"Aku ingin menamai tempatnya adalah Victory" ucap Taehyung pada arsitektur yang mengurus Bar Cafe yang akan di kelolanya.
"Baik semuanya akan selesai dan bisa di resmikan sekitar 2 Minggu lagi, bagaimana?"
"Baik"
°°°
Sore ini setelah mengurus semuanya Taehyung berkunjung ke kantor Seokjin.
"Wah lama sekali kita tidak bertemu Tae" ucap Jin dan menyimpan kopi yang dia seduh untuk Taehyung.
"Iya, kemarin aku sibuk bekerja, tapi ya memang aku tidak cocok bekerja di perusahaan dan aku berhenti"
"Kenapa berhenti? Harusnya lanjutkan saja jika memang masih belajar nanti juga kau akan terbiasa. Dan ayo minum kopi mu"
"Ah, aku tidak terlalu suka minum kopi"
"Wah benarkah? Jika begitu aku saja yang akan minum" ucapnya dan menarik gelas yang ada di hadapan Taehyung.
Taehyung hanya tersenyum dan mengangguk.
"Lalu tumben sekali kau berkunjung, kurasa kau ada hal penting ingin di sampaikan atau di tanyakan padaku?"
"Iya, aku ingin mengundangmu ke peresmian Bar and cafe ku beberapa Minggu lagi"
"Wah akhirnya kau menyerah dengan perusahaan dan kau beralih ke usaha sendiri"
"Ya begitulah, dan satu lagi, aku ingin bertanya soal Lee Ji-eun apa kau mengenalnya?"
"Lee Jieun?" Jin terdiam mengingat
"IU"
"Ahhh, iya IU, tentu saja aku mengenalnya, tapi dia berada di naungan agensi temanku, kenapa?"
"Aku ingin bertemu dengannya"
"Wah, kau menyukainya?"
"Ah,, itu-"
"Kau Dan Jungkook seleranya sama ternyata" ucapnya sambil tertawa.
Taehyung hanya tersenyum semu.
"Iya, akan ku hubungi nanti temanku, dia berada di naungan B.I entertainment"
"Terimakasih sekali jika kau bisa mempertemukan nya denganku"
"Iya nanti akan ku kabari ya, oh tumben sekali kau sekarang tidak bertanya soal Baby J lagi, apa kau sudah tidak menyukainya?"
"Masih, tentu saja, hanya saja ya setelah bertemu langsung rasa sukaku tidak seperti dulu" ucapnya gamblang.
"Wah jahat sekali kau ini"
Taehyung lalu tersenyum
"Jin mau makan malam denganku? Jika kau tidak sibuk""Ayo boleh, aku juga sudah tidak ada urusan lagi sekarang"
°°°
Untuk pertama kalinya Taehyung membawa Jin ke rumahnya.
"Aku tidak menyangka kau akan membawaku ke kediaman tuan Kim, aku sungguh tersanjung"
"Iya ini kediaman Tuan Kim, Kim Taehyung, bukan Kim Daehyun" ucapnya sambil tertawa.
"Oh kau tinggal sendiri tidak dengan Appa mu?"
"Tidak, dia tinggal di Rumah barunya"
"Dengan istri baru?" Ucapnya bercanda.
"Tidak, dia tinggal sendiri dan aku tak akan mengijinkannya untuk menikah lagi" jawabnya cuek dan berlalu menuju meja makan.
Jin mengekor di belakang Taehyung.
"Kenapa? Tuan Kim masih muda apa tidak kasihan harus sendiri terus"
"Iya sih, nanti deh aku pikirkan" jawabnya cuek dan menata makanan yang sudah mereka beli di perjalanan pulang tadi.
"Tapi Tae apakah rumahmu selalu sepi? Apa kau tidak kesepian?"
"Lumayan, kenapa bertanya? Kau mau tinggal bersamaku?"
"Tidak, aku takut menganggu waktu senggang mu jika kau dengan kekasih atau keluargamu ketika berkunjung"
"Aku single, tidak memiliki kekasih, bagaimana denganmu? Kau memiliki kekasih?"
"Tidak, aku tidak tertarik mencari Yeoja untuk sekarang, aku kasihan jika berpacaran denganku dia akan merasa di sisihkan karena aku akan sangat sibuk dengan perusahaan"
"Kau suka Yeoja?"
"Tentu saja, kenapa bertanya begitu?"
"Bagaimana dengan Namja?"
"Entah aku tak pernah tertarik"
"Tidak pernah atau belum?"
"Entah, tapi sejauh ini aku tak tertarik. Kau suka Namja?" Tanya nya hati-hati.
"Iya"
"Ahhh~~~"
"Kau risi?"
"Tidak, hanya saja kau sungguh jujur"
"Ya selama itu denganmu kenapa tidak, kali saja kau akan tertarik padaku dan itu sebagai bahan untuk mempertimbangkan ku"
Jin lalu tertawa.
"Kau serius atau bercanda nih?""Dua-duanya" jawabnya acuh.
"Yang mana yang bercanda dan yang mana yang serius"
"Yang serius aku suka Namja"
"Oh dan bercandanya mempromosikan dirimu untukku?"
"Tidak itu juga bisa di anggap serius sih. Jika kau mau"
"Maaf aku tidak tertarik" jawabnya sambil tertawa.
"Ah~~ aku terluka" berlagak memegang dadanya.
"Kau ini ayo makan dulu, aku bahkan sudah hampir mati karena lapar"
"Baik"
___
Mereka beriringan keluar menuju halaman, karena Jin akan pulang setelah acara makan malam.
"Kau yakin tak akan menginap?"
"Tidak, besok aku harus berangkat pagi, lagian aku ada hal yang harus aku kerjakan setelah ini"
"Ah, kau masih banyak kerjaan?"
"Tidak, hanya memeriksa jadwal Seagull takutnya ada kendala, soalnya dia akan memulai tour nya beberapa hari lagi"
"Oh aku baru ingat, bisakah kau sediakan tempat untukku menonton Seagull, aku kehabisan tiket"
"Kau ingin menontonnya?"
"Iya, bersama temanku, dia menangis sepanjang malam karena kehabisan tiket"
Jin terdiam beberapa saat
"Seat nya sudah penuh, mungkin kau dan temanmu bisa menonton di bangku staf""Apakah boleh?"
"Iya tentu saja, asalkan jangan mengganggu perform saja"
"Ah, kau sangat baik" Taehyung lalu memeluk Jin.
"Thanks akan aku sampaikan pada temanku""Ternyata rasanya sama saja ya?"
Taehyung melepas pelukan Jin lalu menatap nya heran.
"Apanya yang sama?""Rasa pelukannya, sama seperti laki-laki lain nya, gak ada bedanya"
Taehyung merotasi bola matanya
"Kau pikir akan seperti apa?""Ya mungkin ada rasa deg-degan atau seperti kupu-kupu yang beterbangan dari perutmu, atau kau akan blushing, ya seperti itu"
"Itu berlaku jika kau mencintaiku, jika kau biasa saja denganku maka ya gak akan berpengaruh apapun"
"Lalu apa kau pernah merasakan-"
"Kau akan pulang atau tidak?" Potong Taehyung karena Jin masih saja mengoceh, pasalnya hari semakin larut.
Jin lalu tertawa.
"Hahaha oh iya aku lupa, baiklah sampai jumpa"TBC.
