Happy reading
Saat ini dirumah sakit terbesar Seoul. Ahn rose tengah menemani putri kesayangannya yang tengah tangani oleh dokter anak. Hatinya perih melihat jidat baby lily yang harus diperban menutupi lukanya.
"Sudah selesai" seru sang dokter laki-laki itu.
"Apa tidak ada yang parah dok?" Tanya rose yang sangat khawatir.
"Jangan khawatir nyonya. Tidak ada yang parah dan juga itu hanya luka kecil. Sudah menjadi hal biasa jika bayi seumurannya rawan terluka." Jelas dokter ber name tak 'Kim Hanbin' itu.
"Hah syukurlah, khamsamnida dokter" rose bernafas lega akan penjelasan dokter Hanbin.
"Nee, kalau begitu saya permisi"
"Sekali lagi terimakasih"
Dokter Hanbin hanya membalas dengan senyuman sebelum ia benar benar menghilang dari ruangan itu.
Brak
Tak lama pintu ruangan kembali terbuka kasar. Orang itu datang dengan tergesa diikuti satu orang lagi dibelakangnya.
"Hah rose ada apa dengan baby lili?!" Tanya Jennie mengatur nafasnya. Dirinya rela berlari untuk segera sampai diruangan ini yang sebelumnya menanyakan pada resepsionis.
"Maaf unnie aku lalai dalam menjaganya hingga baby lili terjatuh dan terbentur meja" lirih rose menjawabnya ketakutan.
Plak
Jennie menampar pipi mulus Ross dengan keras. Dirinya di kuasai oleh emosi saat ini.
"YA! Apa kau dirumah hanya bersantai tanpa mengawasinya hah?!" Bentak Jennie penuh amarah. Terlihat raut wajahnya yang merah padam disana.
"Aku tak menyangka kau akan membiarkan baby lili terluka rose" ucapan pelan nan tajam mampu membuat rose sakit mendengarnya.
"Mianhae unnie. Jeongmal mianhae" ucap rose terus memohon pada unnienya bahkan ia Rela berlutut didepan mereka.
"Ya apa yang kau lakukan! Berdiri rose!" Bentak Jennie.
"Rose berdirilah."
"Rose?"
"ROSE!" Suara teriakan yang cukup keras mampu menyadarkan yeoja ahn itu dari lamunannya.
"Kau? Kenapa melamun?" Tanya Jennie heran karna sejak dirinya masuk ruangan baby lili yeoja itu masih melamun.
"Hah?!" Tanya rose dengan muka bingungnya.
"Kau kenapa melamun sayang?" Kini jisoo yang bertanya dengan nada lembutanya.
Tapi tiba-tiba rose berlutut didepan mereka dengan kedua tangan menangkup seperti orang memohon.
"Mianhae Jennie unnie,jisoo unnie. Lagi-lagi rose gagal mengawasi baby lily. Hiks jeongmal mianhae" rose luruh kelantai memohon maaf pada kedua unnienya.
Jisoo dan Jennie bingung dengan sikap adiknya. Dan juga mereka tentu tak akan membiarkannya berlutut seperti itu. Dengan cepat Mereka merangkul bahu rose untuk merdiri lagi.
"Jangan lakukan itu rose. Unnie mohon. Kau tidak bersalah hmm?"ucap jisoo. Dirinya tidak akan marah sedikitpun pada rose. Jisoo selalu teguh pada pendiriannya dimana ia tidak akan menyalahkan seseorang tanpa tahu apa permasalahannya dan juga sebab akibatnya.
"Hiks mianhae unnie"
"Ssst sudah. Unnie tidak akan memukulmu rose. Meski unnie orang yang kasar yang selalu emosi tapi unnie tahu yang mana yang salah dan tidak" Jennie mengaku jika dirinya lebih tempramen ketimbang jisoo. Namun seperti jisoo, dirinya tak ingin kasar ataupun emosi tanpa alasan yang jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Triple Mommy (Hiatus)
Storie brevimengisahkan Tiga CEO muda berparas cantik nan elegan. memiliki sifat dingin pada orang lain dan juga tegas. namun dibalik sifat dingin nya terbesit kelembutan dan kehangatan didalamnya. sisi itu akan mereka tunjukan pada orang tertentu terutama seo...