Kini sudah hampir seminggu lamanya Ahn jisoo, yeoja bak malaikat tanpa sayap itu enggan membuka mata indahnya. Wajah pucat dengan bibir kering tersemat di wajahnya yang tak berkurang sedikitpun kecantikan dari dirinya.
Sejak seminggu pula, Jennie, rose maupun seulgi kerap mengunjungi atau bahkan menginap di rumah sakit. Benar memang jika jisoo masih berada di ruang ICU karna belum adanya perkembangan yang signifikan, hal itu terkadang membuat kedua adiknya merasakan sesak yang amat mendalam.
Jangan lupakan dengan makhluk kecil bak peri yang selalu membuat mereka harus terus bersabar dan berusaha kuat didepannya. Baby lily, semenjak mengetahui keadaan mommy nya atau bahkan sudah mengerti akan kondisi mommynya, ia tak pernah sedikitpun memperlihatkan senyum terindahnya lagi.
Jennie maupun rose hanya bisa bersabar dan tetap menghibur putri kecil mereka walau terkadang tak berhasil.
Seperti saat ini, mereka tengah menghibur baby lily didepan ruang ICU jisoo sejak 2 jam terakhir. Namun nihil, bayi itu tetap menampakan kemurungan bahkan hanya diam menenggelamkan wajahnya di ceruk leher rose.
"Moom.. " lirihnya pelan.
Mendengar suara yang telah lama mereka tak dengar itu sekarang kebahagiaan kembali tumbuh dalam diri mereka.
"Yes baby? Ada apa hmm?" Jawab rose dengan suara lembutnya.
"Mom ichu ana?" Ucapnya.
Jennie maupun rose saling menatap, entah apa yang harus mereka jawab untuk pertanyaan yang berusaha mereka hindari.
"Hmm mom ichu sedang istirahat baby, tenang nee?" Jennie berusaha menjawab dengan tenang walau hatinya membuncah.
"Hmm" deheman disertai anggukan lemah diberikan baby lily.
Jennie tak kuasa menahan hati nya yang ingin membuncah mengeluarkan tangisnya. Iapun beranjak menuju kaca pembatas untuk melihat keadaan jisoo.
"Hiks hiks, unnie? Wae? Kenapa kau menghukum putri mu hmm? Hiks apa kau tahu?senyum indahnya itu sirna karnamu unnie! Tolong kembalilah, kajja kita membuat putri kita tersenyum kembali hiks" gumam Jennie menatap tubuh jisoo yang terbaring lemah diatas berangkar dengan beberapa alat yang menempel ditubuhnya.
"Hiks, hiks, aku tak sanggup unnie.. aku tak sanggup melihatnya seperrti itu, aku juga tak sanggup melihatmu yang lemah tak berdaya disana. Apa kau nyaman dengan mimpimu unnie? Tolong kembalilah hiks" lanjut Jennie ditengah tangisnya. Sedikit menahan tangis menggigit ibu jari yang seakan tak terasa sakit jikalaupun itu berdarah.
"Jennie-aa, andwe, kau jangan menggigitnya hmm? Nanti berdarah." Lerai seseorang dari belakang menarik jari Jennie.
"Hiks unnie.." lirihnya memeluk tubuh yang sedikit tinggi dan berisi itu.
"Ssstt tengah ne.." ucap seulgi menenangkan Jennie dengan merengkuh tubuh rapuh itu.
Mata seulgi melirik kearah kaca besar yang menunjukan keadaan didalam ruang ICU tempat sahabatnya beristirahat disana. Matanya sedikit memicing tak kala hal aneh terlihat didalam
"Jennie, tubuh jisoo mengejang!" Ucap seulgi khawatir dan matanya sedikit membulat walau tak bisa.
"Mwo?" Jennie pun melepas pelukannya dan beralih menatap kedalam lagi
"Seulgi unnie! Tolong panggilkan dokter hiks" ucap Jennie dengan keras, hal itu membuat rose maupun baby lily terkejut dan menghampiri Jennie.
"Ah ne" seulgi berlari memanggil dokter.
"Ada apa unnie?" Tanya rose dengan raut khawatir
"Hiks tubuh jisoo unnie mengejang" jawab Jennie tetap menatap lurus kedepan.
"Hik hiks, moom hik hik" baby lily kembali mengeluarkan tangisannya sembari memeluk leher mommy rose nya.
"Sst tenang nee" rose mengusap punggung mungil putrinya dengan sabar. Diirinyapun ingin menangis disana, tapi ia berusaha kuat sekarang. Jika biasanya ia cengeng, kini ia harus berusaha menahannya untuk sang putri dan unnienya.
"Kumohon bertahanlah unnie" batin rose
Tak lama dokter datang dengan tergesa bersama beberapa suster dibelakangnya langsung masuk keruangan yang berbau khas obat nan dingin itu.
"Hah kalian tenang saja, dokter akan menanganinya" ucap seulgi terengah-engah
"Gomawo unnie" jawab rose
"Hmm tenang saja rose" seulgi mengusap dengan sayang rambut rose, ia telah menganggap Jennie maupun rose sebagai adiknya.
~
Detik berganti menit berganti jam. Sudah 1 jam lamanya dokter menangani jisoo, namun tidak ada tanda-tanda orang berpakaian putih itu keluar.
Bermacam fikiran negatif terus membuncah difikiran keluarga ahn. Yups, keluarga ahn disini ada nyonya Park maupun tuan Park dan mommy irene. Mereka semua dihubungi oleh seulgi untuk datang karna kondisi jisoo yang mengejang tadinya.
Mereka semua dalam pikiran yang berkecamuk, berusaha berfikir positif namun keadaan tak mendukungnya. Ditambah dokter yang terlihat berusaha keras didalam yang dapat dilihat oleh mereka dari kaca pembatas.
"Moom" lirih baby lily
"Nee baby?" Jawab Jennie yang tengah memangkunya, Jennie memisah dari keluarganya untuk memangku baby lily supaya nyaman dan dirinyapun juga sudah lelah tadinya.
"Uyyu" jawabnya dengan suara lemah.
"Eoh uyyu? Coklat?" Jawab Jennie sedikit terkejut, pasalnya baby lily sudah jarang meminta uyyu semenjak kejadian itu dan mungkin saat ini bayi itu merindukannya.
"Uyyu mommy" jawabnya menduselkan kepalanya didada Jennie.
"Eoh kau mau uyyu ini hmm? Baiklah," jawab Jennie denangan senang hati. Jennie membuka kancing kemejanya untuk memudahkan baby lily menyusu padanya.
Jika ditanya mengapa jennie bisa mengeluarkan asi? Jawabnya dia melakukan terapi hormon karna terkadang kesibukan jisoo dan dirinya membuat keduanya terkadang bergantian menyusui bayi kecil mereka.
Kecuali rose karna mereka berdua mencegahnya, karna anggapan mereka bahwa rose masih muda. Hmm alasan yang klise
Klek
Pintu ruangan itu terbuka menampakan sang dokter dengan raut wajah lelah disana.
"Keluarga pasien?" Ucapnya
"Kami keluarganya dok, bagaimana keadaan putri saya?" Jawab nyonya Park dengan tidak sabar
"Sst eomma tenanglah" rose berusaha menenangkan eommanya.
"Sebelumnya maaf, pasien sempat henti jantung ketika kami berusaha menanganinya" jawab dokter itu sedikit menghela nafas
Deg
Mereka terkejut akan ucapan dokter itu. Tidak mungkin, mereka tidak percaya hingga Jennie angkat bicara
"Hiks lalu bagaimana keadaanya sekarang dok?" Tanya Jennie yang sudah manengis
"Maaf kami sudah berusaha.."
Yow yow yeorobuun anyeoong
Aku berusaha up walau dikit huhu mianhae Karna aku berusaha ngeluangin waktu ku untuk update lagi.
Dan maaf banget kalau ceritanya ga nyambung sama chapter sebelumnya
Jangan lupa vote dan komen
Lanjut?
KAMU SEDANG MEMBACA
Triple Mommy (Hiatus)
Cerita Pendekmengisahkan Tiga CEO muda berparas cantik nan elegan. memiliki sifat dingin pada orang lain dan juga tegas. namun dibalik sifat dingin nya terbesit kelembutan dan kehangatan didalamnya. sisi itu akan mereka tunjukan pada orang tertentu terutama seo...