12 🍒

7.9K 592 28
                                    

Hallo... pdf ready ya.. 

Ebook tersedia di playstore
Kbm aplikasi juga ada

Harga pdf BITTERSWEET MARRIAGE 50k saja... isi full lengkap sama seperti ebook

Promo pdf 100k dapat 13 judul, ada yang mau? Isi sama seperti ebook + ekstra part yaa... list judul sy kirim via wa...

Order pdf bisa via wa di 088973689642

***

Rio pulang dengan wajah kusut. Bagaimana tidak, ia menemui mamanya untuk bernegosiasi. Namun, mamanya tetap dengan keputusan yang sama. Dimana ia harus menikahi Andini secepatnya. 

Rio memasuki kamarnya dengan gontai, lampu kamar sudah di matikan, pasti Arin sudah tidur. Saat ini, Rio memang menjaga ketat wanita itu dengan membatasi gerak istrinya. Dimana Arin akan di awasi dari jauh, dimana beberapa pembantu atau penjaga rumah dan sopir harus melaporkan kemanapun Arin pergi. Dan bahkan, Arin di larang pergi oleh pria itu. Ini agar Arin tidak pergi darinya. 

Ia mengetahui dimana kesalahannya, namun Rio juga tidak mau kalau sampai harus kehilangan wanita yang amat sangat ia cintai ini. Rio duduk di tepi ranjang, jemarinya bergerak untuk mengusap pipi mulus istrinya. 

"Maafin aku ya, Rin. Andai saja waktu itu aku nggak menemui Andini. Pasti kejadiannya nggak akan seperti ini." ucapnya penuh sesal. 

***

Pagi hari, mereka sarapan dalam diam. Arin memilih mengabaikan suaminya karena rasa kecewa yang melanda perasaannya.

Rio tidak tahan dengan keheningan yang terjadi di antara mereka, pria itu meletakkan sendoknya dengan kesal hingga menimbulkan suara yang mengambil alih perhatian Arin. Darisanalah, Arin akhirnya menatap Rio. Kesedihan di mata wanita itu, membuat Rio mendesah keras. Ia tidak suka keadaan seakan merubah keduanya. 

"Besok malam, mama berencana bertamu ke kediaman Andini." 

Arin terlihat mengangkat alisnya sebagai respon. 

Melihat respon istrinya, Rio mengetatkan rahangnya geram. "Aku harap kamu nggak ikut..." kata pria itu spontan. 

"Kenapa? Apa kamu ingin keluarga Andini tahu bahwa sebenarnya kamu sudah tidak beristri?" 

"Rin, aku sudah bernegosiasi..." 

"Dan mama terus memaksamu kan? Pernikahan yang ideal itu, setelah melahirkan, Mas. Aku tentu akan setuju kalau kamu menikahinya setelah dia melahirkan. Bukankah seperti itu seharusnya?" 

"Kamu benar, tapi kamu tahu kan sifat mama gimana?" 

"Kalau benar bukan kamu ayah dari bayi tersebut, seharusnya kamu bisa menahannya bukan?"

Rio menunduk. Dia memang meragukan janin Andini adalah miliknya. Tapi, maminya bukan orang yang terus-terusan ia bantah. 

"Aku akan ikut ke acara makan malam tersebut untuk mengetahui apapun pembicaraan kalian. Ingat, Mas.. aku masih istrimu, meskipun kamu menikahinya, kamu harus meminta persetujuanku atau pernikahan kalian akan bermasalah!" 

Rio menatap kesungguhan di mata Arin. 

"Dan oiya, aku mau beli perhiasan baru, jika nanti ada tagihan di kartu kreditmu, aku yang menggunakannya. Aku ingin tampil cantik saat menemui keluarga Andini," ungkap Arin jujur. 

***

Wulandari putri membelalakkan matanya saat putrinya bilang bahwa malam nanti akan menemui Abi Santoso. 

"Dalam acara apa?" Tanya wanita itu usai menguasai dirinya dari rasa terkejut.

Wanita muda di depannya hanya menggelengkan kepala. "Nggak tahu, Bu. The G, anak kembarnya adalah penggemarku," jawab Andini. 

Bittersweet Marriage Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang