-------------------------
"Tolong kamu awasi Airin"ucap Papa kearah brain dan Dio.
Mereka lalu beranjak dari sana disusul Gevan dan Putri.
-------------------------Papa dan Mama sudah duduk berdampingan diatas sofa besar diruangan tamu rumah mereka. Mereka berdua menatap horor kearah Gevan dan Putri yang duduk berdampingan di sisi lain sofa didepan mereka.
"Jelaskan Gevan"ucap Papa dingin dengan tatapan nyalang
Gevan menggeleng
"Bukan Gevan ayah bayi itu"ucapnya pasti"Ini anak lo Gevan"sarkas Putri
"Berapa kali gue bilang__gue bukan ayah dari anak yang Lo kandung!"gertak Gevan kesabaran nya kini sudah menipis
"Tapi kita udah lakuin itu Gevan"lirih Putri sok sedih
"Kapan"sarkas Gevan
"Hari itu hari dimana kita kembali dari seminar"jelas Putri
"Lo bohong Put,gue nggak pernah lakuin itu sama lo"sarkas Gevan marah
"Lo mabuk waktu itu Gevan"lanjut Putri
Gevan tersentak saat Papa kembali menariknya dan___
Plakkk
Kembali sebuah tamparan keras mendarat di pipi kanannyaPlakk
Satu tamparan kembali mendarat di pipi kirinyaGevan menoleh melihat kearah wanita yang menamparnya.
Gevan diam saat Mama mendorong tubuhnya berkali-kali
"Kenapa kamu lakukan itu Gevan!!"teriak Mama
Gevan dapat melihat kemarahan dalam kilatan kedua bola mata sang Mama. Ia tak pernah melihat Mama nya semarah sekarang.
"Airin sedang mengandung anak kamu Gevan tapi kenapa kamu kecewakan dia"lirih Mama
"Mama kecewa sama kamu Gevan__ Mama benar-benar kecewa sama kamu"ucap Mama lalu kembali duduk disofa itu dengan tatapan menyedihkan
Papa menatap kearah Putri
"Tunjukkan kami bukti jika memang pria ini ayah dari anak itu"ujar Papa dingin
"Dan jikapun bukti itu nyata jangan harap kamu akan kami anggap anggota keluarga ini"lanjut Papa
-------------------------
Disisi lain Brain sedang duduk didepan ruangan Airin sambil memainkan ponselnya.
"Brain"panggil Dio yang baru keluar ruangan bersama Aira
Brain menoleh
"Gue dan Aira harus kembali ke kampus sekarang karena kita ada kelas tambahan"jelas Dio
"Jadi lo tolong tetap disini jagain Airin"lanjut Dio
Brain mengangguk lalu mereka berdua beranjak dari sana.
Brain belum masuk keruangan setelah saat ia disuruh keluar. Sekarang hanya ada Bunda didalam ruangan itu bersama Airin.
Brain kembali menyibukkan dirinya sambil bermain game di ponselnya.
Pintu ruangan terbuka dari dalam membuat Brain mengalihkan pandangan nya.
"Nak Brain"panggil Bunda lembut
"Ya tante"balas Brain
"Bunda nitip Airin sebentar ya___soalnya Bunda mau pulang sebentar"jelas Bunda membuat Brain mengangguk.
Bunda sudah tau jika Brain adalah adik dari Gevan, menantunya. Dan sekarang Airin sudah tertidur jadi ia merasa akan baik-baik saja meninggalkan nya dulu.
--------------------------
Brain yang sudah selesai memainkan game di ponselnya memutuskan untuk kekamar mandi sebentar yang hanya berjarak dua pintu dari ruangan itu.
Tak tak tak
Suara langkah kaki mendekat kearah ruangan rawat Airin"Ini ya ruangannya"ucap Farhan
"Iya ini"balas Bima lalu mereka bertiga masuk kedalam ruangan itu.
"Maira"panggil Bima dan langsung menghampiri Airin yang sudah bersandar dikepala brangkar.
Airin sebenarnya dari tadi belum tertidur hanya saja ia pura-pura tidur agar Bunda tak merasa khawatir melihat keadaannya.
Bima langsung mendekat kearah Airin,ia benar-benar khawatir dengan sahabatnya itu disusul Alex dan Farhan.
"Kita khawatir banget denger lo masuk rumah sakit"ujar Farhan
Airin terseyum,ia sangat senang karena sahabatnya itu benar-benar mengkhawatirkan nya.
"Lo kenapa bisa kaya gini,Mai?"tanya Bima yang sekarang duduk disisi brangkar Airin.
Airin menunduk
"Gevan hamil in Putri"cicitnyaMembuat ketiga sahabatnya mengertatkan rahangnya.
"Udah ada buktinya?"tanya Bima sambil mengangkat dagu Airin agar menatap kearah nya
Airin menoleh kearah Farhan
"Hari dia mabuk"ucapnya membuat Farhan kembali mengingat hari ituBima dan Alex melihat kearah Farhan penuh tanda tanya membuat Farhan menceritakan kejadian waktu itu sejauh yang ia tau.
"Tapi menurut gua belum pasti Mai"ujar Farhan karena ia merasa ada yang janggal dengan hal itu.
"Maira?"ucap suara seseorang yang baru masuk kedalam ruangan membuat Airin dan ketiga sahabatnya menoleh kearah pria itu.
Bima yang melihat rupa pria yang ia kenali itu langsung bangkit dari duduknya dan menghajar pria itu dengan brutal.
"Brain brengsek"ucap Bima disela pukulannya dengan segera Alex menarik Bima yang seperti orang kesetanan sedangkan Farhan sudah merangkul Airin yang sudah menangis.
"Tahan Bim,gue juga marah tapi jangan disini"ucap Alex menenangkan Bima dan menahan Bima yang hendak memukul Brain kembali.
"Kenapa lo bisa ada disini?"tanya Bima kesal melihat muka Brain
"Dia adik Gevan__hiks"ucap Airin lirih sambil terisak kembali.
Bima, Alex dan Farhan diam,mengapa dunia terasa sempit hingga mengembalikan Maira kedalam keluarga orang yang telah melukainya.
Bima tak menghiraukan Brain lagi dan ia segera menghampiri Airin yang menangis sesenggukan.
Bima lantas membawa Airin kedalam dekapannya. Ia tau kehancuran jati yang Airin rasakan. Wanita itu pasti diambang kebingungan yang amat mendalam,di satu sisi Brain adalah musuhnya sebagai Maira dulu dan disisi lain Brain adalah adik iparnya dimana raga seorang Airin.
"Gue masih bingung,kenapa lo semua panggil Airin dengan sebutan Maira?"ucap dan tanya Brain yang bingung dengan keadaan sekarang.
Airin berhenti menangis dan menatap Brain yang tak jauh berdiri dari brangkar nya.
"Gue Maira__tapi gue yakin lo nggak bakal percaya"ucap Airin lirih membuat Brain terdiam penuh keterkejutan.
"Ma__maksud lo"ucap Brain terbata
"Gue Maira yang udah lo hilangkan nyawanya!"teriak Airin frustasi
🖊️Senin,17 Oktober 2022
------------------------------------------Untuk pembaca yang terhormat,
Tolong bantu vote dan komennya guna menghargai karya seseorang.Vote dan komen agar membuat saya lebih semangat lagi untuk nulisnya.
Terima kasih🙏🏼
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi menjadi istri presma!?(TAMAT)
AcakMaira,murid sma nakal yang jiwanya masuk kedalam tubuh Airin istri dari seorang presma dan memiliki sifat baik dan penurut. ----------------------- 📌cerita real dirangkai sendiri,ya 📌mulai Kamis, 29 Sept 2022 📌berakhir Jum'at,21 Okt 2022 📌syarat...