi, acara Best Artist kemarin itu. Membuat heboh seluruh Jepang. Karena para fans Mika di Jepang. Tidak ragu-ragu untuk mencari keberadaan Mika. Dan langsung mengahampiri dan menemui Mika secara bersamaan. Tentu itu membuat, tempat-tempat yang Mika kunjungi. Selalu ramai karena kehadiran fans-fans Mika. Dan pastinya disertai kehadiran para wartawan.

Selalu ada saja orang yang tidak ingin kehilangan momen. Untuk bisa melihat atau menemui Mika. Itulah sebabnya, dimana ada Mika. Pasti di situ ramai. Tak lama kemudian, Mika dan Park Dae Jung sampai di Big Hit Labels Japan. Dan begitu mobil van Mika berhenti di depan pintu masuk/keluar Big Hit. Langsung ada orang dari pihak Big Hit Labels Japan yang menyambut dan membukakan pintu mobil untuk Mika.

"Halo Mika... Selamat datang di Big Hit Labels Japan... Terima kasih sudah menyempatkan waktu... Untuk datang ke sini..." kata salah seorang perempuan.

"Halo!! Iya, sama-sama... Terima kasih juga... Karena sudah menyambut aku dan sudah membukakan pintu untuk aku..." kata Mika dengan sangat ramah dan sopan, lalu ia membungkuk ke arah para staff itu dan tersenyum lebar.

"Halo kalian!" kata Park Dae Jung sambil melambaikan tangan.

"Hey Dae Jung..." kata salah seorang laki-laki.

(Para staff Big Hit Labels Japan itu, terdengar cukup fasih berbahasa korea)

"Oiya... Perkenalkan kami semua... Adalah perwakilan dari Big Hit... Yang memegang Big Hit Labels Japan ini... Dan kamu bisa panggil saya Hitoshi... Salam kenal ya Mika..." kata Hitoshi, lalu tersenyum ke Mika.

"Oh, iya... Salam kenal kak Hitoshi..." kata Mika, lalu tersenyum balik.

"Kalau aku Amaya... Salam kenal Mika!" kata Amaya dengan ramah, lalu tersenyum lebar.

"Salam kenal kak Amaya..." kata Mika, lalu tersenyum.

"Hai, aku Tadashi... Salam kenal ya..." kata Tadashi dengan cara bicara yang sedikit dingin.

"Hai kak Tadashi... Salam kenal juga kak..." kata Mika dengan ramah.

"Mik... Kalau kamu bertanya-tanya kenapa Tadashi sikapnya dingin kayak gitu... Udah lama dia kayak gitu..." kata Hitoshi, lalu sedikit tertawa sambil melirik Tadashi.

"Iya benar! Selalu kayak gitu..." kata Amaya, lalu sedikit tertawa juga.

"Oh gitu ya kak... Hehehe..." kata Mika, lalu ikut sedikit tertawa supaya tidak terasa canggung.

"Ya udah... Sekarang ayo kita keliling gedung ini... Let's go!!" kata Hitoshi sambil mempersilahkan Mika untuk jalan mengikutinya.

Lalu Mika jalan tepat di belakang Hitoshi. Dibelakang Mika ada Park Dae Jung, Amaya, dan Tadashi. Sedangkan bodyguard-bodyguard Mika menunggu di luar gedung. Berjaga-jaga didepan pintu masuk/keluar Big Hit Labels Japan. Selama berkeliling gedung, sedari tadi Amaya dan Park Dae Jung bisik-bisik. Terkadang Tadashi juga ikut bisik-bisik. Sebenarnya mereka bertiga itu diam-diam sedang membicarakan soal Mika.

Dengan karakter Amaya yang suka berterus terang. Tentunya ia langsung mengakui pesona yang dimiliki Mika. Pesona Mika secara fisik ataupun personalitinya. Sedangkan Tadashi yang memiliki karakter pendiam, cuek, dan dingin. Tentunya ia berbeda dengan Amaya. Tadashi lebih memilih, untuk mengagumi Mika secara diam-diam saja. Karena baginya, orang-orang tidak perlu tahu apa yang sedang ia rasakan.

Setelah hampir dua jam mereka ngobrol sambil berkeliling melihat gedung. Sampailah mereka di sebuah studio tari. Yang didalamnya ada beberapa laki-laki sedang berlatih dance tanpa coach dance. Mika yang begitu melihat itu pun langsung bertanya.

"Mmm, kak... Mereka kok latihannya kayak random gitu... Kelihatannya... Nggak ada coachnya ya kak?" tanya Mika sambil sedikit mengintip ke dalam studio tari.

"Oh, iya... Sekarang lagi nggak ada coachnya... Karena ini waktunya mereka untuk menghafal choreonya... Secara individu... Tanpa coach gitu..." kata Hitoshi yang coba menjelaskan ke Mika.

"Oiya Mika... Kamu mau tau nggak... Mereka siapa...?" tanya Amaya ke Mika, lalu tersenyum.

"Mmm... Memang mereka siapa kak...? Boy group baru ya...??" kata Mika yang mulai penasaran.

"Iya nantinya... Akan jadi boy group... Tapi setelah melewati seleksi..." kata Hitoshi, lalu tersenyum.

"Seleksi??" kata Mika yang mulai bingung.

"Udah... Yuk! Kita masuk aja..." kata Amaya yang langsung menarik tangan kanan Mika.

(Amaya dan Mika pun langsung masuk sambil menyapa sekelompok laki-laki itu, diikuti Park Dae Jung, Hitoshi, dan Tadashi yang ikut masuk)

"Hai guys!! Gimana latihannya? Sejauh ini lancar? Ada perkembangan nggak??" kata Amaya yang mulai mendekat ke arah sekelompok laki-laki itu, dan masih menggenggam pergelangan tangan kanan Mika.

(Walupun Mika masih diam saja, tapi Mika tetap menyapa sekelompok laki-laki itu dengan membungkuk ke arah mereka)

"Guys! Aku nanya kalian loh...!" kata Amaya yang coba menyadarkan semua laki-laki itu, karena tadi sempat terkejut dengan kehadiran Mika sampai melamun.

"Ah iya kak! Mmm, udah ada perkembangan kok kak..." kata salah satu laki-laki itu, lalu ia tersenyum lebar.

"Kalian itu ya... Ada yang cantik aja... Langsung terpesona gitu..." kata Hitoshi, lalu tertawa.

(Semua laki-laki itu ikut tertawa tapi sambil sedikit malu-malu, karena mereka mulai terlihat salah tingkah)

내 삶과 내 꿈 (My Life and My Dreams)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang