Bab 24

159 21 0
                                    

Dua minggu setelah kejadian itu berlalu,Bakugou kini tinggal dengan Todoroki dan meninggalkan Host Club walaupun tidak rela. Malam itu masih banyak pelanggan Bakugou yang sedikit kecewa dengan pengunduran diri Bakugou membuat Saitama dan anggota yang lain meminta maaf atas kekecewaan mereka.

Seorang pria tua datang ke dalam host club, Saitama dan Falco menyambut pria itu,"selamat datang di Neko chan Host club nyan~"ujar mereka membuat pria tua itu sedikit kaget. Ok kelihatannya dia baru pertama kali datang ke club aneh mereka. Pria tua itu bergelagat aneh ia celingak-celinguk ke arah lain,"Ou sama,silahkan pilih untuk Host yang akan menemanimu malam ini" kata Falco sembari memberikan buku Host pada pria itu. Pria tua itu berfokus pada Falco sekarang,"k..kau apa kau juga host disini?"tanyanya yang di jawab anggukan oleh Falco,"oh apakah anda berniat menyewa Falco?jika begitu ada beberapa peraturan khusus untuk penyewaan Falco karena ia masih 13 tahun"ujar Saitama yang ada di samping Falco.

Pria tua itu nampak gelagapan,"ah tidak tidak aku kesini untuk...""ayah?"perkataan pria itu terpotong ketika mendengar seorang,ia mengalihkan perhatiannya ke Hijikata yang ternyata memanggilnya tadi. Hijikata yang baru keluar melayani customer langsung berlari cepat kearah ayahnya lalu menariknya keluar,"apa yang ayah lakukan disini?"Tanya Hijikata bukannya menjawab ayahnya memerhatikan Hijkata dari atas sampai bawah dengan tatapan sendu,"Toushiro...apa kau tidak kedinginan berpakaian seperti ini?ini pakai jaket ayah!" ujar ayahnya sambil melepas jaket yang di pakainya lalu melekatkannya di tubuh Hijikata yang hanya berbalut seragam minimnya.

Hijikata menatap sang ayah bingung tapi tak mengucap sepatah katapun ia membiarkan ayahnya menyelimuti tubuhnya dengan jaket. Ayah Hijikata menghela napas,"ayah ingin minta maaf"ujar ayahnya akhirnya sedikit membuat Hijikata terkejut,"karena ayah kau jadi bekerja di tempat seperti ini"lanjut ayahnya lagi,kepalanya menunduk tak sanggup melihat wajah sang putra. Hijikata memegang bahu ayahnya,"ayah... jangan katakan hal seperti itu...""tidak...ayah bukan ayah yang baik,bagaimana bisa seorang ayah menghabiskan uang anaknya dengan seenaknya padahal anaknya sampai...sampai..."ayah Hijikata tak sanggup melanjutkan kata-katanya.

Hijikata menggeleng kuat air mata mulai menumpuk di sela-sela matanya,"tidak tidak tidak ayah!aku yang salah,aku telah mempermalukan ayah,gomen gomen"ujar Hijikata,"Toushiro,berhentilah dari sini! kau tidak perlu bekerja lagi disini,ayah tidak bisa melihatmu seperti ini"ujar ayah Hijikata ia kembali menatap Hijikata yang menatapnya balik dengan tatapan tak percaya,"ayah tidak mungkin,kita mau dapat uang dari mana?bagaimana dengan hutang-hutang?"Tanya Hijikata sedikit cemas,"kau bisa cari pekerjaan lain Toushiro!ayah juga akan bekerja!"jawab ayahnya cepat.

Hijikata menggeleng cepat,"tidak bisa ayah...mereka...mereka juga keluargaku ayah,aku tidak bisa meninggalkan Saitama san dan yang lainnya" ayah Hijikata memandang Hijikata tak percaya,"kau anggap mereka keluarga?!mereka menjerumuskanmu ke tempat seperti ini Toushi!!"bentak ayahnya,"ayah jangan mengatakan itu,aku yang memilih untuk bekerja disini!!"balas Hijikata. Ayah Hijikata mengusak rambutnya frustasi,"Toushirou,,ini demi kebaikanmu!ayah mohon keluar dari club ini!"mohon ayah Hijikata tapi malah kedengaran seperti perintah mutlak.

'prok!prok!prok!'

Terdengar suara tepuk tangan dari arah belakang Hijikata membuat dia dan ayahnya menoleh ke arah suara,"tadi aku mencarimu Hijikata kun,tapi kata Saitama san kau menarik seorang pria tua keluar ternyata ayahmu toh"kata Gintoki,"dan kalau tak salah dengar anda menyuruh Hijikata kun untuk mencari pekerjaan lain dan meninggalkan keluarganya disini?!waw tidak malu sekali"lanjut Gintoki lagi. Hijikata terdiam begitu juga ayahnya. Gintoki mendekati ayah Hijikata,"tuan Hijikata...kelihatannya para Host disini lebih pantas dianggap keluarga dari pada anda"ujar Gintoki lagi,"sakata san saya..."belum sempat ayah Hijikata melanjutkan perkataannya Gintoki menggeleng.

"tidak perlu berbicara aku membutuhkan Hijikata sekarang,aku mau menyewanya jadi kelihatannya dia harus pergi,ayo Hijikata kun!"ajak Gintoki sambil menarik lengan Hijikata yang hanya menurut meninggalkan ayah Hijikata yang terdiam di tempatnya.

.........

Haru menghela napas panjang,"Saitama san~apa menurutmu aku sebrengsek itu pada Kambe?"Tanya Haru. Saat ini mereka berada di bilik penyewaan dan ya,Haru menyewa Saitama malam ini. Saitama menggaruk kepalanya yang tidak gatal,"ano kuakui sebenarnya kau agak kejam karena membohongi Kambe seperti itu" Haru menutup wajahnya mendengar jawaban Saitama ia sedikit merengek,"huwaa Saitama san...aku punya alasan untuk itu tahu..."balas Haru,"alasan apa?"Tanya Saitama lagi,"Saitama san..ini bukan hanya tentang perjodohan,alasan ini sudah ada semenjak dahulu kala"jawab Haru makin membuat Saitama bingung.

Flashback on

"Haru kun baaakaaa!!hahahahah!!"

"wleee!!dasar jelek!!"

"pergi gendut!kami tidak mau bermain denganmu!!"

"shooh shooh!!"

"Haru kun jeleekk!!"

Haru kecil menangis tersedu-sedu sambil memegangi kepalanya berusaha melindungi tubuh gemuknya yang di lempari kerikil oleh anak-anak komplek perumahan elit itu,"yamero hik hiks"tangisnya namun anak-anak jail itu tidak menghiraukan Haru,"OIII!!! Dilarang membulli orang lemah disini!"sebuah teriakan menghentikan aksi anak-anak nakal itu,"Heee itu Daisuke kun,yabai!ayo lari sebelum kita di hajar gyaaa!!!"teriak salah satu dari mereka lalu mereka lari terbirit-birit.

Anak yang dipanggil Daisuke itu mendekati Haru,"daijoubu Haru kun?"Tanya Daisuke lalu mengulurkan tangannya sementara Haru meraih tangan Daisuke sembari melihat Daisuke kagum. Mereka sama-sama anak orang kaya bahkan orangtua mereka adalah mitra bisnis dan satu lagi mereka bertetanggan, tapi perlakuan anak-anak yang lain kepada Daisuke dan Haru sangatlah berbeda apa mungkin karena Haru gendut?

"a..arigatou ne Daisuke kun"ucap anak umur 6 tahun kepada anak 6 tahun lainnya. Daisuke hanya mengangguk sambil tersenyum,"iiyoo..jangan biarkan mereka mengganggumu lagi tabrak saja mereka dengan badanmu hehe"balas Daisuke. Haru dan Daisuke sebenarnya belum terlalu akrab saat itu karena Haru yang baru pindah ke perumahan itu membuatnya jarang bertemu Daisuke walaupun orang tua mereka mitra bisnis,dan lagi Daisuke selalu dalam kekangan orang tuanya untuk belajar dan terus belajar jadi seperti tidak ada waktu bermain-main.

Semenjak kejadian itu mereka jadi teman akrab dan orang tua mereka juga senang dengan pertemanan mereka. Akan tetapi itu tidak berlangsung lama, keluarga Kambe tiba-tiba harus pindah ke luar kota membuat kedua sahabat kecil itu berpisah.

"Daisuke chaan~emeraldku..suatu saat kita akan bertemu lagi dan aku akan menikahimu" ujar Haru kecil membuat Kambe mengangguk antusias.

Flashback off

Saitama tertegun mendengar cerita cinta monyet bocil yang ternyata bukan sekedar cinta monyet itu,"jadi kalian..." Haru mengangguk,"aku tidak tahu kenapa Daisuke kun tidak mengingatku yaaah memang sudah lama sekali sih dan saat itu aku sangat gemuk hehe"ujar Haru sambil tertawa kecil. Saitama tiba-tiba menggenggam tangan Haru,"Kato san,aku akan membantu dan mendukungmu!"ujar Saitama yakin matanya mengobarkan semangat membuat Haru sedikit canggung,"a..arigatou Saitama san" balas Haru.

..........

"nikahi aku!"

Bagaikan tersambar petir Gintoki terkejut mendengar perkataan Hijikata,"Toushiro kun daijoubu?"Tanya Gintoki sembari mengelus paha Hijikata yang ada di pangkuannya,"nikahi aku Sakata san!"ujar Hijikata lagi agar Gintoki lebih mendegarnya,"Hijikata kun~kenapa tiba-tiba...?"Tanya Gintoki yang bingung. Hijikata menunduk,"kau bilang jika kau menikah denganmu hutang-hutang ayahku akan lunas kan?kalau begitu ayo menikah jadi ayahku tidak perlu melihatku seperti ini lagi"ujar Hijikata membuat Gintoki melongo tak percaya,"Hijikata kun pernikahan ini bukan atas dasar kemauan cinta jadi aku menolak!"jawab Gintoki tegas. Mendengar itu Hijikata melihat wajah Gintoki kesal,"bukannya kau bilang ingin menikah denganku?!jadi sekarang kenapa tidak mau?!!"Tanya Hijikata.

Gintoki mengelus pipi Hijikata lembut,"Hijikata kun aku tak mau menikahimu karena ayahmu dan aku tidak mau kau menikahi orang yang tidak kau cintai..."hati Gintoki berdenyut sakit mengatakan kalimat itu,"aku tak ingin memisahkanmu dengan keluargamu disini,soal hutang-hutang itu aku akan menunggu kau tak perlu memaksakan diri"jawab Gintoki. Hijikata kembali menunduk,"tapi ayahku..."Gintoki menggeleng dan mengusap mulut Hijikata lembut lalu terkekeh pelan,"waktuku masih ada setengah jam lagi ayo lanjutkan pekerjaanmu!"ujar Gintoki membuat Hijikata sedikit meleyot. Hijikata kembali menggesek-gesekkan belahan pantatnya ke penis Gintoki yang masih tertutup celana itu. Seketika Hijikata lupa dengan masalah ayahnya dan mulai mengerang keenakan sendiri.

Neko-chan Host clubTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang