Case File 15

1.4K 195 34
                                    

Angin terasa dingin menusuk kulit seorang wanita yang tertidur di tengah sebuah taman di penuhi bunga sakura yang sangat indah, merasa terganggu wanita itu membuka kedua netra hijau cantik nya. Perlahan ia mendudukan diri nya melihat ke sekeliling nya saat ini seperti di dunia dongeng, ia pun melihat rupa diri nya dalam balutan gaun berwarna putih klasik seperti putri kerajaan yang akan tidur di tempat tidur mewah. Wanita itu memutuskan untuk berjalan menyusuri tempat tersebut yang hanya di penuhi oleh pohon-pohon sakura yang berguguran, langit di sini terlihat senja berwarna orange keunguan yang sangat indah dengan angin nya yang menerpa dengan pelan. Ia berhenti melihat sebuah rumah bergaya klasik yang terlihat hangat di dalam, seperti nya ada seseorang di dalam ia melangkah menuju pintu rumah tersebut. Tangan nya mengetuk pintu rumah tersebut, terdengar langkah kaki dari dalam yang kemudian pintu terbuka menunjukan sosok wanita bermata hijau tua dengan rambut brunnete nya yang tiba-tiba memunculkan ekspresi terkejut dan sedih.

"apa di sana sudah selesai?"

Sakura terdiam mendapat pertanyaan tersebut, ia ingat wajah itu...wajah korban dari pemerkosaan dan pembunuhan yang ia tangani. Wajah sakura menjadi sedih dengan senyum menatap wanita yang menyambut nya itu, "aku rasa ya..."

Sebuah cangkir teh cantik tersedia mengepul di depan haruno sakura saat ini yang entah ia tidak tahu ada di mana, sepuluh wanita di hadapan sakura sedang menatap nya bersama dengan seorang wanita berambut blonde di samping nya yang sedang menangis sambil mengatakan bodoh kepada sakura.

"bodoh! Kenapa kau nekat seperti itu" ucap nya dengan tangisan, sakura menatap wanita teman seperjuangan nya itu yang masih sama seperti saat diri nya masih ada di dunia.

"itu adalah pekerjaan ku ino..."

"maafkan kami, karena kasus kami kau jadi berada di sini bahkan kehilangan bayi mu..."

Sakura tersenyum sedih menunduk memegang perut rata nya yang tidak ada lagi buah hati nya di sana, ia menghela nafas pelan lalu menatap semua korban di sana dan ino.

"mungkin ini takdir ku, aku mungkin sangat terpukul...tetapi apa yang bisa ku lakukan"

Sebenar nya ada yang ia sesali, ia tidak bisa mengucapkan apapun di akhir hayat nya kepada lelaki uchiha itu. Seorang laki-laki yang sangat ia cintai dan sudah menjadi bagian dari hidup nya, ia sendiri yang mengingkari janji pulang ke tempat lain bukan kepelukan nya kembali. Sudah berapa hari ya kepergian nya di dunia? Apakah semua nya menangis karena kepergian diri nya? ini adalah hal yang selalu menjadi pemikiran nya, akankah ada yang menangis untuk nya ketika ia pergi dari dunia fana itu? akankah ada orang yang merasa kosong dan hancur ketika ia kembali ke pencipta? Dan mungkin saat ini orang yang merasakan itu semua adalah divisi kriminal tujuh, terutama uchiha sasuke. Kekasih hati nya dan cinta hidup mati nya, hati nya terasa tersayat seketika dengan air mata yang turun ke pipi. Semua korban menatap sakura dalam diam, tidak bergerak sama sekali mereka hanya menatap sakura. Wanita itu menoleh kepada ino yang saat ini masih bergerak menatap nya dan mengusap punggung nya, ino tersenyum kepada sakura dengan manis dan tulus.

"belum waktu nya kau berada di sini sakura"

Detik itu juga sakura merasa seluruh tubuh nya sakit luar biasa hingga rasa nya ia ingin memuntahkan isi perut nya dengan kepala yang berputar keliling, ino menjauh dari sakura dan menatap teman nya itu.

"tahanlah, kau sedang kembali ke tubuh mu dan merasakan luka yang kau dapat dari kejadian malam itu"

Sakura berteriak sangat keras bersama dengan tangis nya, ia meremat dada nya yang terasa di tusuk beribu jarum dengan tubuh yang terasa remuk sekujur tubuh. Dokter yang menangani sakura membulatkan mata nya ketika melihat air mata keluar dari kedua mata sakura, dengan cepat ia mengarahkan asisten nya untuk menyuntik kembali sakura dan memberikan CPR kembali. Sakura merasa tubuh nya melayang di tengah hamparan ruang kosong yang gelap bertabur bintang emas sedang berdansa mengiringi nya menahan semua sakit di tubuh nya, ia terus menangis dengan rasa sakit yang ia rasakan saat ini beserta hati yang terluka dengan kenyataan ia belum terima bahwa anak nya tidak terselamatkan.

City AgentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang