Jimin sudah pulang di antar managernya ke apartemen miliknya dan hampir satu jam dia di sana terdengar bel berbunyi menandakan ada tamu.
Dengan malas Jimin membuka apartemennya dan terlihat Jungkook berdiri dengan kantong putih di tangannya."Oh Jungkook ada apa?" Ucap Jimin ketika membuka pintu dan hanya terbuka sedikit.
"Boleh masuk?" Ucap Jungkook ragu.
Jimin membuka lebar pintunya dan berlalu meninggalkan Jungkook.
"Maafkan aku" ucap Jungkook yang mengikuti Jimin dari belakang.
"Ok" jawabnya pelan.
"Aku terlalu kasar padamu, aku menyalahkan dan aku melampiaskan kekesalan ku padamu"
"Ok" balasnya lagi.
"Aku tak ada maksud begitu, aku hanya saja terlalu kehilangan Taehyung, dia sudah ku anggap Hyung ku, aku adalah anak tunggal dan aku merasa sosok Hyung setelah bertemu Taehyung, tapi aku malah mengkhianatinya dengan berkencan denganmu ketika aku tau jika kau adalah kebahagiaannya, dan aku juga telah berkata dusta jika aku tak akan pernah berkencan denganmu, tapi aku-"
"Jeon sudah-" potong Jimin.
"Aku mengerti" lanjutnya."Tadi aku menghubungi Taehyung, aku mengatakan padanya aku akan meninggalkanmu-"
"Apa?" Jimin memotong ucapan Jungkook.
"Tidak dengar dulu. Karena aku merasa bersalah ku katakan akan meninggalkanmu. Tapi Taehyung bilang jangan pernah meninggalkanmu, karena selama ini kau cukup menderita ketika berpisah dengan Taehyung, dan dia melihat kau sudah menemukan penggantinya dan itu aku, dia tidak sembarang meninggalkanmu tapi dia sadar jika dia bukan lagi perioritas mu lagi"
"Aku-"
"Aku katakan pada Taehyung jika aku tidak mencintaimu"
"Ah-"
"Tapi dia bilang, aku hanya perlu bertahan denganmu hingga tiba saatnya kau akan menemukan seseorang yang benar² mencintaimu dan kau lelah denganku"
"Kau terpaksa denganku?"
"Tidak, aku tidak pernah terpaksa, ini semua adalah pilihanku untuk menerimamu, hanya saja aku tidak pernah mencintaimu, tapi aku akan selalu menjadikanmu perioritas ku, mungkin seiring berjalannya waktu aku bisa membalas perasaanmu, itu tergantung dirimu, apakah kau akan tetap bertahan dan menungguku atau kau akan berhenti sampai disini saja. Semua keputusan aku serahkan padamu"
"Aku-" Jimin terdiam cukup lama.
Jungkook menatap Jimin dan menunggu kata yang akan Jimin ucapkan.
"-akan menunggumu" ucapnya lirih
Jungkook lalu tersenyum dan menarik Jimin ke pelukannya.
"Iya tunggulah sebentar dan ku harap saat itu akan tiba" ucap Jungkook.
Dan Jimin mengangguk atas jawaban untuk Jungkook."Semuanya aku lakukan untukmu Tae, walau aku tau saat itu tidak akan pernah tiba untuk Jimin"jjk.
Taehyung side
"Appa" ucap Taehyung ketika mereka sedang bersiap untuk kembali pulang setelah hampir 1 Minggu lebih berlibur.
"Ya?"
"Kau ingat dengan Ji-eun?"
"Lee Jieun? Anak yang ingin di jodohkan denganmu dulu?"
"Iya"
"Iya Appa ingat kenapa? Kau ingin menikah dengan dia?"
"Ck yang benar saja, tidak appa hanya saja apakah aku bisa bertemu dengannya?"
