5

28 4 0
                                        

DI KELAS

"Jevan mana uang kas nya, Lo udah janji kan bakalan ngelunasin hari ini?" tanya Una.

"Iya nih 20k kan?" Jevan memberikan uang 20k itu pada Una.

"Nah gitu dong oke lunas, lain kali jangan telat bayar nanti numpuk kan berabe" kata Una sambil terkekeh.

"Iya unaaa lain kali gue ga bakal telat bayar"

"Oke makasih Jevan"

Una tersenyum manis kepada Jevan sampai matanya pun ikut tersenyum, oke mungkin jantung Jevan sudah pindah ke luar angkasa sekarang karna jujur senyum Una sangatlah indah dan cantik, sungguh Jevan selalu menyukai Una yang lembut dan tersenyum manis seperti ini.

BEL MASUK BERBUNYI

Pelajaran pertama hari ini adalah pelajaran Sosiologi yang di ajar oleh Pa indra. mereka di suruh membuat kelompok dengan jumlah 4 orang dan di kelas ada sekitar 36 siswa jadi ada 9 kelompok. mereka di tugaskan untuk mencari permasalahan sosial di lingkungan sekolah dan harus di kumpulkan lusa, jika ada kelompok yang belum mengumpulkan akan di beri hukuman lari keliling lapangan upacara 20 kali.

"Eh ca ini 1 orang lagi siapa?" tanya Una.

"Itu si Jevan" jawab Caca.

"Eh yang bener aja Lo masukin Jevan ke kelompok kita"

"Dia tuh pinter bersosialisasi unaa, jadi pasti dia pinter di sosiologi"

"Ca lo kalo udah cantik jangan bego juga, masa orang yang pinter bersosialisasi bisa pinter juga di sosiologi"

"Ih kan sama tentang sosial Una, udah jangan bacot mulu lo"

"Yaudah gua ngikut lo, gue pasrah"

"Nah gitu dong"

Mereka ber 4 Una, Caca, Jevan dan Dani sekelompok untuk mengerjakan tugas sosiologi yang di berikan oleh Pa indra.

"Eh ini kita kerjain pulang sekolah aja gimana?" Tanya Dani.

"Boleh tuh kalo sekarang ga cukup waktunya bentar lagi istirahat" setuju Jevan.

"Oke lah tapi nanti gue balik sama Lo yah dan" kata Una.

"Sama gua aja gimana?" Tanya Jevan.

"Ga usah Jevan, gue sama Dani aja lagian rumah Dani sama gue deket kok" tolak Una.

"Sama gue aja, lagian Dani pasti nganterin Caca dulu bener kan?" tanya Jevan kepada Dani.

"Iya Una gue harus nganterin Caca dulu soalnya dia ga ada jemputan hari ini" ujar Dani.

"Maaf banget yah Una tapi kalo Lo mau bareng Dani gapapa gue bareng sama Jevan aja" kata Caca.

"Eh ga usah ca. lo sama Dani aja, gua sama Jevan"

"Beneran gapapa?" tanya Caca memastikan.

"Gapapa yaelah" jawab Una santai.

"Oke sip jadi Lo bareng gue kan?" tanya Jevan dengan semangat kepada Una.

"Iya gue balik bareng Lo, tapi gue mau hubungin bang bintang dulu biar dia ga nungguin gue, sekalian bilang kalo gua balik bareng lo"

"Okee unaa" jawab Jevan sambil tersenyum manis. Jevan sangat senang karna baru pertama kali ini Una mau diajak untuk pulang bersamanya.

Mereka sudah menyelesaikan tugas sosiologi dari pa indra dan sekarang waktu telah menunjukkan pukul setengah 6 sore jadi, mereka segera pulang karna hari sudah mulai gelap.

Jevan mengambil motornya dan memakaikan helm cadangannya kepada Una.

"Hahaha anjir Lo lucu banget pipi nya sampe gembul gitu" kekeh Jevan.

"Ihhh apaan sih Lo lagian helm Lo sempit banget jadi pipi gue ikut kejepit" kesal Una.

"Kepala Lo aja yang kegedean" ledek Jevan.

"Sembarangan aja Lo kalo ngomong" Una memukul punggung Jevan sangat keras sampai pemuda itu meringis kesakitan.

"Aduh sakit ege, perempuan samson Lo"

"Gila Lo, nyesel gue balik bareng Lo"

"Yaudah Lo pulang sendiri sana"

"Yaudah bye!" Una segera pergi meninggalkan Jevan, tapi tangan Una di tahan oleh Jevan yang hendak meninggalkan nya.

"Ih lepasin ga, modus banget Lo"

Jevan melepaskan tangan nya yang sedang menahan tangan Una.

"Maafin gue yah unaa,tadi gue cuman bercanda doang maaf yah"

"Iya gua maafin"

"Yaudah ayo naik udah mau gelap nih nanti Lo di cariin sama bang bintang"

"Eh iya udah mau gelap yaudah ayo"

Di perjalanan

"Unaa Lo pernah suka sama gue ga sih?" Tanya Jevan.

"HAH LO NGOMONG APA?" Teriak Una.

Cantik cantik tapi budeg, haduh untung sayang Batin Jevan.

"GA JADI, LO BUDEG SOALNYA" Teriak Jevan.

"APA GUE CANTIK? MAKASIH EMANG DARI LAHIR GUE CANTIK" Teriak Una.

Wah gila nih cewe kuping nya pindah ke kaki batin Jevan lagi.

Sampai rumah Una.

"Makasih ya Jevan, Lo udah mau nganterin gue" Una tersenyum manis kepada Jevan.

Jevan yang melihat itu langsung membeku dan nampak terpesona dengan senyuman wanita yang di sukai ya,sampai dia tak sadar bahwa Una memanggil namanya.

"Eh Jevan Lo kenapa? kesambet pocong Belanda?" Tanya Una sambil menggoyangkan tubuh Jevan.

"Eh, engga. yaudah gue balik dulu yah, sana Lo masuk cepet udah malem" Jevan menyalakan motornya dan hendak pergi dari rumah Una.

"Iya, hati hati yah langsung pulang jangan mampir kemana mana Lo"

"Iya unaa" Jevan tersenyum sambil mengelus pucuk kepala Una, dan melajukan motornya.

Una sangat terkejut dengan perlakuan yang Jevan lakukan padanya karna perlakuannya sangat manis, sungguh Una sangat membenci Jevan karna dia sama dengan Dani sangat menyebalkan, tapi jika Jevan sudah berubah menjadi perhatian dan memperlakukan Una semanis ini sangat lucu bagi Una.

JEVAN MAHENDRA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang