"Mamah, sudah seminggu. Kenapa Papah belum pulang?" Tanya anak berusia 5 Tahun.
"Mungkin pekerjaan Papah belum selesai. Kita tunggu saja ya." Jawab wanita yang di panggil 'mamah' tadi.
"Tapi ada yang aneh, kenapa Papah sama sekali tidak menelfon kita? Sesibuk apapun Papah pasti akan meluangkan waktu untuk menelfon. Apa yang terjadi?" Kini anak laki-laki berusia 11 tahun yang bertanya.
"Sayang, kalian mengerti kan pekerjaan Papah akhir-akhir ini? Tolong di maklumi ya." Tidak ada kata yang bisa di ucapkan wanita itu selain ini.
"Sudah-sudah kalian akan terlambat nanti, kalian berangkat ya."
"Iya"
"Oke" jawab mereka bersama.
"Mamah, nanti Abang pulang jam 10. Jangan lupa jemput ya?!" Ingat anak itu.
"Iyaa sayang mamah masih ingat."
"Aku juga ingin pulang awal." Kesal anak laki-laki yang lebih kecil.
"Sekarang giliran ya, biasanya adek yang pulang duluan, tapi sekarang giliran, jadi Abang dulu yang pulang." Jelas wanita itu dengan sabar dan lembut.
"Baiklah kami berangkat." Pamit sang kakak.
"Ehhh, anak-anak mamah sayang. Apa ada sesuatu yang lupa?" Mereka berbalik arah kemudian mengecup pipi sang mamah.
"Belajar yang semangat ya sayang."
Setelah melihat mobil untuk mengantarkan anak-anak nya telah tidak terlihat, dengan cepat wanita itu menuju dapur dan menaruh beberapa makanan dalam kotak. Kemudian berlalu mengganti pakaiannya dengan pakaian yang lebih sopan.
"Pak tolong anterin saya ke rumah tahanan lalu ke rumah sakit." Pinta wanita itu pada supir.
••••••
Tak sampai sepuluh menit wanita itu mengunjungi suaminya. Memberikan makanan dan mengobrol sebentar sudah cukup untuknya. Sekarang ia sedang menuju rumah sakit tempat anak itu dirawat.
Dalam seminggu ini, anak itu sudah beberapa kali melakukan operasi. Namun, tidak ada kemajuan terhadap kondisinya. Bahkan anak itu sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda dirinya hidup. Namun ia masih bernafas.
Setiap hari wanita itu selalu melihat perkembangan apa yang terjadi. Saat anak-anak berangkat ia akan ikut berangkat kerumah sakit. Kecuali saat anak-anak libur, ia tidak akan mengulanginya bahkan suaminya.
"Nak, kau ini sebenarnya siapa? Bahkan anak buah suamiku tidak bisa mencari identitas mu. Entahlah, kau ini anak orang lain, namun aku merasa aku juga menyayangi mu."
Tok
Tok
Tok
"Masuk."
"Nyonya, maaf mengganggu. Saya hanya ingin bertanya apakah nyonya sudah sarapan?" Tanya penjaga yang ditugaskan memantau anak ini.
"Belum, tapi saya sudah membawa makanan saya sendiri. Sebaiknya kau membelikan rekan-rekan mu makanan."
"Baiklah, apakah ada yang ingin nyonya pesan?" Tanya penjaga sebelum pergi.
"Tolong panggilkan Dev."
"Baiklah." Penjaga itu membungkuk hormat sebelum benar-benar pergi.
••••••
"Bagaimana?" Tanya wanita itu pada sekarang pria dewasa.
"Hanya beberapa bukti yang saya temukan."
"Bukti apa saja itu?" Tanya sang wanita lagi.
"Saya telah berhasil melihat cctv di daerah kejadian. Memang benar, tuan menabrak anak ini hingga anak ink terseret dan menghantam trotoar. Namun kecurigaan tuan juga benar, setelah saya lihat cctv di daerah lain, saya melihat anak ini di kejar oleh seorang wanita. Sayang sekali saya tidak bisa melihat siapa itu, rambut wanita itu berantakan hingga menutup wajahnya. Saya sudah berhasil mendapatkan Vidio itu. Dan rencana saya, besok saya akan melihat di tempat kejadian langsung." Jelas Dev panjang lebar.
"Baiklah, besok saya akan ikut denganmu."
"Tidak perlu nyonya, ini sudah menjadi tugas saya. Anda tidak perlu ikut campur tangan." Cegah Dev.
"Jangan takut di marahi, suamiku sedang di penjara. Jadi jangan takut."
"Baiklah jika itu mau nyonya. Sebelumnya saya minta maaf, ini lancang, namun saya ingin tau sesuatu."
"Ingin tau apa?"
"Kenapa anda sangat mengurus anak ini? Maksud saya adalah kenapa anda seperti menyayangi anak ini?"
"Aku juga tidak tau, mungkin karena aku menginginkan anak perempuan. Tapi mungkin juga karena aku mengetahuinya luka-luka di tubuhnya."
"Baiklah saya mengerti. Nyonya saya ingatkan, sebentar lagi tuan muda akan pulang."
"Iya. Aku akan pulang, kau tunggu di sini."
"Laksanakan."
KAMU SEDANG MEMBACA
ANA || LIANA
General FictionCuma gabut aja. Ide-ide kaga jelas di tuangkan semua. Kalo mau vote ya