Last Day in United States

21 2 0
                                    

Melihat sikap teman-temannya sesama member NCT itu terlihat aneh. Jisung pun memutuskan untuk langsung bertanya. Dan tentunya kejadian ini tidak diketahui Mika. Karena saat ini Mika di dalam sambungan telpon bukan sambungan video call.

(Percakapan berikut dalam bahasa korea)

"Ini... Ada apa? Kok tiba-tiba jadi hening... Padahal waktu aku mau ke sini tadi... Dari luar terdengar... Lumayan ramai dengan perbincangan kalian..." kata Jisung yang mulai merasa bingung.

(Mika yang merasa mendengar suara Jisung pun, mulai berbicara kembali)

"Halo...?? Apa masih ada orang disana??" tanya Mika.

"Jisung! Ini... Tadi ada telpon masuk ke hp kamu... Karena kita takut itu penting... Jadi... Kita angkat deh... Maaf ya..." kata Haechan.

"Apa?! Pantas aja... Aku kayak kenal suara yang ditelpon itu..." kata Jisung yang langsung terkejut.

"Maaf Jisung... Tadi... Aku yang angkat telponnya..." kata Taeyong.

"Terus sekarang mana hpku??!" tanya Jisung yang terdengar seperti sedang kesal.

"Mmm, ini..." kata Mark dengan cepat sambil memberikan hp Jisung ke Jisung.

(Setelah Jisung menerima hpnya, ia pun langsung keluar dari studio tari)

"Halo... Telponnya belum ditutup... Tapi nggak ada yang jawab aku...??" kata Mika yang masih di dalam sambungan telpon.

"Hai Mik... Maaf ya... Tadi... Ada kejadian kurang menyenangkan sedikit... Oiya! Tadi aku ke toilet... Makanya aku baru tahu kalau kamu telpon aku..." kata Jisung dengan nada bicara yang, sepertinya masih merasa kesal dengan teman-temannya member NCT.

"Iya... Nggak apa-apa Jisung... Tapi... Kamu nggak apa-apa kan??" tanya Mika.

"Aku nggak apa-apa kok..." kata Jisung dengan singkat.

(Sebenarnya Mika tahu jika Jisung sedang tidak baik-baik saja, tapi ia memutuskan untuk tidak bertanya)

"Mmm... Lagi sibuk apa akhir-akhir ini?" tanya Mika lagi.

"Biasa... Latihan sama tampil... Paling syuting iklan... Udah... Cuman itu aja..." kata Jisung.

"Jisung... Kamu itu ya... Sekalinya bisa dihubungi... Jawabannya... Singkat-singkaatt... Bangeett... Nggak bisa lebih panjang gitu...??! Atau bahas yang lain gitu...!" kata Mika.

"Maaf Mik... Aku cuman lagi nggak mood banyak bicara..." kata Jisung.

"Jadi... Kamu nggak mau... Ngobrol sama aku...??! Ya udah... Nggak apa-apa... Aku tutup aja telponnya ya... Bye..." kata Mika yang terdengar mulai merasa kesal dengan Jisung.

"Eeehh... Mika... Tungguu... Bukan itu maksudku... Maksudku itu... Aku senang kamu telpon aku... Tapi... Cuman jawabanku aja... Yang memang nggak ingin panjang-panjang..." kata Jisung yang tidak ingin Mika marah terhadapnya.

"Oohh... Beneran??" tanya Mika.

"Iyaa... Mikaa..." kata Jisung.

"Oke deh! Mmm, kalau memang ada apa-apa... Jangan lupa kabarin aku ya... Aku mau tidur dulu... See you Jisung...!!" kata Mika.

"Oke... Selamat istirahat... See you too Mika..." kata Jisung.

(Lalu Mika memutus sambungan telponnya, dan bergegas tidur)

Besok paginya, Mika bangun pagi dan mulai bersiap-siap. Begitu juga dengan Park Dae Jung dan Han Bitna. Mereka juga bangun pagi dan mulai bersiap-siap di kamar masing-masing. Hari ini penampilan Mika seperti biasa, tetap sederhana. Namun, terlihat sopan dengan memakai Utility Buckle Detail Jumpsuit. Dan memakai sepatu Nike Air Max 97. Karena di hari terakhirnya ini, Mika serta Park Dae Jung dan Han Bitna.

Akan pergi ke Washington D.C., Mika diundang secara resmi untuk datang mengunjungi gedung putih. Istana kepresidenan Presiden Amerika Serikat, atau yang biasa dikenal sebagai White House. Tempat yang berlokasi di 1600 Pennsylvania Avenue NW. Inilah tujuan terakhir Mika, sebelum ia kembali ke Korea. Kedatangan Mika ke White House, tentunya langsung menjadi sorotan dimana-mana. Banyak yang mengatakan bahwa undangan resmi yang di dapatkan Mika ini.

Adalah upaya Amerika Serikat dalam mengapresiasikan semua prestasi Mika. Karena Mika mampu membuat sejarah baru, terutama dalam dunia musik. Dan pastinya pihak Amerika berharap bahwa Mika dapat membuat banyak karya baru disana. Mika secara pribadi, tentunya berharap bisa membuat banyak karya. Sebanyak mungkin, dan ia juga berharap supaya karyanya dapat disukai serta dinikmati oleh banyak orang. Setelah kunjungan Mika ke White House ini.

Mika, Park Dae Jung, dan Han Bitna bergegas menuju ke bandara, untuk kembali ke Korea. Selama perjalanan mereka kembali ke Korea. Di waktu yang bersamaan, banyak orang dari berbagai negara. Sedang membahas mengenai Mika. Dari kegiatan Mika selama di White House. Lalu, pendapat orang-orang yang ditemui Mika tentang Mika. Sampai tentang, penampilan Mika yang memukau, sederhana namun tetap sopan.

(Sesampainya di Seoul, Korea Selatan)

"Mik... Hati-hati ya nanti waktu jalan keluar dari bandara..." kata Han Bitna yang baru saja mengetahui tentang, kondisi bandara yang sedang ramai dengan fans-fans Mika saat ini.

"Iya Mik... Hati-hati... Walaupun ada bodyguard dan ada aku dan Bitna... Tapi... Tetap aja... Diluar ramai banget... Banyak fans kamu dan juga wartawan..." kata Park Dae Jung yang mulai merasa khawatir.

"Iya kak Dae Jung... Kak Bitna... Aku pasti akan hati-hati... Yuk kita keluar!" kata Mika, lalu tersenyum lebar.

"Oke..." kata Park Dae Jung dan Han Bitna secara bersamaan.

Lalu, mereka bertiga pun keluar dan tentunya Mika sangat dijaga ketat. Karena begitu Mika keluar, para fans maupun wartawan. Langsung mengerumuni Mika, sampai Mika hampir tidak bisa bergerak. Namun setelah Mika minta diberikan ruang. Akhirnya, fans-fans Mika dan para wartawan langsung memberikan Mika jalan. Dan Mika bisa lewat, walaupun masih tetap dikerumuni oleh fans-fansnya dan juga wartawan.

내 삶과 내 꿈 (My Life and My Dreams)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang