Seminggu berlalu semenjak menggemparkan nya berita korban kesebelas yang selamat dan sedang kritis di rumah sakit resmi kepolisian saat ini dengan pengamanan yang ketat, kepolisian meyakinkan media bahwa korban akan aman karena mereka juga pasti sadar bahwa pelaku masih berusaha mengejar korban yang ternyata masih hidup meskipun sudah seminggu juga wanita itu koma dalam keadaan kritis. Dokter mengatakan bahwa di nyatakan wanita itu sempat berhenti bernafas mungkin hal ini yang mengecoh pelaku untuk tidak memeriksa lebih jauh yang ternyata korban hanya berhenti bernafas akibat cekikan yang terlalu lama dan menekan sehingga tersendat, meskipun dari hasil visum seharus nya wanita itu sudah tewas dengan luka cekikan sangat parah di leher nya selain itu juga semua luka yang berada di tubuh nya sudah tidak seharus nya bisa di tahan oleh wanita itu. Seharus nya dokter yang muncul di hadapan para wartawan adalah haruno sakura yang memang menjadi ahli forensik khusus untuk divisi kriminal tujuh, namun fugaku menarik hal tersebut karena haruno sakura yang akan turun lapangan untuk menyidik juga sehingga kemungkinan besar akan sangat bahaya jika pelaku melihat wajah siapa di tim yang menyusut mereka.
Jam menunjukan pukul sebelas malam di rumah sakit di mana sakura berjaga di kamar wanita bernama yoimiya itu, ia meletakan clipboard nya usai memeriksa harian tubuh yoimiya. Ia lelah sekali sebenar nya seminggu ini mereka benar-benar tidak berhenti rapat, sudah hampir sebulan ia tidak pulang ke apartement nya rasa nya rindu kasur nya juga. Sakura meregangkan leher nya dengan helaan nafas, ia memperhatikan kembali tubuh gadis berumur dua puluh tahun itu. Malang sekali nasib nya, meskipun nanti gadis ini akan sembuh pasti nya trauma yang ada akan menghantui nya seumur hidup. Pintu ruangan tergeser menunjukan wajah naruto yang membuat sakura menoleh dengan senyum nya, ia berjalan menuju rekan nya itu.
"apa kau butuh sesuatu bu dokter?"
Sakura tertawa pelan, "bisa kah kau bawakan aku kopi hangat, aku masih harus merekap ulang hasil pemeriksaan selama seminggu"
Naruto menunjukan ibu jari nya, "aku akan menyuruh sasuke kemari dengan cepat" sakura mengangguk dan membiarkan pintu tertutup kembali.
Wanita cantik itu kembali melangkahkan kaki nya mendekat kepada yoimiya, ia menunduk sedikit dengan senyum kecil nya mengingat uchiha sasuke. Ketika ingin mengangkat kepala nya ia tidak sengaja melihat pergerakan jari yoimiya, dengan netra melebar ia segera menekan walkie talkie kepada semua rekan nya yang sekarang sedang stand by di rumah sakit. Jantung nya berdebar dengan sangat kencang saat ini melihat perlahan kedua mata lebam itu terbuka menatap sakura yang panik setengah mati saat ini, wanita itu tersenyum kecil dengan air mata yang turun di ujung mata nya.
"syukurlah..." bisik nya sangat kecil, namun sakura bisa mendengar nya wanita itu mengangguk dengan cepat dan memakai stetoscop nya beserta menyiapkan senter medis yang ia bawa.
"kau aman tenang saja, perlahan saja mejamkan mata mu dan kumpulkan kesadaran mu yoimiya san" sakura tersenyum dengan lebar, yoimiya mungkin bisa menjadi titik terang dari kasus ini.
Selang beberapa menit kemudian sasuke dan sai masuk ke dalam ruang rawat inap yoimiya yang di jaga oleh naruto dan hinata di depan, sakura duduk di bangku kecil dekat bankar di mana yoimiya berbaring sedangkan sai dan sasuke yang berdiri agak berjarak. Setidak nya mereka harus berhati-hati dengan pasca trauma yoimiya yang mungkin ketakutan jika ada laki-laki yang mendekat, sakura membiarkan gadis itu minum terlebih dahulu dan memakan beberapa buah yang sudah di haluskan. Gadis itu terlihat sangat pucat dan lemah dengan semua luka yang ada di tubuh nya, belum lagi dengan psikis nya yang pasti saat ini sangat kacau.
"aku seharus nya mati saja...bukankah memalukan menjadi korban pemerkosaan"
Sakura menggenggam tangan yoimiya dengan lembut dan tersenyum, gadis itu sedikit menghangat dengan tatapan manis dokter yang menangani nya itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/321859823-288-k51018.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
City Agent
FanfictionPemerintah tokyo merasa resah dengan ada nya kasus pembunuhan, dan pemerkosaan yang mulai meningkat dengan tajam karena ulah dari kelompok yang keberadaan nya seperti bayangan. Berakhir kepala pemerintahan menugaskan tim kepolisian divisi investigas...