46. Omega Dua

502 38 27
                                    

Saat si kembar sudah mulai tumbuh, Garam mulai melakukan kegiatan seperti sebelum hamil, ia membantu San berburu dan menjual penghasilannya di pasar meski anaknya masih harus diawasi.

Si kembar tumbuh tidak berubah mereka menjadi sosok yang pasif dan dingin agak heran sifatnya mirip siapa, Garam berusaha mengingat-ingat terakhir alpha yang berhubungan dengannya dan alpha itu adalah San tidak ada yang lain.

Garam juga selalu mengajaknya ke pasar, kebetulan di tempat itu anaknya yang bernama Aram sering mengunjungi pasar tersebut.

Meski Garam hanya bisa melihat sosok itu dari kejauhan, Aram terlihat anggun diatas kuda. Ia terlihat sangat ramah pada rakyatnya dan Garam senang akan hal itu.

Sayangnya Aram tak melihat Garam dan kadang melewati dirinya begitu saja.

Sedikit menyakitkan tapi ketika ia akan bersedih, dibelakang tubuhnya tiba-tiba San selalu muncul memeluk punggungnya, kedua anak Garam meski pendiam mereka sangat peka.

Mereka berdua langsung memeluk lengan sang ayah.

"Papa Garam jangan sedih, kalau sedih nanti mama mau request adek baru," ucap San iseng.

Plak

Garam langsung memukul bahu San, menyebalkan sekali alphanya, Garam tak mau punya anak lagi, ia ingin menikmati masa tanpa ribut urusan anak-anaknya yang kadang labil.

"Kau ini," omel Garam kesal.

"Aku tidak sedih, dari lautan manusia di sini, wajar kalau dia tidak melihatku, tapi setidaknya dia tidak meninggalkan tanggung jawabnya untuk mengunjungi kita," tambah Garam sekali lagi.

Ya sekarang Aram sering ke rumahnya.

"Ayah!" Dari kejauhan terdengar suara seseorang.

Sun melambaikan tangannya sembari tersenyum, kedua tangannya memeluk keranjang bunga yang ia bawa, karena mereka sudah menjalani kehidupan manusia Sun jadi ikut membantu perekonomian Garam.

Garam ikut melambaikan tangannya melihat sang anak berlari ke arahnya, bunga-bunga harum semerbak baunya tercium.

Sun sudah tumbuh menjadi anak yang cantik dengan rambut putih dan kulitnya yang lembut seperti kapas, emosinya juga cukup stabil saat ia sudah menginjak usia dewasa. Sun sekarang lebih sering beraktivitas dengan wujud manusianya.

Sun pun sudah dekat dengan tubuh Garam, Garam mencium bau alpha di tubuh Sun, baunya seperti bau obat gosok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sun pun sudah dekat dengan tubuh Garam, Garam mencium bau alpha di tubuh Sun, baunya seperti bau obat gosok.

"Jangan bilang alphamu itu kakek-kakek Sun, ugh bau sekali," sindir San mencebik.

Wajah Sun langsung memerah malu, di belakangnya juga ada seorang alpha yang langsung minta pulang setelah mendapatkan protesan dari San.

"Ugh sebenarnya dia ada di sini." Sun menunjukkan alphanya. Alpha female dengan rambut pendek yang rapih, dia cukup tinggi dan berkulit kuning langsat ya dia manusia.

[Femdom] Mencari Sang Alpha Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang