16. Hati Baja

523 71 5
                                    

Kemarin coba-coba gambar Aram dewasa sesuai sifatnya dan jadinya Aram cantik 🗿👍 meski alpha sifat Aram cewek banget wkwkwk, awal kemunculannya bahkan aram digambarkan lemah dan sakit-sakitan.

Terus ini si Moon kejenongan terus aku ke bawahin gambarnya wkwkwk jadilah alpha tamvan

Terus ini si Moon kejenongan terus aku ke bawahin gambarnya wkwkwk jadilah alpha tamvan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sun gak ada wkwkwk, cuma bisa gambar dua orang di satu kanvas.

*****

"Aku benci ayah, aku benci ayah!"

Garam mengejarnya, namun Aram tetap berteriak saking kecewanya.

"Ayah minta maaf," ucap Garam berusaha mendekat. Saat didekati Aram diam tapi ketika Garam ingin menyentuhnya tangannya langsung dihempas.

"Maafkan ayah ya?" ucap Garam sekali lagi.

"Aku tidak mau lihat ayah lagi! Pergi! Aku tidak mau dekat-dekat ayah, ayah jahat!" teriak Aram. Ia menyentuh pipinya yang masih terasa sakit, rasanya tak bisa hilang sampai ke hati.

"Pergi!" Aram terlanjur sakit hati.

Pengawal yang ikut berlari mengikuti Garam akhirnya memisahkan mereka, Garam menyerah tak bisa baikan dengan anaknya itu. "Iya iya ayah pergi," ucap Garam final.

Sebelum pergi Garam berbisik kepada pengawal di sana. 'tolong jaga dia, aku akan pura-pura pergi nanti balik lagi.'

****

Setelah kejadian itu keesokan harinya Aram dipanggil, ia langsung menghadap ke Raja, kepada Law, Law membungkukkan tubuhnya dihadapan Law sambil menunduk.

Semuanya disaksikan oleh dua serigala, permaisuri yang terluka, ibu suri dan dua selir di sana.

"Aram kau dihukum, aku sudah pikirkan baik-baik, kau harus punya batasan, bukan seperti itu cara bermain di sini," ucap sang Raja. Law menatap Aram yang tak ada rasa bersalah sedikitpun dihati pemuda itu.

Aram cemberut wajahnya tak enak dipandang.

"Selama permaisuri belum sembuh kau akan terus berada di kamar, dan belajar lah layaknya manusia, kau mengerti," ucap Law tak mau dibantah, Law berjalan memukul kepala Aram dengan satu lidi. Memang tak sakit hanya malu.

"Jangan mengatur!" teriak Aram tak terima. Ia kemudian berdiri menghadap Law, berjinjit agar tingginya selaras.

"Kau tidak tahu ya kalau dua serigala ada di sini? Kau tak akan bertemu mereka kalau tak menurut," ucap Law ia melirik ke arah lain di sana ada Moon dan Sun yang memperhatikan mereka.

"Menurutlah mereka akan menemanimu," ungkap Law. Ia memanggil dua serigala itu, dan serigala itu pun mendekati Aram, berkata kalau Aram harus menurut sebentar agar tak runyam.

"Ta-tapi." Aram bingung, ia pun mengacak-acak rambutnya dan pergi dengan rasa frustasi. Moon dan Sun berlari mengikutinya bersama dengan satu pengawal lainnya.

[Femdom] Mencari Sang Alpha Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang