Arini tidak menyangka bahwa hidupnya berubah seratus delapan puluh derajat, ia bak cinderella saat kekasih yang ia cintai melamarnya. Kemudian, menjadikannya ratu dalam hidup pria itu.Namanya Rio Dewangga, putra sulung dari Dewangga Group, salah satu pembisnis property ternama di ibu kota.
Pernikahannya mungkin tidak berjalan mulus seperti kebanyakan pernikahan seorang pria terkaya di tanah air. Alih-alih mendapatkan banyak sanjungan karena menikahi gadis biasa yang menerima beasiswa dari salah satu yayasan yang papanya pimpin, ibu dari pria itu adalah salah satu orang yang tidak merestui hubungan keduanya.
Meski begitu, pernikahan mereka tetap berjalan karena cinta tak memandang status sosial, itu menurut Rio, pria yang telah jatuh hati pada Arini saat pertama kali mereka bertemu saat santunan anak yatim dan perempuan itu menjadi pembawa acara dalam kunjungan kala itu.
Rio telah jatuh hati pada wanita berparas ayu yang ternyata salah satu anak yatim yang tinggal di panti asuhan tersebut. Mereka melewati banyak hal untuk bisa bersama termasuk harus melawan restu dari ibu Rio sendiri.
"Mantanmu sudah sudah punya anak dua, yo... Kapan kamu memberikan mami cucu?" Kata Melinda, ketika mereka makan malam keluarga yang di lakukan setiap sebulan sekali di kediaman wanita itu.
Arini merasa tersindir dengan penuturan ibu mertuanya hanya melirik sekilas suaminya. Nafsu makannya tiba-tiba meluap mendengar pertanyaan ibu mertuanya.
"Sabar dong, Ma. Rezeki anak kan bukan kita yang atur, tapi Tuhan!"
"Nggak usah bawa-bawa Tuhan, lah... kalian berusaha atau enggak?"
"Kan mama tahu, kita berusaha. Dokter menyatakan kita sehat, kok!"
"Kamu sih nikahin perempuan yang nggak jelas asal-usulnya, jadi begini, deh!" Runtuk mamanya sebal.
Sudah berulang kali Arin mendapatkan perlakuan tidak mengenakan dari ibu mertuanya. Namun wanita itu tetap bersabar demi mendampingi Rio.
"Ma," tegur Rio lirih. "Bukan salah Arin, Ma. Sabar saja dulu.. kalau tahun ini, program dokter nggak berhasil juga. Kita akan coba bayi tabung atau inseminasi, ada banyak cara kok..."
"Halah, kelamaan.. keburu mami tua! Kenapa nggak ganti istri saja!" Delik Melinda menjadi-jadi membuat Arin menunduk sambil menatap makanannya hampa. Sakit sekali rasanya saat mendengar rentetan omelan yang sama dari mertuanya. Sebenarnya Arin malas datang kesini kalau ia tidak menghargai Rio sebagai suaminya.
"Rio sayang sama Arin, Ma... nggak akan ada istri yang lain kecuali Arin!"
"Lebay kamu, yo... yang lebih baik dari dia juga banyak! Sayang.. sayang... kata itu terus yang kamu sebut, sayangnya istrimu itu mandul kan! Makanya hampir 5 tahun jadi istrimu nggak hamil-hamil juga dia!" Melinda berdiri,sebelum pergi wanita itu melayangkan tatapan tidak sukanya pada menantu yang sejak tadi memilih menunduk diam.
Kepergian maminya membuat Rio mendesah keras sambil menyandarkan punggungnya pada kursi. Rasa laparnya menguap begitu saja. Ketika ia menoleh pada Arini, Rio kembali menegakkan tubuhnya, di sentuhnya bahu wanita itu hingga Arini menoleh. Wanita itu memaksakan seulas senyum di bibirnya.
"Kamu baik-baik saja kan?"
Arin mengangguk meski ia tahu bahwa hatinya terluka. Tapi demi membuat Rio merasa nyaman, dia akan menahan segala cacian ibu mertuanya. Dia sangat mencintai Rio, seperti pria itu mencintainya.
"Kita makan di luar," kata Rio sekilas menatap makanan di atas meja yang masih tersisa banyak.
"Kita pulang saja, Mas..."
"Kenapa? Kamu baru makan sedikit!"
"Nggak apa, aku sudah kenyang," jawab Arin bohong. "Kita pulang saja, ya? Hari ini masa suburku, kita bisa mencobanya lagi? Mas mau kan?"
Jemari Rio merangkum wajah Arin sambil menatapnya lembut. "Kita akan mencobanya... maafin mami, ya?"
Arin mengangguk dengan perasaan yang lebih baik. Selama cinta pria itu masih untuknya, Arin akan baik-baik saja. Demi apapun, dia mencintai pria ini. Rio memberinya banyak cinta, tapi sayangnya... Arin belum memberikan apa yang menjadi keinginan pria itu, yakni Anak.
Kenapa Tuhan mengujinya sejauh ini? Dia mendapatkan seseorang yang tepat untuknya bersandar, tetapi Tuhan mengujinya dengan seorang bayi yang mereka damba namun tak kunjung datang.
Arin akan tetap bertahan bersama Rio selama cinta pria itu masih menjadi miliknya. Selama itu juga, Arin akan menahan luka-luka yang ada. Ia akan bersama Rio, menemani pria itu sampai maut memisahkan mereka.
***
Tes Tes Tes...
Laku nggak nih cerita mainstream yang saya buat kali ini hahhaaa..
Masih prolog ya guysss ya 😁😁
23/08/2022
KAMU SEDANG MEMBACA
Bittersweet Marriage
RomanceRio Dewangga yakin bahwa ia tidak pernah berkhianat, meski nyatanya seorang Andini hadir di kehidupan rumah tangganya bersama Arin untuk memporak-porandakan hidup pasangan itu. Wanita itu mengaku hamil anaknya saat Arin-wanita yang dia nikahi selam...