"Jevan pulang"
Jevan sudah sampai di rumahnya dan bergegas ke kamarnya untuk mandi karna hari ini kepala dia sangat pusing kepalanya seakan akan akan meledak untung papah nya tidak ada di rumah,jadi tidak banyak lagi beban yang Jevan tanggung di kepalanya.
Jevan masih mengingat perkataan Una,apa Una benar benar membenci Jevan sekarang?jujur Jevan Sangat frustasi dia tidak tau bagaimana sekarang Una sudah membencinya,apakah dia akan menyerah kali ini dan membuat Aka menang?aghkkk tidak tapi Jevan sudah sangat lelah dengan perasaan nya,sungguh hati Jevan sangat sesak dan sangat amat sakit ketika Una membela Aka.
Jevan berjalan kearah jendela dan menatap bulan yang sangat indah malam ini,jujur ketika Jevan melihat bulan semuanya terasa amat tenang.
"Bun,apa Jevan boleh menyerah kali ini?tolong untuk kali ini saja"kata Jevan sambil menatap bulan.
"Jevan muak sama semuanya,orang yang Jevan cinta sudah membenci Jevan,Jevan harus bagaimana Bun?"tiba tiba air mata Jevan turun entah memang hati nya saat ini sangat sesak,dan tidak bisa berkata kata lagi sekarang.
"Den Jevan,den"asisten rumah tangga Jevan mengetuk pintu kamar Jevan.
Jevan langsung menghapus air mata nya dan membuka pintu kamarnya.
"Iya ada apa bi?"tanya Jevan.
"Itu den,tuan kecelakaan dan sekarang berada di rumah sakit"jawab ibu Ida panik.
"Apa!rumah sakit mana bi?"tanya Jevan yang panik.
"Rumah sakit melati"jawab ibu Ida.
"Oke Jevan mau ke sana,bibi tolong jaga rumah yah,soalnya pa satpam sedang sakit hari ini jadi dia tidak bekerja"Jevan langsung mengambil jaket dan memakai celana panjang nya,lalu mengambil kunci motor nya dan langsung keluar rumah.
"Hati hati den"kata ibu Ida khawatir.
"Iya bi,Jevan berangkat yah"Jevan langsung melajukan motornya dengan kecepatan tinggi dan menuju rumah sakit untuk mengetahui keadaan ayahnya.
Sesampainya di rumah sakit Jevan langsung menuju ruang IGD karna kata suster tadi Papah nya ada di sana,setelah sampai di ruang IGD ada seorang dokter yang baru keluar dari ruangan.
"Dok gimana keadaan papah saya?"tanya Jevan khawatir.
"Kamu ini anak korban?"tanya dokter memastikan
"Iya dok saya anak nya,gimana keadaan papah saya?"tanya Jevan lagi dia benar benar khawatir dengan papah nya walaupun papahnya memperlakukan nya dengan sangat buruk tapi papah nya sangat berarti baginya.
"Pasien mengalami pendarahan yang cukup banyak di kepala nya,tapi tidak terlalu serius,sekarang pasien masih belum sadarkan diri mungkin beberapa jam lagi akan siuman saya sudah mengobati luka nya"kata dokter itu.
"Terimakasih dok,bolehkah saya melihat papah saya?" Tanya Jevan memohon karna dia sangat khawatir dengan papah nya.
"Boleh silahkan"jawab dokter itu dan permisi kepada Jevan karna dia harus mengurus pasien lain.
"Terimakasih dok"Jevan langsung saja masuk ke ruangan IGD,dia melihat ayah nya yang terbaring lemah,dan belum siuman,Jevan duduk di bangku sebelah ranjang papah nya dan menatap papah nya dalam Jevan mulai menangis,karena melihat papah nya yang terbaring lemah seperti ini.
"Pah,cepet sembuh yah maafin Jevan yang selalu buat papah marah maaf pah"tangis Jevan,sambil memegang tangan papahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JEVAN MAHENDRA ✓
Short Story"Jatuh cinta sama Luna tuh, konsekuensinya nahan sakit mulu" -Jevan. •100% fiction Start: 27 September 2022 End: 18 Desember 2022