Case File 12

1.5K 187 13
                                    

Langkah kaki nya pelan dengan wajah yang sendu beserta sebuah buket bunga di tangan nya, ia keluar dari lift menapakan kaki di lantai enam kantor di mana ini adalah tempat abu para abdi negara yang telah gugur dalam tugas mereka. Wanita musim semi itu berjalan menuju rak yang masih penuh dengan tempelan sticky note dan beberapa barang kesayangan teman nya itu, ia meletakan bunga yang ia bawa di dalam nya lalu menunduk merapalkan doa terbaik untuk teman nya itu. Perlahan mata terasa memanas dengan hati yang teremas, rasa bersalah tidak bisa menyelamatkan wanita itu terasa sangat dalam meskipun sudah dua minggu lama nya ia masih terasa seperti tertarik terus menerus ke kejadian malam itu. Di pikiran nya jika saja ia sekuat yang lain, ia pasti bisa menyelamatkan teman seperjuangan nya itu. Seseorang berdiri di samping sakura beserta bunga yang ia bawa juga, sakura terdiam di tempat menyadari siapa orang tersebut. Lelaki berambut di kuncir itu menundukan kepala nya juga memberi doa terbaik, shikamaru nara menatap lemari kaca di mana abu rekan nya bersemayam. Ia menoleh melihat sakura yang masih menunduk dengan wajah sedih nya, ia menghela nafas pelan dan melihat ke atas plafon ruangan dengan perasaan yang perlahan menenang.

"perasaan nya terlalu murni dan tulus hingga mengorbankan diri nya" sakura menoleh ketika shikamaru mulai berbicara, laki-laki itu tersenyum kecil, "kau tidak perlu menyalahkan diri mu haruno san, itu adalah pilihan nya untuk mengakhiri itu semua di tangan orang yang ia cintai, aku tahu pasti sangat berat dengan fakta kau melihat semua kejadian itu di depan mata mu namun kaki terasa berat untuk melangkah"

Sakura mengulum bibir nya yang bergetar dengan air mata yang turun ke pipi nya, shikamaru membuang pandangan nya membiarkan wanita itu menangis tanpa di lihat.

"bahkan kau adalah orang yang mengakhiri penderitaan nya, mungkin jika kau tidak di sana ia masih hidup menjadi budak pendosa selama nya. Terpukul adalah hal wajar, apa lagi kau mengenal baik teman seperjuangan mu itu... tetapi kembali, itu adalah pilihan nya kau tidak perlu merasa seperti itu haruno san"

"...lanjutkan hidup mu dengan baik karena aku rasa ino sudah tersenyum dan terbebas dari belenggu kejam di dunia kepada nya. Aku berterimakasih kepada mu, karena itu ino bisa bebas dan bahagia"

"aku harap divisi kriminal tujuh bisa baik-baik saja sampai kasus selesai"

Shikamaru melangkah pergi dari tempat ia berdiri pergi meninggalkan sakura yang masih di sana dengan bahu bergetar hebat, benar...ia benar-benar merasa bersalah meskipun ia tahu bahwa itu adalah keputusan ino untuk berada di jalan itu dan memilih mati di tangan orang tercinta nya. Sakura tahu itu, ia sangat tahu namun itu benar-benar terjadi di depan mata nya apa ia akan berusaha buta dengan itu? dan menghapus nya begitu saja dari sana. Sakura berjengit merasakan seseorang memeluk pinggang nya dengan erat dari belakang tubuh nya yang terasa nyaman dan hangat, wangi ini...wangi dunia baru nya yang sangat mendalam membuat nya mabuk kepayang dan melupakan hal yang menekan nya akhir-akhir ini. Wanita musim semi itu menangis dengan keras ketika sasuke membalik tubuh nya dan memeluk nya dengan erat, usapan tangan itu seakan menghncurkan pertahanan nya kembali. Mungkin bagi para mereka yang sudah turun lapangan berkali-kali kehilangan rekan adalah hal biasa dalam pekerjaan seperti ini, tetapi bagi nya tidak. Ia adalah dokter patologi yang hanya berhadapan dengan tubuh mati seseorang yang menurut nya tidak ada hal untuk di siasati menjadi sedih, namun ketika kedua tangan itu di gunakan untuk mengautopsi tubuh teman mu sendiri seakan ribuan jarum menusuk tepat di sana menakan keras hingga sakit luar biasa.

"kau akan baik-baik saja" bisik sasuke yang membuat sakura tenggelam dalam dada lelaki tersebut bersama dengan air mata yang perlahan mengering di pipi, sakura mengangguk perlahan mengeratkan pelukan nya. Sakura berpikir satu-satu nya cara menebus rasa bersalah ini adalah menumpas kasus ini, maka ia akan merasa ino bahagia di atas sana.

"ini peluru yang kalian minta, saya akan tanda tangani"

Naruto dan hinata saat ini berada di ruang peminjaman izin senjata, mereka ingin mengambil dua slot peluru lagi untuk persiapan penyergapan red night shibuya yang akan di lakukan minggu ini. Sebuah pertarungan akhir dari kasus ini yang entah akan merengut nyawa atau mereka kembali babak belur, seperti yang kakahi katakan pergi bersama dan pulang bersama. Bagaimana pun cara nya mereka harus melakukan itu, bersama selama berbulan-bulan membuat mereka seperti saudara dekat dengan kapten kakashi sebagai figur ayah dan hanare yang menjadi figur ibu mereka.

City AgentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang