Warning: 18+ area, bakal ada kata-kata frontal, adegan tidak nyaman, tapi Garam memang a-anu ya gitu 👁️👄👁️💦
****
"Ayah dan anak sama saja ya!" San masih marah melihat tubuh Garam yang bau asap, apalagi kedua anaknya yang sedang diobati tabib secara bersamaan, sama-sama membuatnya khawatir.
"Sun mau tenggelam, Moon terluka dan ayahnya hampir membuat seluruh rumah kebakar, aku tidak mau tahu sekali lagi kalian membuat aku khawatir, aku akan menghilang," ancam San.
Mendengar itu Garam langsung memeluk tangan San. "Jangan, aku kan tidak sengaja," balas Garam.
"Tenang saja besok juga sembuh iyakan?" ucap Moon enteng. Bukankah seorang laki-laki alpha itu sangat keren kalau punya luka ditubuhnya, Moon sangat bangga dengan luka itu.
"Kau harus berhati-hati ya, aku tahu kalian pasti bersemangat, tapi hati-hati itu lebih penting, mengerti?" saran Garam pada kedua anaknya.
"Sepertinya kata-kata itu lebih cocok untukmu Garam," sambung San.
"Ayah tidak marah?" tanya Sun heran. Garam malah cengengesan sambil memeluk tangan San.
"Mood ayah sepertinya sedang baik," jawab San sambil mengelus pipi Garam.
"Ayo ke kamar San," ajak Garam menggoda duluan, ia memberikan kode jatah malam ini.
****
Saat di dalam kamar, mood Garam berubah lagi, ia jadi tidak mau memberi jatah. Garam malah risih dengan tingkah San, tangan alpha itu tak mau berhenti menyentuh kulit Garam dan membuka kancing bajunya secara perlahan, sambil mengecup bahu sang omega.
Tangan San lalu meraba ke dada. Ia sedikit menekan-nekan dada Garam tanpa melihatnya.
"Kau sedang apa?! Tidur sana jangan meremas dadaku," omel Garam risih. Ia menyingkirkan tangan San.
"Katanya ini akan membesar jadi aku bantu membesarkannya, agar air susunya banyak," jawab San enteng.
San beralih mengigit ujung telinga Garam, tangannya masih bergerak meremas dada omeganya. "Dibagian ini juga jadi sedikit lebar ya, putingnya sudah—"
Garam langsung menutup mulut San, wajahnya sudah merah, malu.
"Akukan cuma ingin pelukan, jangan macam-macam!" ancam Garam.
Bukannya berhenti, San tetap melanjutkan tingkahnya. "Garamku ini sekarang sangat gemuk, aku semakin menyayangimu!" goda San jail.
"Nghh." Garam berusaha tak mengeluarkan suara.
"Aku sudah tidak bisa diam, ingat kau yang memacingku duluan," bisik San. Ia mulai mengecupi leher Garam, dan membuat beberapa tanda memajang sampai dada lalu turun ke perut dan turun ke bawah perut, semakin bawah, semakin bawah.
San membuka celana Garam, dan mengangkat paha sang omega, ia lalu membuat tanda merah di selangkangan Garam.
"Kau!" Garam melotot saat merasakan San mulai macam-macam masukan jarinya.
"Buat tanda saja, jangan macam-macam!" omel Garam.
"Ah~ tidak seru," jawab San memelas.
"Kenapa kau tiba-tiba di selangkanganku! Minggir." Garam menutup selangkangannya.
Seperti tuli San mengangkat kedua kaki Garam ke udara. Ia lalu membuat tanda dipaha bawah dan itu membuat Garam merasa terangsang, menginginkan sesuatu yang lebih.
"Duh, tuh kan, aku ditendang." Garam merasakan perutnya bergetar, bayinya bergerak dalam perut. Tubuhnya juga mulai tidak tenang, sentuhan San malah membuatnya candu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Femdom] Mencari Sang Alpha
LobisomemSang omega mengasuh bayinya. Ia kehilangan sang Alpha saat ingin mencari tempat pindah. Bersama dengan beta omega mencari Alpha yang seharusnya tak hilang saat mengiring kawanan. Sang Alpha harusnya kuat untuk melindungi budaknya, apalagi sang Alpha...