Happy reading
Hayoo nungguin yaaa wkwk
Hihi lanjut?
Lorong rumah sakit saat ini terdengar suara langkah kaki tergesa mencari sebuah ruangan yng ditunjukan resepsionis rumah sakit.
"Permisi sus? Apa benar ada pasien atas nama ahn jisoo didalam?" Tanya orang itu penuh kekhawatiran.
"Eoh kalian keluarganya?" Bukan menjawab justru perawat itu berbalik bertanya.
"Nee" jawab mereka.
"Baiklah siapa diantara kalian yang mempunyai golongan darah A+? Karna kondisi pasien tengah kritis dan membutuhkan banyak darah" jelasnya.
"Kebetulan darah saya A+ sus. Tolong segera ambil darah saya" ucap nyonya Bae penuh keyakinan.
"Baiklah kajja ikut saya" ajak perawat itu.
Nyonya Bae lantas menyerahkan baby lily ada Jennie yang sedari tadi hanya diam membendung air matanya.
"Kalian tunggu saja nee? Dan doakan yang terbaik untuk jisoo."
"Nee eomma" jawab mereka. Saat ini baby lily masih bergelut dalam mimpinya tanpa terganggu oleh keadaan sekitar. Entah bagaimana jadinya baby lily jika mendengar mommy kesayangannya itu sedang dalam keadaan tidak baik saja. Mengingat setiap baby lily terbangun maka satu orang yang ia cari yaitu Ahn jisoo.
"Unnie? Hiks ottoke" lirih rose tak kuasa menahan tangisnya.
Bagi rose, jisoo adalah segalanya bagi hidupnya. Jisoo adalah sosok ibu dan juga unnie dikala bersamaan baginya."Sst tenang nee? Kita berdoa saja pada Tuhan untuk kebaikan jisoo unnie" kata Jennie menenangkan rose. Akali ini Jennie harus berusaha tegar untuk rose dan bayinya. Ia akan menggantikan tugas jisoo untuk menjadi unnie dan juga mommy yang dapat menangkan dan berusaha tegar didepan rose maupun baby lily.
.
Tak lama perawat itu kembali memasuki ruang IGD setelah mengambil darah Irene.
"Jennie? Rose?" Panggil Irene dengan nada lemas.
"Eomma!" Jawab mereka langsung menghampiri Irene yang terlihat sangat lemah.
"Kenapa eomma kesini? Bukannya eomma harus istirahat?" Omel Jennie dengan nada khawatir.
"Eomma tak tega meninggalkan kalian. Lagipula eomma sudah meminum susu dan mungkin badan eomma akan kembali pulih" jelas Irene tersenyum tipis.
"Haish, yasudah eomma duduk disini nee?" Jennie dan rose menuntun Irene untuk duduk dibangku dekat ruangan itu.
~
Lama menunggu, kini dokter dengar seragam putihnya keluar dengan sedikit peluh keringat dikeningnya.
"Keluarga pasien?" Ucap dokter itu.
"Kamu keluarganya dok, bagaimana keadaan unnie saya dok?" Ucap Jennie tak sabar.
"Sst tenanglah" Irene berusaha menenangkan putrinya.
"Luka yang didapat pasien sangat parah. Pasien sempat kritis karna kekurangan darah yang diakibatkan luka yang cukup dalam membuat pasien mengeluarkan banyak darah. Untung saja kalian cepat datang dan mendonorkan darah. Jika tidak keadaan pasien akan tambah parah dan mengakibatkan koma." Jelas dokter itu dengan pelan.
Sontak hal itu membuat mereka semua terkejut dan juga tersayat hatinya. Jisoo sipemilik hati lembut nan baik mengapa harus dirinya? Mengapa? Pikir mereka.
"Hiks hiks unnie" tangis rose pecah.
Jennie hanya bisa menggigit bibir bawahnya menahan tangis merangkul Rose dan juga menggendong baby lily.
Dapat kalian bayangkan betapa kuatnya Jennie yang harus terus tetap kuat dan tegar walau dirinya sendiri merasakan lemah dan juga sakit yang amat dalam.
"Tapi.. kalian tenang saja. Pasien adalah orang yang kuat, dan saat ini kondisi pasien sudah stabil dan berhasil melewati masa kritisnya." Lanjut dokter itu lagi.
"Benarkah dok?" Tanya Irene memastikan.
"Benar nyonya. Dan pasien akan kami pindahkan keruang rawat inap." Jawab dokter itu tersenyum manis.
"Hah khamsamnida dokter. Sekali lagi khamsamnidaa. Apa kami boleh masuk?"
"Kalian diperkenankan masuk ketika pasien telah dipindahkan keruang rawat. Dan hanya satu orang saja yang boleh memasukinya" jawab sang dokter.
"Baik dok khamsamnida"
"Nee, saya permisi dulu"
Dokter itu melenggang pergi meninggalkan keluarga ahn dan juga nyonya Bae disana. Mereka merasa lega dan juga sedih mendengar penjelasan dokter.
"Aku yakin kau orang yang kuat jisoo-yaa"
"Kau hebat unnie"
Tak lama mata mungil nan indah milik baby lily terbuka dan sedikit mengerjap lucu disana. Dapat ia lihat mommy nini, mommy rose dan juga halmeoni nya yang tengah menatap sendu dirinya.
"Baby sudah bangun hmm?" Tanya Jennie dengan lembut.
"Mom isoo?" Lirih baby lily
Deg
Sudah mereka tebak, bayi itu akan memanggil mommy jisoonya untuk pertama kali. Tiga orang dewasa itu saling tatap seakan bertanya 'bagaimana ini?'.
"YaTuhan, bagaimana aku mengatakan pada baby lily?"
"Aku tak tega melihat baby lily jika dirinya tahu keadaan mommynya"
"Jisoo-yaa, kau membuat putrimu mencarimu"
Hai haii
I am back guys.
Maaf baru bisa up. Jujurly tugas Lala buanyak poll jadi gak bisa janji buat up tiap harii.
Inipun Lala sempetin. Dan juga chapternya pendek kan ya?
Maaf bangeeet
Happy reading.
Jangan lupa vote
KAMU SEDANG MEMBACA
Triple Mommy (Hiatus)
Cerita Pendekmengisahkan Tiga CEO muda berparas cantik nan elegan. memiliki sifat dingin pada orang lain dan juga tegas. namun dibalik sifat dingin nya terbesit kelembutan dan kehangatan didalamnya. sisi itu akan mereka tunjukan pada orang tertentu terutama seo...