22 Tidak percaya

44.9K 3.6K 14
                                    

                    

                     ----------------------

"Gue suruh bawa Aira Lo bawa Airin"

Aira menutup mulutnya tak percaya saat tau sasaran sebenarnya adalah dirinya. Dan ia juga akhirnya tau siapa pelakunya.



                  -------------------------

Aira segera berlari menuju gudang diujung koridor untuk memastikan Airin ada disana. Ia beberapa kali menghubungi ponsel Airin namun tak ada jawaban.

"Airin"Aira memanggil sambil menggedor-gedor pintu gudang.

Airin mencoba membuka pintu itu namun terkunci.

"Airin lo ada didalam kan?"tanya Aira khawatir.

Tanpa menunggu lama Aira berlari dari sana guna mencari bantuan.


            
                      ----------------------

Aira tanpa berpikir panjang langsung memasuki ruang rapat anggota Presma. Ia awalnya ingin meminta bantuan Rian hanya saja kelas Rian masih belum selesai.

"Permisi"ucap Aira setelah membukakan pintu.

Terlihat Gevan dan Dio yang sedang membereskan kertas yang berantakan diatas meja.

Gevan dan Dio yang ada disana sontak mengeryit heran. Gevan pasti ingat jika wanita itu adalah teman istrinya.

"Kenapa Lo?"tanya Dio penasaran

"I-itu kak-to-lo-ngin Airin ping-san di gudang"ucap Aira terbata

Tanpa menunggu lama Gevan segera berlari beranjak dari sana disusul Dio dan Aira. Aira sempat mengeryit heran mengapa Gevan terlihat se khawatir itu.

Gevan tiba lebih dulu didepan pintu gudang.

"Airin"panggil Gevan namun tak ada sautan dari dalam sana.

Gevan terus menggedor-gedor pintu namun tak ada juga respon membuatnya semakin khawatir dengan wanita itu.

"Anak kuncinya nggak ada"ucap Dio yang berlari kearah Gevan bersama Aira

"Ada yang nyuri"lanjut Dio.

Mendengar itu dengan segera Gevan mendobrak pintu cokelat itu berkali-kali hingga dobrakan terakhir benar berhasil.

Gevan segera berlari kearah Airin yang tergeletak diatas lantai tak sadarkan diri.

"Airin"ucap Gevan lalu meletakan kepala Airin diatas pahanya.

"Hey bangun"ucap Gevan sambil menepuk pipi Airin pelan.

Gevan dapat melihat mata Airin yang terbuka dan tersenyum lalu kembali tertutup.

Tanpa menunggu lama Gevan segera menggendong Airin dan keluar dari gudang itu.


Gevan segera memasukan Airin kedalam mobil Dio saat tiba diparkiran.

"Gue boleh ikut nggak"tanya Aira takut.

Gevan mengangguk.

"Lo bareng gue aja"ucap Dio yang sekarang sudah duduk di motor milik Gevan.

Aira mengiyakan lalu segera berjalan dan menaiki motor itu. Sedangkan Gevan sudah menjalankan mobil Dio didepan dan langsung disusul Dio menggunakan motor.




                    ------------------------

Aira hanya diam mengikuti sambil mengeryit heran saat motor yang ia naiki berhenti disebuah apartemen.

Transmigrasi menjadi istri presma!?(TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang