6. Masalalu

340 13 3
                                    

    Kenapa aku tak pernah di takdirkan menjadi seorang yang beruntung.apakah hidupku akan terus seperti ini?,kenapa tuhan?aku tak sanggup, rasanya aku ingin mati saja dari dunia ini.tolonglah beri aku kesempatan sekali buat jadi orang yang beruntung semasa hidupku_ :
Aisyah Camila

💌💌💌

BRAK!!

Mira dan Isya seketika melihat ke arah pintu.
Sementara temannya Mira sudah duduk di bangkunya sendiri.

Ada sosok laki laki yang masuk di dalam.kelas dengan membawa sebuah tas di pundaknya.ia melihat ke arah Mira tajam.

"Sat-satria!" Teriak Mira gugup, Isya yang melihatnya menunduk.

Satria berjalan lurus, hendak duduk di tempat duduknya.

"Minggir!" Usir Satria kepada Mira yang ada di depan bangkunya.

Mira menyingkir di bangku satria, hendak menuju ke tempat duduknya dengan kesal.

"Berhenti!" Tahan Satria, Mira pun berhenti dan berbalik badan, dengan tersenyum.

"Nih buku lo.jangan balik lagi di bangku ini.kami nggak Nerima makhluk kayak Lo" ujar Satria ketus dengan menggeser kan bukunya diujung mejanya.

Kata kata yang sangat menusuk sekali di hati Mira, kenapa laki laki ini selalu memperlakukannya seperti ini.tapi entah kenapa Mira tambah suka dengan laki laki dingin bin  cuek ini.

Mira menghampiri bangku tersebut, lalu mengambil bukunya, dan menatap Satria kecewa.

"Apa, liat liat!"

Namun Mira masih saja menatapnya, di lubuk hatinya terbekas rasa kecewa ,entah kenapa semakin hari semakin ketus perlakuan Satria kepadanya, saat kedatangan Isya.

Ia lalu melirik tak suka kepada isya yang menunduk .

"Lo kenapa sih sat, perlakuin gw kayak gini, kasar tau nggak.emang gue salah apa smaa Lo. Asal Lo tau ya sat, hati gue tuh sakit Lo kayak gitu terus sama gue. Tapi apa?, Gue berusaha buat baik baik aja
Karena gua suka sama Lo" ujar Mira sesekali meneteskan air matanya, meluapkan isi hatinya.

Sementara Satria hanya menjadi seorang pendengar saja.

"Lo inget kan? dulu sebelum dia ada di sini.kita udah deket ,Lo juga selalu bantuin gue .dan kita nyaman nyaman aja, tapi kenapa ? Lo berubah.diapain Lo Ama cewek kampungan ini, "ujarnya penuh amarah.lalu menatap Isya penuh kebencian
"Lo guna guna dia?, Dasar cewek nggak tau malu.perusak hubungan orang,"tambahnya penuh amarah.

"Diam!, Lo bisa diam nggak mir.pergi Lo dari sini!" Kata Satria yang penuh emosi.ia sudah lelah mendengar celotehan Mira. membuka masa lalunya, yang sekarang ingin menghapusnya.

"Apa?, Apa sat.lo mau apa sekarang, Lo sekarang udah berubah, "sahut Mira menyindir Satria.

"Eh ,asal Lo tau ya, gue tuh bantu Lo karena gua kasihan liat lo.yang udah nggak kayak sekarang"jelas Satria,namun penuh penekanan untuk menjelaskan detailnya ia tak mau membongkar semua masa lalu Mira yang sekarang sudah berubah 180°.

"Jadi karena Lo kasihan smaa gue , jadi itu alasannya. Gue nggak percaya.itu semua ada di perempuan ini" ujar Mira melotot tak mau kalah, dengan menunjuk ke arah isya yang duduk di pojok tembok  disamping Satria .isya masih menunduk tak mau melihat pertengkaran mereka.

Mira lalu menjambak rambutnya Isya yang terkuncir satu, sementara Isya meringis kesakitan dengan memegang rambutnya.

"Mati, mati Lo bangsat!!"

"Eh stop!, Mira" Satria memegang tangan Mira agar ia melepaskan tangannya dari rambut Isya yang sudah meringis kesakitan.

"Nggak gua nggak akan lepasin " ujar Mira yang masih keras kepala.

Surat Kecil untuk TuhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang