20

202 23 1
                                    

Jimin menangis di apartemennya, seharian dia menahan untuk tidak terlihat sedih dan membendung air matanya agar tidak keluar, tapi akhirnya dia menangis juga malam ini.

"Tae maaf" gumamnya pelan dan menggenggam polaroid dia dan Taehyung dulu semasa dia sekolah.
"Aku tau kau pasti merasakan sakit seperti aku ketika tau aku berkencan dengan Seagull" ucapnya lirih.

Tak lama ponselnya berdering dan tertera diatasnya nama Jungkook yang menghubunginya.
Jimin sempat beberapa kali tak menjawab panggilan Jungkook sampai dering ke 10 barulah dia mengangkatnya.

"Wah kau ini kemana saja sih kok gak di angkat" ucap Jungkook kesal ketika panggilan terhubung.

"Jeon" ucap Jimin dengan nada sangat parau.

"Kau menangis?" Tanya Jungkook lembut
"Maaf, maafkan aku, kenapa Baby? Apa ada masalah? Maaf aku membentak mu"

Itulah hal yang selalu membuat Jimin jatuh cinta dengan sosok Jeon Jungkook yang selalu memperlakukannya lembut ketika dia down.

"Taehyung"

"Hm? Taehyung? Kenapa dia? Apa dia menyakitimu?"

"Tidak"

"Lalu?"

"Dia berpacaran dengan Jin Hyung"

Jungkook terdiam tak mengatakan apapun"

"Jeon?"

Jungkook masih terdiam mencerna ucapan Jimin.

"Kau di sana?" Jimin melihat dan panggilan masih terhubung.

"Coba ulangi Taehyung apa?"

"Dia berpacaran dengan Jin Hyung"

"Pemilik agensi kita?"

"Iya, memang belakangan ini Taehyung sering makan bersama kadang juga mengantar jemput Jin Hyung ke kantor, kupikir awalnya tidak ada apa-apa hanya sebatas teman, tapi tadi pagi aku bertemu dan bertegur sapa, mereka saling menggenggam bahkan Jin Hyung langsung yang bilang mereka berkencan"

"Lalu kenapa kau menangis?"

"Aku tak tau"

Jungkook menghela nafas kasar.
"Aku baru selesai konserku, sekarang aku akan kembali ke hotel, kau jangan menangis lagi, sekarang kau istirahat"

"Iya"

"Sudah aku tutup"

Jimin melihat layar ponselnya mati dan panggilan telah berakhir.

°°°

Jin side.

Jin sedang berada di mobil milik Taehyung, malam ini dia di jemput oleh Taehyung dan tentu saja atas paksaan Jin.

"Jin aku bukan sopir mu, bisakah kau jangan memaksaku untuk mengantar dan menjemputmu kerja" kesal Taehyung.

"Ya biar aku pacarmu"

"Pacar, pacar, matamu, tidak ada pacar"

"Ya terserah, lagian kau tau kan aku tak bawa mobil tadi pagi kau yang menjemput ku dan sekarang juga kau yang harus mengantarku pulang"

Tak lama ponsel milik Jin berdering. Terpampang jelas nama Seagull di sana.

"Kau jelaskan padaku" selalu ciri khas Jungkook tidak akan basa basi ketika berbicara.

"Kau ini yang sopan Seagull katakan dulu salam atau apapun itu"

"Ok selamat malam Jin-Ssi"

"Iya selamat malam, ada apa Seagull? Apa ada masalah"

"Kau berkencan dengan Taehyung?"

"Wahhh, kau to the poin sekali ya" Jin lalu menatap pada Taehyung.

"Kenapa?" Ucap Taehyung yang merasa aneh di tatap begitu.

"Tunggu itu Taehyung?" Ucap Jungkook yang mendengar suara Taehyung.

"Iya, dia mengantarku pulang"

"Jadi benar?"

"Kau ingin bicara dengan Taehyung untuk memastikan? Tapi dia sedang menyetir"

"Jangan menyebalkan" bentak Jungkook.

"Wah kau tidak sopan sekali, berani sekali membentak ku"

"Jadi kau berkencan?" Tanya Jungkook lemah.

"Iya kami berkencan, tolong rahasiakan ini dari Eomma mu ya, takutnya hubungan kami dilarang seperti saat dia bersama-"

Taehyung merebut ponsel Jin dan mematikan sambungan telponnya.

"Hentikan ini sudah tidak lucu, aku gak suka jika Jungkook juga mengira kita berkencan" ucap Taehyung kesal.

"Loh kenapa?"

Taehyung tak mengatakan apapun dan raut mukanya sangat kesal, dia lalu melempar asal ponsel Jin.

Selama perjalanan dan sampai di depan rumah Jin tak ada percakapan apapun, mereka hanya saling diam.

Sebelum turun Jin meraih tangan Taehyung.
"Hey maaf aku tak tau jika kau akan sangat marah jika aku mengatakan pada Seagull kita berkencan"

"Tapi kenyataannya kita tidak ada hubungan apapun Jin"

"Iya maaf aku hanya bercanda Tae" ucap Jin lemah karena sangat merasa bersalah.
"Akan ku jelaskan pada Seagull nanti" lanjutnya.

"Sudahlah" Taehyung terdiam sebentar.
"Cafe ku akan buka Minggu depan, pada hari Sabtu jam 10 pagi"

"Hm baik akan aku sampaikan pada Hanbin, agar IU mengosongkan jadwalnya pada hari itu"

Jin hendak keluar tapi tangannya di tahan oleh Taehyung.
"Jin maaf, aku membentak mu" ucapnya lirih.

"Iya gak apa aku yang salah"

"Bukan, kau gak salah, hanya saja aku tak masalah kau mengatakan pada semua orang termasuk Eomma atau siapapun, tapi jangan Seagull"

Jin tak mengatakan apapun lagi lalu mengangguk.

Setelahnya Jin keluar dan Taehyung pun berlalu.


°°°

Jungkook side

Setelah panggilannya di putus begitu saja dia hanya terdiam saja.
Dia memegang dadanya, rasanya terasa sangat sesak.
"Ah mungkin aku kecapean hari ini, rasanya nafasku sangat sakit" ucapnya lalu berbaring.

°°°

Taehyung side.

Setelah sampai rumah dia menyalakan lampu ruang tamu, rasanya sangat kosong, tak ada siapapun di sana, keadaannya sangat sunyi.

Dia mengambil ponselnya dan dilihat jam menunjukan jam 00.30
Setelah mengantar Jin dia mampir ke sebuah bar dan minum di sana, ya walau tidak sampai mabuk setidaknya cukup membuatnya tenang.
Entah karena apa pikirannya sangat kacau sekarang.
Dia menatap lagi loockscreen ponselnya dan itu adalah photo Jungkook, dia menggunakan kembali ponsel lamanya.
Dia menatap pada gambar tersebut.
Sudah cukup lama dia tak pernah lagi berhubungan dengan Jungkook pesan terakhirnya adalah ketika dia spam chat karena Jungkook meninggalkannya di apartemen sendiri sedang dia pergi menemui Jimin.

"Aku tidak berkencan dengan Jin, itu hanya candaannya saja"

Pesan telah terkirim pada Jungkook dan sayang sekali tak ada balasan orang yang dia kirimi pesan.



TBC.

-Nim (Part_1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang