39 Membantu

30.9K 2.5K 3
                                    

                 

                     ------------------------

Gevan lalu beranjak pergi dari sana dengan sesekali mengacak rambut nya sendiri.

"Untung selamet"ucap Farhan yang masih setia menguping disana.

Flashback off




                      -----------------------

Pletak
Alex menggeplak kepala Farhan

"Kenapa baru sekarang lo bilangin"ucap Alex kesal

"Ya mana gua tau kejadian kayak gini"balas Farhan

"Jadi gimana?"tanya Brain tiba-tiba

"Ya nggak gimana-gimana"celetuk Farhan

Pletak
Kembali Alex menggeplak kepala Farhan. Kali ini Farhan tak tinggal diam ia membalas menggeplak kepala Alex.

"Lo pada kayak anak kecil"ucap Brain membuat Alex dan Farhan menatapnya datar

"Emang lo udah besar"sarkas Alex

Mereka bertiga diam dan menghela nafas serentak.

"Jadi?"tanya Alex singkat

"Kita harus cari cara buat ungkapin kebohongan siput"balas Farhan

"Caranya?"tanya Brain

Farhan tersenyum misterius.




                      ------------------------

Brain sudah berada didepan pintu apartemen milik Gevan. Ia ingin melihat keadaan kakak laki-laki nya yang ia yakini sudah tak baik-baik saja. Mengingat Airin yang sudah kembali dari rumah sakit namun tak mau kembali ke apartemen milik Gevan.

Ting tong

Brain menekan bel yang ada disamping pintu apartemen.
Tak ada respon.

Ting tong

Brian kembali menekan bel dan kali ini pintu apartemen terbuka dari dalam.

Brain dapat melihat penampilan Gevan yang berantakan dengan keadaan rambut yang acak-acakan.

Brain menahan tawanya saat melihat keadaan kakak laki-laki itu.

"Ngapain?"tanya Gevan dingin

"Jenguk lo kak"ucap Brain lalu melangkah masuk kedalam apartemen itu tanpa menunggu ucapan dari pemiliknya.

"Mending lo pulang sekarang"ucap Gevan saat melihat Brain yang sudah berbaring di atas sofa merah diruang tamu

"Lo ngusir adek lo sendiri"tanya Brain kesal

Ck
Gevan berdecak kesal

"Terserah lo"ucap Gevan lalu hendak kedalam kamar

"Gini aja?"tanya Brain tiba-tiba

"Apa"balas Gevan saat langkahnya terhenti

"Ya perjuangan lo"balas Brain santai

"Lah Cemen baru digituin udah lemah"ucap Brain mengarah kepada kakaknya itu

Gevan menatapnya dingin lalu hendak melangkah kedalam kamar.

"Ada saksi waktu itu"celetuk Brain kembali membuat langkah Gevan terhenti

Gevan menoleh ke arah Brain

"Saksi?siapa?"tanya Gevan

Gevan duduk disofa merah itu dan mendengarkan penjelasan dari Brain tentang Farhan yang melihat kejadian hari itu.

Ting tong
Suara bel kembali terdengar

Gevan berdercak kesal karena ia sedang malas jika ada yang bertamu lagi.

Cekklek

Gevan terkejut saat mendapati beberapa orang yang berdiri didepan pintu.

"Gimana kabar Lo?"tanya Bima

"Lo nggak liat dia berantakan"celetuk Alex saat melihat penampilan Gevan.

Gevan diam dan menatap datar.

"Bengong aja disini?___nggak disuruh masuk"celetuk Amel yang juga ada disana

"Masuk aja!"teriak Brian dari dalam membuat semuanya masuk kedalam membiarkan Gevan yang masih diam.

Gevan tersadar dan menutup pintu apartemen miliknya kembali dan melihat mereka semua sudah duduk santai diatas sofa merah miliknya.
Amel, Rian, Bima, Alex dan Farhan duduk disisi sofa yang panjang sedangkan Dio dan Brain duduk di sofa yang lebih pendek.

"Van,mending lo mandi dulu kasian gue liatnya"celetuk Dio

Gevan menatap mereka datar lalu menghembuskan nafas nya singkat.

Gevan meninggalkan mereka semua dan beranjak kedalam kamar guna bersih-bersih.




Tak lama Gevan kembali keluar dari kamar dengan keadaan yang sudah jauh lebih baik dari sebelumnya dan rambut yang sudah tak acak-acakan lagi.

Gevan duduk disamping Brain yang duduk disofa bagian L.

"Lo pada ngapain kesini?"tanya Gevan

"Yah ni anak nggak bersyukur__mending kita jengukin"sarkas Dio

"Kita kesini mau bantuin lo"ucap Bima pasti

Gevan mengangkat sebelah alisnya

"Bantu lo untuk ngumpulin bukti kalau lo itu dijebak sama Putri"ucap Amel

"Gue dari awal emang nggak percaya sama tu Mak lampir"ucap Amel

"Dan untungnya gue liat sendiri"celetuk Farhan

"So gue dan lainnya bakal bantuin lo buat dapetin buktinya"ucap Amel yang mendapat anggukan dari yang lainnya.

"Putri bukan wanita baik-baik"ucap Rian tiba-tiba

Mereka semua mendengar penjelasan dari Rian.

"Gue tau dan pernah liat dia keluar masuk ke club' malam"jelas Rian

"Dan dia bukan cuma pacaran sama lo waktu itu___bahkan banyak pria yang ia kencani"lanjut Rian

"Gue juga liat"ucap Dio

"Tapi lo gue bilangin nggak percaya"kesal Dio kearah Gevan

Mereka semua diam.

"Cuma satu cara agar kedoknya terbongkar"ucap Farhan tiba-tiba membuat mereka semua menatap Farhan serius

"Ponselnya"ucap Farhan singkat

"Gua yakin didalam ponsel itu tersimpan berbagai bukti yang kita butuhkan___dan dengan ponsel itu juga kita bisa tau apa Putri beneran hamil ata nggak"jelas Farhan

"Serta kita tau jika memang benar___kita cari tau siapa bapaknya"lanjut Farhan membuat mereka semua berpikir serius.

"Tapi gimana cara kita dapetin ponselnya?"tanya Bima.

"Soal itu kasih sama gue"celetuk Amel sambil tersenyum.

Membuat semua pria disana menatapnya serius.












🖊️Selasa,18 Oktober 2022
------------------------------------------

Untuk pembaca yang terhormat,
Tolong bantu vote dan komennya guna menghargai karya seseorang.

Vote dan komen agar membuat saya lebih semangat lagi untuk nulisnya.
Terima kasih🙏🏼
















 

Transmigrasi menjadi istri presma!?(TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang