4. Sebuah Buku

363 14 0
                                    

Aisyah mengambil ponselnya yang tergeletak di meja belajarnya.
Ternyata ada pesan masuk di wattsapnya.
Namun ia melihat nomor yang tak ia kenal di sana.

+62....
Ini gue satria.Nanti Lo ada waktu nggak?.kalo nggak nanti temenin gue ke perpustakaan kota . Gua mau cari buku .

Anda
Iya kak, aku juga tadi mau kesana. Mau cari buku juga.

+62..
gue jemput Lo

Anda
Iya kak, hati hati ya.

Chat Read...

"Untung aja Kak Satria mau ke perpustakaan ,kalau aku kesana sendiri kan aku juga nggak berani "ujar Isya lega.

Tring!!

Ada sebuah pesan masuk dari Satria,isya membuka pesan tersebut.

Kak Satria
Gw di depan rumah Lo.

Isya membuka tirai jendelanya .benar, di depan rumahnya ada Satria disana.

Anda
Iya kak , aku akan segera keluar.

Isya mengambil tasnya dan keluar menuju ke depan rumahnya.

Ia menghampiri seorang laki laki dengan jaket jeans dengan mengendarai sebuah mobil sport berwarna merah.
Satria memang anak dari seorang bos pemilik perusahaan besar yang sukses dan kini telah memiliki cabang dimana mana.

Selain kaya,ia juga seorang anak yang pintar dan lebih dewasa dibanding saudara saudaranya.

Isya pun mulai masuk di mobil Satria.

"Kakak mau cari buku apa?" Ujar isya dengan agak Malu .

"Panggil aja gue Satria, nggak bagus juga kan temen sekelas panggilnya kakak"sahut satria dengan jelas.

"Eh. Iya"

Akhirnya udah sampai di perpustakaan .
"Udah sampe."ujar Satria melepas sabuk pengaman di mobilnya.

"Iya kak ,eh maksudnya Satria"

Satria pun keluar dari mobilnya dan Isya pun juga keluar.

"Lo suka baca buku?" Ujar Satria dengan melihat lihat buku di rak depannya.

"Iya, dari dulu aku suka baca buku.kamu juga ?"

"Gue sih ya gitu deh"

Isya hanya mengangguk pelan lalu mengambil sebuah buku yang terlihat menarik baginya.
"Seputih salju"ujar Isya saat membaca judul buku tersebut.

"Eh! bukannya Lo suka baca buku ini"ujar Satria tiba tiba saat baru mengambil sebuah buku di rak .

Isya lalu melihat buku yang diambil Satria dan mengangguk"iya itu adalah buku favorit aku"

Satra terdiam lalu mengembalikan buku tersebut ke asalnya dan menemukan buku yang diincarnya.
"Kayaknya gue udah ketemu buku yang gw inginkan.lo udah ketemu?"

"Belum, kayaknya nggak ada deh di sini,coba aku cari di rak lainnya"jawab Isya dengan memilih buku yang berjejeran di rak.

"Lo cari buku ini?" Ujar Satria sambil mengangkat buku yang baru ia temukan.

"Eh, iya" jawab Isya lalu menghampiri Satria.

" Nih" ujar Satria dengan mengulurkan buku yang dibawanya.

"Makasih ya......Satria "

Satria seketika tersenyum " iya"

                            💌

"Makasih ya sudah anterin aku ke perpustakaan" ujar Isya saat sampai di rumahnya.

"Iya"jawab Satria lalu menyalakan mesin mobilnya dan pergi.

Isya melihat Buku itu dengan sangat senang sekali, akhirnya ia bisa menemukan buku yang ia inginkan dari dulu.

"Eh udah asar toh. solat dulu  baru baca" ujar Isya saat melihat jam tangannya yang menunjukan pukul 16:15.

Selesai Salat Isya langsung mengambil buku yang ia beli di perpustakaan tadi.
Dan menuju ke ruang tamu ,yang disana terdapat kakaknya yaitu Amel yang sedang bercanda dengan dua temannya.

Temannya melihat Isya agak seperti menggangu.
"Itu adek Lo" ujar Ara teman Amel.

"Ya" jawab Amel dengan malas.

" Koo nggak mirip "ujar Lala teman Amel yang satunya

"Yaiyalah kan adek tiri" jawab Amel dengan entengnya.

Hati isya sangat sakit saat mendengar ucapan kakaknya tersebut.
Ia pun beranjak untuk kembali lagi ke kamarnya.

"Mau kemana Lo" ujar Amel tiba tiba.

"Mau ke kamar kak" jawab Isya takut.

"Ambilin minuman untuk teman gue" ujar Amel jutek.

"I-i-iya kak" jawab isya menunduk lalu menuju ke.dapur

Isya berusaha kuat dengan hidup yang ia rasakan , terkadang ia tak sanggup lagi untuk menahan rasa sakit itu sehingga ia ingin bunuh diri.tetapi ia tahu bunuh diri itu tidaklah salah satu jalan yang terbaik saat sedang hancur.

Surat Kecil untuk TuhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang