Satria keluar dari pintu kaca sebuah market dengan menenteng sebuah plastik kresek berisi minuman.
Kakinya melangkah menuju motor besarnya.Jarak antara market dan rumah sakit tidak terlalu jauh jika melewati jalanan besar
Mengingat dirinya tidak membawa helm saat ada pemeriksaan membuat Satria berbelok melalui jalan tikus.Jalanan itu cukup sepi, perumahan warga pun jarang, terdapat sawah-sawah di setiap kanan kiri jalan membuat suasana bertambah sejuk.
Kedua mata Satria melotot saat tiba-tiba saja seorang gadis berlari dari arah gang kecil di kanan jalan.
Melihat gadis itu menutup matanya shock ,tubuhnya menegang dan teriakan yang melengking dengan cepat Satria mengerem motornya, membuatnya tak memiliki keseimbangan dan terjatuh di samping gadis yang menutup matanya tampak ketakutan itu.Suara gesekan antara motor dan aspal terdengar nyaring.
Begitu suara pekikan Satria merasakan sakit di punggungnya. Kedua tangannya melindungi kepala bagian belakang.Gadis itu mengatur nafasnya yang memburu, matanya membulat melihat Satria yang sudah meringkuk,meringis karena benturan yang sangat keras di tubuhnya.
Sebelum Satria menyadari siapa yang ada di sampingnya, gadis itu segera menundukan kepalanya, menutupi perutnya dengan kedua tangannya mengatur rasa sakit di perutnya.
Semoga dia nggak liat gue _ucapnya di dalam hati.
Dengan sekuat tenaga gadis itu cepat-cepat berdiri , pergi dari hadapan laki-laki itu.
Begitu ada seorang pria paruh baya berbadan besar yang telanjang dada dengan celana panjang serta ikat pinggang yang sudah mengendur tampak marah mendatangi gadis itu.Gadis itu semakin panik, ia takut, benar-benar takut dengan pria mesum itu.
Namun, saat gadis itu akan melangkah kabur, tiba-tiba saja pergelangan tangannya di cekal seseorang.
" Mau kemana lo!, " Suara yang terdengar dingin bercampur dengan ringisan itupun membuat akal fikiran gadis itu tak sejalan.
Disatu sisi ia ingin lolos dari laki-laki mesum yang seharusnya ia sebut kakek, dan kabur dari laki-laki remaja yang sudah mengisi hatinya selama bertahun-tahun itu.
Fikiran gadis itu kalut, ia semakin khawatir. Ia cengkram perutnya melindungi nyawa yang baru tumbuh disana.
Satria menatap tajam gadis yang ia genggam tampak ketakutan saat pria paruh baya itu mendatanginya.
" Bawa kesini anak itu!! " Pria kekar itu menatap garang Satria.
Satria semakin mengeratkan cengkeramannya, ia tatap lamat-lamat penampilan yang ia sendiri sudah faham dengan apa yang terjadi." Dia bukan barang yang bisa anda ambil seenaknya " ketus Satria.
" Alah. BOCAH MANA FAHAM!! "Tanpa aba-aba pria paruh baya berbadan kekar itu menghajar Satria.
Satria yang belum siap pun harus menerima pukulan telak yang begitu menyakitkan di tubuhnya.Walaupun begitu, Satria tak ingin dirinya terus dihajar pria paruh baya itu. Sesekali remaja itu membalas hantaman pria berbadan kekar itu.
Satria terus berusaha untuk menghadang gadis yang menangis di belakangnya dengan tubuhnya. Walau sesekali terkena hantaman dari pria itu.
Dan sialnya, walaupun pria itu sudah mengalami masa lanjut kekuatan tubuhnya begitu kuat, sehingga Satria sedikit kuwalahan menghadapinya.
Hingga Satria mengakhiri nya dengan tendangan telak diselakangan pria itu, sehingga membuatnya menjerit meruntuki aset berharganya.Satria mengatur nafasnya yang memburu. Berkelahi dengan pria tua itu sangat menguras tenaganya.
Hampir saja dirinya dengan sekuat tenaga untuk maju dan menghantam kembali kepala pria tua itu, tiba-tiba saja terdengar pukulan yang sangat keras bersamaan dengan pekikan kesakitan dari laki-laki paruh baya bertubuh kekar itu hingga membuat tubuhnya limbung jatuh ke tanah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Surat Kecil untuk Tuhan
Teen FictionAisyah Camila seorang gadis yang selalu hidup sederhana. Namun disaat neneknya meninggal dan ibunya pergi dari rumah seketika hidupnya berubah total. Hidupnya hancur, ditambah lagi Diana ibu tirinya dan Amel kakak tirinya yang selalu memeras Isya di...