24 Pengantar berita

43.8K 3.4K 14
                                    

                  

                     ------------------------

"Nggak bisa gue ijinnya cuma itu sebentar"jelas Airin karena memang ia meminta izin sebentar kepada Gevan.

Pria-pria itu hanya  manggut-manggut tak jelas.


                   -----------------------

Airin tiba diapartemen dengan membawa beberapa kantong kresek berisikan makanan yang sudah dibungkus Mimi untuk dibawakan pulang.

Airin sempat menolaknya namun Mimi lebih kukuh pendapat nya. Jadinya sekarang Airin menuruti untuk membawa pulang beberapa makanan.

Cekklek
Airin membuka pintu apartemen dan langsung menemukan Gevan yang sedang menonton tv.

"Assalamu'alaikum"salam Airin

"Wa'alaikum salam"balas salam Gevan sambil menghampiri Airin dan membantunya membawakan kantong yang berisi itu.

"Banyak bener belanja makanannya"ucap Gevan sambil melangkah ke dapur.

Airin menggaruk tekuknya yang tak gatal.

"Lagi pengen aja"ucap Airin berbohong,tak mungkin jika ia mengatakan itu dari Mimi.

Kali ini Airin harus berbohong lagi dan ia berharap suatu saat ia bisa menceritakan tentang Mimi,Daddy dan sahabat-sahabat nya.

"Kamu mandi biar saya yang siapkan"ucap Gevan dan Airin mengangguk.

Airin lalu beranjak pergi dari sana dan berjalan menuju kamar mandi guna bersih-bersih.



Airin kembali keluar dengan baju rumahnya tak lupa pashmina yang ia lilitkan asal.

Ia menatap takjub makanan yang sudah tersusun rapi diatas meja makan begitu tersusun rapi.

Airin duduk disalah satu kursi dan melihat kearah Gevan yang masih didapur.

Tak lama Gevan datang sambil membawa segelas jus alpukat dan memberikannya kepada Airin.

"Kamu suka jus alpukat kan?"tanya Gevan saat sudah duduk didepan Airin.

Airin mengangguk.

Sesaat kemudian mereka menikmati makan malam bersama.




                     -----------------------

Tiga hari sejak kejadian Airin dikunci di gudang dan tiga hari pula ia masih merasakan pusing di kepalanya dan rasa mual yang selalu datang tiba-tiba.

"Lo nggak pa-pa?"tanya Aira saat melihat wajah Airin yang pucat.

"Kepala gue pusing"cicit Airin lalu memiringkan kepalanya diatas meja kantin.

"Kita keruang kesehatan aja,gimana?"ajak Aira

Airin mengangguk kali ini ia tidak membantah sedikit pun.

Mereka berdua beranjak menuju ruang kesehatan.


                     ------------------------

Aira sampai didepan ruang kesehatan sambil memapah Airin yang masih merasa pusing dan mual.

Gevan yang sedang piket diruangan kesehatan menyadari kehadiran Airin bersama Aira.

Gevan langsung membantu Airin berbaring di salah satu brangkar ruangan itu.

"Kamu masih pusing?"tanya Gevan

"Kita langsung kerumah sakit aja gimana?"ucap Gevan.

Airin menggeleng dan sesaat kemudian bangkit dan berlari kearah kamar mandi yang berada disamping ruangan.

Transmigrasi menjadi istri presma!?(TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang