Sudah keberapa kalinya Aomine menghebuskan nafasnya dengan kasar. Tangannya yang memegang sumpit terus saja mengaduk-aduk yakisoba yang tadi ia pesan. Oikawa dan Kuroo memperhatikan gelagat temannya yang aneh itu,"oi Aomine kalau kau tidak mau Yakisobanya untukku saja"kata Kuroo sambil berusaha menarik piring Aomine. Tentu saja Aomine langsung memukul tangan Kuroo,"aww ittai..."keluh Kuroo lalu menatap Aomine tajam. Oikawa hanya menggeleng-geleng melihat kelakuan dua sahabatnya ini,"sebenarnya apa yang kau pikirkan Aomine?dari tadi kau hanya melamun dan memainkan makananmu"tanya Oikawa.
Kuroo mengangguk,"sou sou,kau seperti sedang kemasukan roh jahat tahu!" Aomine melirik 2 sahabatnya itu sebentar lalu beralih lagi memainkan yakisobanya. Oikawa dan Kuroo masih setia menunggu Aomine untuk bercerita. Aomine kembali melihat keduanya yang memasang wajah sangat sangat sangat kepo,"haaahh...kalian benar-benar ingin tahu ya?"tanya Aomine, kedua sahabatnya mengangguk cepat.
"Kagami"ujar Aomine,mendengan itu Oikawa makin kepo,"heeh Kagami Taiga?ada apa dengannya?"tanya Oikawa,"kemarin aku menyewanya"jawab Aomine. Kuroo yang satu-satunya tidak pernah ke club hanya terbengong-bengong,"o..oii...siapa itu Kagami Taiga dan maksudnya sewa apa??"tanya Kuroo, tapi Aomine dan Oikawa malah mengabaikannya,"kemarin aku membuat kesalahan besar,bagaimana ini padahal aku sangat menyukai Kagami"lanjut Aomine,"oii bisa seseorang jelaskan siapa itu Kagami Taiga?""apa yang kau lakukan Aomine?"pertanyaan Kuroo di potong oleh Oikawa.
Aomine pun menceritakan apa yang terjadi malam itu. Setelah mendengar cerita Aomine Oikawa terdiam sejenak lalu ia menggeleng,"kau bodoh..Kagami itu pria yang sangat tidak suka kekerasan,walaupun badannya begitu tapi dia sangat lembut dan penyayang"jelas Oikawa. Aomine menatap Oikawa dengan tatapan heran,"dari mana kau bisa tahu?"tanya Aomine,"aku pernah menyewanya 2 kali sebelum aku tau Iwa-chan"jawab Oikawa yang sukses membuat Aomine merengut tak suka,"kau berhubungan sex dengannya?!"tanya Aomine nampak menahan amarah. Mata Oikawa melotot,"HAAAH?!!kau kira aku sepertimu yang baru kenal orangnya sudah minta sex?!tentu saja aku hanye mengobrol. Asal kau tahu aku hanya berhubungan sex dengan Iwa chan ku!"balas Oikawa tidak santai.
Kuroo yang berada di tengah-tengah mereka terdiam,sebenarnya apa yang di ceritakan sahabat-sahabat tololnya ini,"ok sudah cukup!sebenarnya kalian in bicara apa?!sex?sewa?apa maksudnya?!"tanya Kuroo kesal karena diabaikan terus-menerus. Oikawa dan Aomine tersadar,"ahh warui Kuroo,baiklah akan ku jelaskan"jawab Oikawa sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.
...............
"PLAKK!!" suara tamparan menggema di ruang tengah. Kambe memegang pipinya yang di tampar tadi,"sebenarnya apa yang kau pikirkan bekerja di tempat seperti ini, Daisuke?!!apakah uang yang kuberikan tidak cukup?!"bentak pria tua yang menampar Kambe tadi, nampak juga 2 orang berjas hitam di belakang pria itu sepertinya bodyguard. Kambe diam tak menjawab begitu juga semua teman-teman hostnya tak ada yang bersuara,"dari mana papa tau aku ada disini?"tanya Kambe mengabaikan pertanyaan ayahnya,"kau tidak perlu tahu aku tahu dari mana!sekarang kemas pakaianmu dan keluar dari tempat ini!!"perintah ayahnya lalu menarik tanga Kambe dan menyeretnya. Kambe tentu melawan,"tidak!aku tidak mau meninggalkan tempat ini!lepaskan aku!!"protes Kambe keras, ia merasa malu dengan teman-temannya,untung saja ayahnya datang bukan pada saat jam buka club.
Saitama sebagia manajer dan pemilik club pun mulai turun tangan,ia tak tega melihat Kambe yang di seret-seret seperti itu,"tuan Kambe tenang dulu, tolong lepaskan putramu,kau menyakitinya"pinta Saitama sesopan mungkin. Ayah Kambe menatap Saitama marah,"siapa kau berani menyuruhku?!"tantang tuan Kambe,"saya pemilik club ini,jadi tolong marahlah kepada saya jangan kepada Kambe"jawab Saitama tenang. Mendengar itu tuan Kambe semakin murka,ia melepaskan tangan Kambe dan berjalan cepat ke arah Saitama,"kau...!!"ia mencengkram kerah baju Saitama.
"brengsek!!kau yang membawa anakku ke tempat ini!!" tuan Kambe marah besar. Zoro yang melihat Saitama di perlakukan seperti itu ingin menghampiri tuan Kambe,"oii lepaskan Saitama san!!" namun belum sempat ia berjalan tangannya di tahan oleh Hijikata,"tenang Saitama bisa mengurus ini" ujar Hijikata. Kambe berusahan melepaskan cengkraman ayahnya di kerah Saitama,"lepaskan Saitama!!dia tidak ada hubungannya dengan masalahmu!!"bentak Kambe. Tuan Kambe menepis tangan anaknya,"Kambe Daisuke,jaga ucapanmu!!"bentak tuan Kambe lalu kembali menatap Saitama tajam,"dengar..anakku akan bertunangan dan kau malah menjerumuskannya ke tempat ini,apa yang akan di katakan keluarga suaminya jika mereka tahu nanti hah?!!" Saitama berusaha untuk tetap tenang. Jujur saja ia tidak tahu tentang Kambe yang akan bertunangan.
"maaf tuan Kambe sebaiknya anda tenang dulu,sepertinya ada yang harus di jelaskan disini"ujar Saitama. Tuan Kambe malah semakin marah terutama karena ekspresi Saitama yang tetap tenang itu,ia merasa seperti di ejek,"persetan!!aku tidak akan mendengarmu kalian semua...""CUKUPP!!!"ucapan Tuan Kambe terpotong oleh teriakan putranya. Kambe meremas kepalanya kuat,"cukup papa...cukup"semuanya terdiam,"aku sudah muak...aku sudah muak denganmu.."gumam Kambe namun masih bisa terdengar,"haah?apa kau bilang?!"
"AKU BILANG AKU MUAK DENGANMU!!APA PAPA TULI?!!" tuan Kambe terdiam mendengar putranya membentaknya,seumur hidup putranya tidak pernah membentaknya,"APA KAU TIDAK LELAH MENCAMPURI URUSANKU?!DARI DULU AKU SELALU MENGIKUTI KEMAUANMU!! DAN SEKARANG... KAU BAHKAN AKAN MENIKAHKAN AKU DENGAN PRIA YANG TAK KU KENAL!AKU LELAH PAPA!! KAU TIDAK PERNAH MEMIKIRKAN PERASAANKU!!hikss..."Kambe mulai menangis,semua orang di dalam ruangan itu terkejut. Masalahnya Kambe yang mereka tahu tidak pernah menangis, ia selalu nampak cool dan tenang.
"guhh..."tiba-tiba saja tuan Kambe seperti tercekat ia tak menyangka anaknya menangis,"haaah, terserah kau saja! Papa lelah.." ia menghela napas lelah. Tak ada pelukan,tak ada ciuman,tak ada kata-kata maaf,tuan Kambe pergi begitu saja bersama 2 bodyguardnya meninggalkan putranya di club. Kambe terduduk masih menangis pelan. Saitama mendekati Kambe lalu memeluknya,ia tak menyangka Kambe tertekan dengan ayahnya sendiri. Semua Host menghampiri Kambe dan memeluknya,memberikan dukungan kepada Kambe dan menenangkannya.
"daijoubu Kambe...daijoubu"

KAMU SEDANG MEMBACA
Neko-chan Host club
FanfictionNeko-chan host club surga bagi para gay yang berperan sebagai 'TOP' untuk menikmati para host2 yang berperan sebagai 'BOT'... Warning: Cross-over yeee ada beberapa UKE yang saya taro dari beberapa anime,dan pastinya uke2 itu berada di deskripsi prof...