02 perubahan

99.7K 6.4K 104
                                    

                           

                      -------------------------

"Seriusan nyata?"mata Maira mulai berkaca-kaca.

"Bearti gue nggak bisa ketemu Bima, Alex sama Farhan lagi dong"ucapnya sambil terisak.Jujur saja hal yang paling menyakitkan baginya adalah saat ia tidak bertemu dengan ketiga sahabatnya itu.

"Mau pulang"Maira menutup mukanya menggunakan kedua tangannya dan terisak sejadi-jadinya.

Terdengar suara pintu ruangan terbuka namun tak membuat Maira menoleh sedikitpun.Ia masih memikirkan apa yang telah terjadi,dibenaknya hanya ada kata 'tak mungkin'.

"Sudah selesai dramanya?"ucap Gevan yang berdiri didepan brangkar Maira.

Maira mendongak menatap manik mata Gevan yang memancarkan kebencian kepada dirinya__ralat terhadap pemilik tubuh yang jiwanya berada.

Ia tau bagaimana kebencian Gevan dan ketidak sukanya Gevan terhadap Airin.Saat ia pingsan setelah mengetahui jiwanya berpindah kedalam tubuh Airin,ia bermimpi bertemu dengan seorang gadis cantik berhijab yang tak lain adalah Airin pemilik raga yang sebenarnya.Airin asli telah menceritakan sebagian dari cerita kehidupannya mulai dari sebelum hingga sesudah menikah dengan Gevan.

Ia juga mengetahui penyebab Airin masuk rumah sakit,tak lain adalah karena suami brengseknya yang tak bisa menahan amarah hingga membuat kepala Airin terbentur cukup kuat mengenai dinding.

"Jangan banyak drama,kamu pikir saya akan kasihan kepada kamu"ucap Gevan kembali.

Maira mengepalkan tangannya.Jika saja tidak ada orang lain yang masuk kedalam ruangan ini,satu pukulan sudah mendarat diwajah pria itu.

"Airin"ucap Hana,yang tak lain adalah ibu dari Airin.

"Bunda udah bicara sama dokter,katanya Airin boleh pulang sore ini"ucap Bunda sambil mengelus rambut Airin lembut.

Note.mulai sekarang Maira jadi Airin.

Airin mengangguk.Ia lalu menatap Gevan sebentar.
"Aku akan buat kamu menyesal sudah mencampakkan Airin asli"ucapnya dalam hati.


                      ------------------------

     Airin dan Gevan sudah sampai di apartemen tempat tinggal mereka.Mereka hanya tiba berdua,sedangkan bunda Airin langsung pulang kerumah Airin lama.

     Sesampainya di apartemen,Airin langsung menuju kedalam kamar.Ia masih merasa lemas dan yang terpenting ia malas berhadapan dengan Gevan.Satu hal lagi ia gerah dengan pakaiannya saat ini memakai gamis dan pashima yang melilit dikepalanya.Sedangkan Gevan sekarang sudah duduk disofa,ia kembali berkutat dengan kertas kertas putih dihadapannya.

Gevan menatap laptop miliknya yang sudah rusak karena dibanting Airin sebelumnya.

Huf,,Gevan menghela nafas kasar.Ia sudah sangat merasa lelah.Setelah menyelesaikan pekerjaannya,Gevan masuk kedalam kamar.

Gevan menatap Airin yang sudah tidur nyenyak diatas kasur.Ia mengeryit heran melihat posisi tidur Airin yang tak seperti biasanya.Airin yang ia kenal akan tidur dengan posisi yang tenang,sedangkan Airin yang ada dihadapannya sekarang sudah tidur tak karuan.

Gevan berjalan kearah Airin.

"Bangun"panggil Gevan namun tak ada respon.

"Hey,bangun!"Gevan menarik kaki Airin,membuat sang empu terbangun.

"Apa?"ucap Airin dengan mata yang tertutup.

"Turun"perintah Gevan

Airin duduk menatap Gevan .

Transmigrasi menjadi istri presma!?(TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang