seulgi

723 98 10
                                    

Tubuh mungil nan Lemah itu saat ini terlihat tabberdaya dalam pelukan Jennie yang saat ini tengah mendudukan dirinya didepan ruang bernamakan Ahn jisoo. Putri kecilnya itu tertidur pulas setelah lelah manangis. Bayi kecilnya yang ia jaga dan rawat, selalu ceria dimanapun kini terkulai lemah dalam dekapannya.

Setelah keluar dari ruangan jisoo tadi, baby lily menangis penuh diceruk leher Jennie. Matanya memerah, hidungnya sedikit tersumbat karnanya. Jennie yang tak tega berusaha menenangkannya sampai kini ia berhasil menenangkan bayi kecil itu.

Lalu dimana rose? Jawabannya gadis itu kini tengah menenangkan diri di cafeteria RS bersama Irene. Hatinya tak sanggup melihat ini semua, dirinya lebih lemah ketimbang Jennie. Tapi ia berjanji akan kembali kala hatinya tenang.

Disatu sisi, dua pasangan suami istri berjalan di lorong rumah sakit mencari cari ruangan yang akan mereka kunjunhi saat ini.

Seketika pandangan mata monoloid itu memicing kedepan memperhatikan dua orang, lebih tepatnya satu orang dewasa bersama anak kecil di dekapannya itu menjadi titik fokus yeoja itu.

"Sayang itu mereka" ucapnya memanggil sang suami.

"Ah kau benar sayang, kajja kita kesana" balas sang suami menggandeng kembali tangan istrinya.

"Jennie!" Panggil seseorang dari arah samping menyadarkan lamunannya.

"Eoh unnie? Ada apa kesini?" Jawab Jennie yang justru bertanya.

"Hmm kami mendengar berita kecelakaan jisoo, jadi kami berniat menjenguknya.", Jawabnya memandang sendu kearah Jennie.

"Hmm gomawoo seulgi unnie," jawab Jennie memaksakan senyumnya walau dalam kesedihan.

"Bolehkah aku masuk Jennie?" Tanya pria disamping seulgi lebih tepatnya seokjin.

"Eoh tentu oppa, kau sahabtnya jadi silahkan. Tapi hanya satu orang yang boleh masuk" jelas Jennie.

"Kau masuklah dulu, biar aku nanti saja" ucap seulgi

"Hmm baiklah," jin langsung memasuki ruangan jisoo yang dingin itu.

Diluar seulgi dan Jennie sedikit berbincang untuk memecah keheningan. Tiba tiba seulgi angkat bicara dimana hal itu sedikit mengejutkan bagi Jennie.

"Jennie-yaa? Apakah kau sadar jika kecelakaan jisoo bukan hanya tentang kejadian tak sengaja?" Ucap seulgi seraya bertanya.

"Hmm tentu aku sadar unnie, seorang AHN jisoo pasti banyak sekali musuh diluaran sana. Untuk itu aku telah berjanji pada baby lily untuk menangkap pelaku sebenarnya" ujar Jennie mantap.

"Hmm kau benar, tapii jika kau sendiri yang melakukannya maka itu akan menjadi bahaya"

"Tak apa selagi itu menyangkut keluargaku" ucap Jennie lagi penuh penekanan

"Kau memang yeoja ahn yang kuat, emm sebenarnya aku dan jin oppa sudah mengetahui akan dalang semua ini Jennie" penuturan seulgi tentu membuat Jennie membelalakkan matanya tak percaya.

"Jinjja? Wah kau tau dari mana unnie?" Seru Jennie sedikit heboh

"Tentu aku bisa mengetahuinya, karna selama ini aku bersama jin oppalah yang diam² mengawasi kalian dengan dukungan jisoo dan permintaanya." Jelas seulgi menatap Jennie serius

"Siapa orang itu unnie?" Tanya Jennie tak sabar

"Setelah jisoo sadar, aku akan memberi tahukannya"

"Hufft baiklah" pasrah Jennie.

"Tapi kau harus menerima apapun penjelasannya nanti. Dan lagi, tidak smeha orang terdekatmu adalah orang baik Jennie".

* *


Brak

Suara gebrakan meja terdengar menggema di dalam salah satu mansion mewah di kota Seoul.

"Kenapa bisa kalian menyakitinya hah?!" Bentaknya dengan nafas memburu menahan emosinya

"M maaf bos, kami t tidak tau jika yeoja itu yang ada didalamnya" jawab orang itu yang berpenampilan serba hitam dan berbadan besar.

"Kalian benar² ga berguna! Sekarang kalian pergi!" Ebntaknya

"B baik bos" jawab mereka keluar ruangan bernuansa hitam itu.

"Jisoo yaa, mianhae"lirihnya menatap foto yang terpampang diatas meja kerjanya.

"Kau jahat yeobo, aku tak menyangka kau bertindak sejauh ini" lirih seorang dibalik pintu ruangan tersebut.

Hidup ini akan terus berlanjut tanpa henti sebelum kata mati tersemat suatu saat nanti. Roda kehidupan selalu berputar tanpa henti, ada kala dimana kita diata dan dibawah. Bahkan ada kala kita diatas tanpa batas, menguji kita akan kesabaran dan memanfaatkan.

Orang baik akan selamanya baik jika pergaulan dan lingkungan mendukungnya. Orang jahatpun terkadang mempunyai sisi baik dan penyayang wali tertutup, kita tak akan pernah bisa menebak bahkan menilai dengan tepat karakter sifat seseorang.

Terkadang orang terdekatpun akan menjadi musuh dalam setumpuk jerami yang bahkan kita tidak tahu apa yang ada didalam jerami tersebut.



Anyeoong,

I am back, maaf gak up lama karna jadwal Lala padet byanget

Ini aja Lala nyempetin demi kalian walau chapternya pendek. Sebenarnya capek tapi, capek Lala akan kebalas jika kalian

VOTE

KOMEN DAN

FOLLOW

Oh iya Lala juga sibuk streaming comeback-nya bp, jadi buat kalian blinks yuk hype BP

Triple Mommy (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang