23

187 25 3
                                    

Pagi ini Taehyung memasuki cafe bersama dengan seorang karyawan baru dan itu adalah orang yang Appa nya kenalkan.
Namanya adalah Ren, dia adalah anak dari rekan bisnisnya, dia sama seperti Taehyung tidak menyukai bekerja di kantor dan lebih senang bermain. Dan Ren juga sangat menyukai hal baru seperti meracik kopi dan mencampur minuman.

"Wah ini jauh dari dugaan ku" ucap Ren ketika memasuki Cafe.

"Kenapa?"

"Ini sangat terlihat terlalu mewah untuk sebuah cafe, kau tau ini lebih seperti cafe pribadi"

Taehyung lalu tersenyum. Tak lama Mingyu datang.

"Kau sudah datang? Kenalkan ini Choi Minki tapi kau bisa panggil dia Ren, dia adalah rekan kita yang baru, dia bisa meracik kopi-"

"Tunggu kau mengganti ku untuk meracik kopi. Wah jahat sekali kau ini"

"Tidak Gyu dia akan membantumu, kau tau belakangan kadang cafe sangat sibuk, aku takut kau merasa lelah"

"Terserah" Mingyu berlalu meninggalkan Taehyung dan Ren.

"Dia merajuk? Oh iya Tae, bisa aku mengajak temanku bekerja disini juga?"

"Hem tentu saja"

"Namanya Minhyun, akan ku hubungi nanti dan jika dia berkenan dia akan ku ajak besok bagaimana?"

"Ya tentu saja"

°°

Mingyu dan Ren tak bertegur sapa sama sekali karena dia kesal pada Taehyung yang mencoba mengganti posisinya. Sedangkan Ren hanya santai saja dengan mengantar pesanan.

Jam menunjukan pukul 13.10 pintu cafe terbuka dan suasana menjadi cukup ramai karena obrolan pengunjung yang di kagetkan dengan kedatangan artis terkenal. Dia adalah Baby J artis yang sedang naik pamornya akhir-akhir ini.

"Selamat datang silahkan" ucap Ren ramah ketika menyambut kedatangan Baby J.

Baby J lalu tersenyum dan sekilas melirik pada Taehyung yang sedang membereskan bekas pelanggan sebelumnya.

"Terimakasih"

Baby J lalu memesan dan berjalan ke arah Taehyung yang sedang membawa nampan berisi gelas kosong.
"Tolong pesanku kau yang antar" ucapnya lalu berlalu menuju kursi dan menyamankan duduknya.

Baby J sadar banyak kamera fans yang memotretnya tapi dia acuh dan fokus pada ponselnya.

"Ini pesanan mu" ucap Taehyung dan menyimpan segelas minuman di hadapan Baby J.

"Terimakasih, tapi duduklah sebentar, aku ada hal yang ingin di sampaikan"

Taehyung menghela nafas kasar lalu duduk di hadapan Baby J memunggungi semua pelanggan cafe dan jikapun ada yang memotret tidak ada yang bisa melihat wajah Taehyung dan Baby J sengaja melakukan itu.

"Apa kabar Tae?" Ucapnya dengan senyum yang selama ini selalu di tunjukan untuk Taehyung seorang.

"Aku baik, ya seperti yang kau lihat Jim"

Baby J tertegun dengan jawaban Taehyung.
"Jim, ah ya aku memang Jimin maaf" ucap Jimin lesu.

"Ada apa? Apa ada hal penting yang mau di katakan?" Ucap Taehyung berusaha setenang mungkin untuk tidak terbawa suasana karena memang sejujurnya dia masih ada rasa untuk Baby J.

"Kau berkencan dengan Jin Hyung atau dengan IU mantan tunangan mu dulu?"

"Tidak keduanya, kita hanya berteman"

"Lalu media?"

"Hanya kebetulan saja, kita lama tak bertemu dan Jieun ah IU maksudku dia meminta aku untuk memeluknya dan karena aku juga merindukannya lalu aku memeluk dia"

"Kau mengundang IU? Tapi tidak denganku?"

"Kau sibuk sedangkan IU sedang dalam masa berlibur setelah konsernya"

"Bagaimana kau tau jika aku sibuk sedangkan IU-"

"Jim ini semua bukan urusanmu, kita sekarang hanya dua orang asing yang pernah membuat kenangan. hanya itu, tak lebih. Kau sekarang sudah sukses, jalani hidupmu, ayo berhenti untuk saling mengkhawatirkan, kita sudah selesai"

"Semudah itu"

Taehyung memijat pelipisnya yang mulai terasa pening dengan pembicaraan yang menurut Taehyung tak akan pernah ada ujungnya.

Taehyung lalu berdiri, menarik Jimin keluar dari cafe dan berjalan menuju mobil milik Jimin. Tak peduli banyak yang melihat yang Taehyung pikir sekarang adalah harus selesai, masalahnya jangan selalu berputar disitu saja.

Setelah masuk kedalam mobil Taehyung mengunci dan mulai berbicara.

"Aku harap ini menjadi perbincangan panjang kita yang terakhir Baby. Kita akhiri semuanya sekarang, tanyakan apapun yang membuatmu berat untuk kita selesai dan membuatmu tidak adil"

"Kenapa semudah itu kau melepaskan ku?"

"Seagull ah tidak tapi Jungkook, bukankah dia adalah seseorang yang berarti untukmu dan bisa menggantikan ku di hatimu? Bukankah sudah jelas kehadiran dia sudah cukup untukmu dan kau tak membutuhkanku lagi, lalu alasan apa lagi yang bisa aku gunakan untuk bertahan di sisimu? Kita berpisah selama 5 tahun dan selama itu kau bertemu dengan banyak orang bahkan aku tau kau berkencan dengan beberapa artis juga tapi aku tak terlalu peduli karena aku masih merasa kau milikku saat itu karena kau tak memberikan hatimu untuk mereka tapi setelah aku melihat langsung interaksi kau dengan Jungkook itu berbeda, dari sana aku sadar aku memang masih ada di ingatanmu tapi tidak lagi di hatimu"

"Kau kenapa sembarang menyimpulkan"

"Tidak aku tidak sembarang menyimpulkan, banyak yang aku pertimbangkan, bahkan saat aku memutuskan hubungan kita dengan mudahnya kalian berkencan bahkan itu belum ada satu hari kita selesai"

"Saat itu aku down dan hanya Jungkook yang mengerti aku"

"Nah kau sadar akan hal itu bukan, kau ingat dulu hanya aku yang bisa kau jadikan sandaran, seberapa hancur pun kau lebih baik menyimpan sendiri daripada berbicara pada orang lain selain aku, tapi lihat sekarang menurutmu apakah perasaanmu masih sama? Apakah aku masih pantas buatmu, jawabannya adalah tidak."

Jimin terdiam dengan penuturan Taehyung.

"Ayo selesai yang benar-benar selesai. Kau sadar apa yang sebenarnya inti dari ucapan Eomma padamu dulu? Jika kau ingin bersamaku kau harus terlihat pantas, dan sebenarnya bukan itu intinya tapi setelah kau merasa setara dengan Eomma ku apakah kau masih bisa bertahan dan mencintaiku seperti dulu dan nyatanya tidak, sejujurnya aku sangat membenci Eomma ku dulu karena membuatmu meninggalkanku, tapi dari sana juga aku berterimakasih padanya karena berkatnya aku bisa melihat kau menjadi orang sukses dan tau seperti apa dirimu sebenarnya."

"Apa maksudmu dengan dirimu sebenarnya?"

"Jim kau tau maksudku jangan segala harus aku jelaskan. Ayo berhenti sekarang"

"Kau terlalu jahat Tae"

"Bukan aku yang jahat tapi kenyataan. Jika kau ingin tau, bahkan aku pun merasa tertampar oleh kenyataan, aku membenci kenyataan, aku benci diriku yang mencintai yang tak seharusnya aku cintai, aku membenci kenyataan dimana kau lebih memilih pantas dibanding cinta yang kita punya, aku benci kenyataan jika Jungkook adalah saudaraku. Aku benci semuanya"

Jimin terdiam mencerna semua ucapan Taehyung.
"Baiklah ayo selesai, tak ada lagi yang mengganggu pikiranku, tak ada lagi yang pentas aku pertahankan dan perjuangan di hidupku"

Taehyung memeluk Jimin dan mengusap belakang kepala Jimin.
"Ya kita akhiri semuanya, jalani hidupmu dan aku jalani hidupku, setidaknya aku sangat bersyukur karena kau pernah menjadi bagian paling penting dari hidupku"

Jimin melepas pelan pelukan Taehyung.
"Keluarlah, aku akan langsung pulang"

Taehyung mengangguk dan keluar dari dalam mobil dan meninggalkan Jimin yang mulai melajukan mobilnya pelan.
"Aku akan pulang sekarang"



TBC.

1/1/23/

Selamat tahun baru reader's (ʘᴗʘ✿)

-Nim (Part_1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang