Isya menatap sendu nisan milik ayahnya .
Air matanya tak bisa turun kali ini seakan pasokan air matanya sudah habis.Gadis itu mengelus pelan batu nisan di depannya.
"Ayah istirahat yang tenang ya , isya bakalan selalu doain ayah "
" Isya janji bakal selalu datang ke panti tiap Minggu. Berkunjung ke panti jompo, dan..." Ucapnya di gantung " cari mamah "
Gadis itu menghembuskan nafasnya pasrah
" Selamat jalan papah, aku sayang papah "
💌💌💌
Isya berlari menuju gerbang sekolah setelah turun dari angkot.
Hari ini ia tak diperbolehkan Diana membawa mobilnya yang diberikan ayahnya untuknya. Serta kang Ali,supir di kediaman Isya itupun tak diperbolehkan oleh Diana untuk mengantar Isya kemanapun dia pergi.
Semenjak kepergian ayah Isya, Diana mulai seenaknya mengambil alih semua milik Pak Wira. Bahkan ia berencana ingin merebut harta warisan yang seharusnya di berikan kepada Isya.
" Hai lama nggak ketemu " ucap seorang dari belakang gadis itu. Isya menoleh, terdapat Mira dan ke 2 temannya tengah menatap Isya dengan senyum miringnya serta tangannya yang dilipat di dada.
Isya menunduk .
" Ikut gue! " Ujar Mira menarik kasar tangan Isya membawanya ke suatu tempat.Isya hanya pasrah, lagi ini ia sangat tidak bersemangat sekali. Toh ia juga takut dengan gadis itu.
Mira menarik kasar pergelangan tangan Isya hingga membawanya di belakang sekolah yang memang sangat jarang dijabah orang lain.
Sementara Isya meringis kesakitan setelah Mira melepaskan cengkeramannya yang sangat kuat itu ." Eh asal Lo tau ya!, Gausah sok deket sama Satria deh. Lo tuh nggak pantes buat dia tau nggak!! " Ucap Mira melotot tajam kearah Isya ,
Isya menunduk, kenapa semua orang sama saja? Kenapa tuhan tak membiarkannya bahagia?.
Mira kemudian mengambil sesuatu di dalam saku roknya.
Gunting! Isya dapat melihat dengan jelas gunting itu, mau apa Mira dengan gunting itu?.Isya memundurkan langkahnya dengan ketakutan, kini traumanya dengan benda tajam itu kembali datang.
"Jangan.."
"Jangan gunting itu,"
"Jangan..""Eh kalian berdua! Kenapa diem aja sih. Pegang tuh cewek! Cepett! " Greget Mira dengan kedua temannya.
Kedua temannya pun mengangguk, lalu memegang kedua tangan Isya dengan kuat."Ka, please, jangan.." lirih isya matanya sudah berkaca-kaca.
" Ini balasan buat cewek gatel kayak Lo! "
Mira tersenyum miring, gadis itu melangkahkan kakinya siap memotong rambut indah milik isya.
"Mira! "
Semua pandangan kini mengarah ke seorang laki-laki yang ada di belakang Mira. Sontak membuat Mira yang mengenali suara berat itupun langsung membalikan badannya.
" Sat-satria "ucap Mira dengan membulatkan matanya.
Tanpa berkutik apapun, satria langsung berlari dan menyahut Isya di dekapannya dari kedua temannya Mira.
"Gue nggak nyangka lo udah salah sejauh ini mir "ucap Satria kecewa lalu pergi meninggalkan ketiganya.
"Sat..sat.., satria gue bisa jelasin " cegah Mira di depan satria.
Satria membuang mukanya " mau di jelasin apalagi hm?.gue udah tau semua!, "
Mira menunduk ia memainkan jari-jarinya di bawah " gue minta maaf sat. TAPI GUE LAKUIN INI KARENA GUE SAYANG SAMA LO SAT! "
KAMU SEDANG MEMBACA
Surat Kecil untuk Tuhan
Novela JuvenilAisyah Camila seorang gadis yang selalu hidup sederhana. Namun disaat neneknya meninggal dan ibunya pergi dari rumah seketika hidupnya berubah total. Hidupnya hancur, ditambah lagi Diana ibu tirinya dan Amel kakak tirinya yang selalu memeras Isya di...