Ini adalah hari kedua jika waktu Taehyung adalah milik Jungkook.
Saat ini sudah menunjukan jam 8 pagi, Jungkook masih terlelap dalam tidurnya sedangkan Taehyung sudah terbangun, mungkin karena terbiasa dan juga dia tidak boleh melewatkan sarapan paginya.
Taehyung melihat kearah Jungkook yang masih berada dalam dekapannya, dia tersenyum melihat wajah Jungkook yang sangat tenang.
Tanpa sadar Taehyung mengecup lembut pipi Jungkook tapi dalam persekian detik dia sadar yang dia lakukan itu salah menurutnya."Yak bangun" bentak Taehyung dan mendorong cukup keras tubuh Jungkook hingga dia menjauh dari Taehyung.
Jungkook yang merasa terganggu tidurnya lalu membuka matanya dengan sangat terpaksa.
"Ah sakit" Jungkook mengelus bahunya yang di dorong oleh Taehyung.
"Kau kasar sekali sih""Ya karena kau susah di bangun kan. A-aku akan mandi"
Taehyung lalu beranjak pergi dan masuk ke kamar mandi tanpa menoleh lagi pada Jungkook."Ck aneh" gerutu Jungkook, dia mulai bangun dan membereskan tempat tidur lalu berlalu menuju kamar mandi di luar kamar.
°°
Setelah mereka selesai mandi, di meja makan sudah ada hidangan sarapan pagi. Yang pertama ada di meja makan adalah Taehyung dan dia sedang memegang gelas berisi coklat panas yang baru saja dia buat.
Tak lama Jungkook datang, mengambil susu pisang dan duduk di hadapan Taehyung."Dimana Tante Jihye?" Tanya Taehyung.
"Ke toko mungkin" jawabnya cuek lalu mengambil sepotong sandwich yang sudah tersedia.
"Dia marah padaku?"
"Tidak" ada jeda beberapa detik "kurasa"
Jungkook menatap Taehyung, wajahnya terlihat sangat murung.
"Eiii Eomma bukan orang yang mudah marah, ya walau wajah Eomma terlihat dingin tapi dia sangat baik""Ya Kuharap begitu" jeda beberapa saat
"Dia sangat cantik ya" lanjutnya."Iya tentu saja"
"Pantas saja kau cantik, karena keturunan dari ibumu ya"
"Aku? Cantik?" Tanya Jungkook memastikan.
"Iya, sangat cantik, bahkan Jimin pun kalah jauh darimu, makanya waktu aku tau kau berpacaran dengan Jimin aku kaget, bagaimana bisa Jimin mencintai seseorang yang sama-sama cantik seperti dirinya, kenapa dia tak mencari yang tampan sepertiku"
"Kau? Tampan? Siapa bilang?"
"Seokjin"
"Ah~" seketika ekspresi jungkook yang tadinya tersenyum ceria menjadi senyum terpaksa.
"Dia bilang beruntung jika berpacaran denganku, aku ini anak orang kaya, dan juga aku sangat tampan" Taehyung belum sadar dengan ekspresi Jungkook.
"Makanya kalian berpacaran?"
"Iya" Taehyung tersenyum dengan gamblang nya.
"Sekarang masih?"
"Masih, setidaknya sampai aku menemukan orang baru"
"Benarkah?"
"Tidak aku bercanda" lalu Taehyung tertawa dengan puasnya.
"Yak, aku bertanya serius"
"Tidak Bunny, aku dan Seokjin hanya bersahabat, dan masalah kita berkencan itu adalah gurauan saja"
"Lalu kenapa semua orang taunya kau dan dia berkencan? Lalu kapan kau akan bilang jika semuanya hanya gurauan saja?"
"Tidak akan pernah sepertinya"
"Kenapa?"
"Buat apa? Biarkan saja orang taunya jika kita berkencan"
