Seorang gadis berambut coklat menatap layar televisi nya soal kasus meresahkan pemerkosaan dan pembunhan dalam balutan piyama satin nya, ia meremat remot di tangan nya yang berada di atas paha. Netra coklat nya bergetar gelisah dengan perasaan berdebar, ini hampir sebulan ia di beli oleh seorang pejabat petinggi pemerintahan dan menjadi budak seks di rumah nya bersama sang istri yang dengan tatapan sakit nya menatap sang suami berhubungan badan dengan nya. Ia mengulum bibir nya dengan menahan tangis, mengingat istri dari petinggi pemerintahan yang membeli nya sudah terkena stroke ringan dan terlihat kurus karena sakit yang ia alami beserta batin sang suami yang sering membawa jalang ke rumah. Termasuk diri nya sekarang ini, berbagai cara gadis berambut coklat ini coba untuk merencanakan kabur tetapi sayang nya tidak ada celah sedikit pun. Rumah ini bukan sekedar rumah melainkan sebuah istana, akan sangat sulit keluar dari rumah ini jika tidak menghapal rute nya. Maka dari itu ia selalu beralasan berjalan-jalan karena bosan, padahal ia berusaha menghapal beribu kali semua ruangan di rumah ini.
"hu tao, kemarilah..." ucap seorang wanita paruh baya dengan parau, gadis berambut coklat bernama hu tao itu segera menghampiri nyonya istri dari kenjiro yamada pejabat yang membeli nya.
"ada apa nyonya? Apa ada yang bisa saya bantu?" mata hu tao berkaca-kaca menggenggam tangan nyonya besar yang sudah ia anggap seperti teman nya sendiri, karena diam-diam di saat kenjiro pergi ia akan merawat nyonya tsumida dengan sangat baik. Tubuh kurus nya terbaring di atas ranjang beludru mewah beserta infusan yang terus berada di tangan nya dan oksigen di hidung nya.
"kau anak baik, kau seharus nya tidak di sini...kau harus melihat dunia dan mengejar mimpi mu" suara nya selembut sutra mengingatkan nya kepada sang ibu yang sudah tiada, "seperti nya kepolisian sudah semakin pintar mengusut kasus yang ada...kau harus menemui mereka dan hidup lebih baik"
Hu tao bergetar dengan air mata yang turun ke pipi nya, ia menyeka pipi nya berkali-kali melihat tsumida tersenyum kepada nya sembari mengusap kepala nya dengan lembut.
"maafkan suami ku...yang menjadikan mu seorang budak pemuas nafsu di usia belia mu"
Gadis itu menggelengkan kepala nya dengan cepat, "kau tidak perlu merasa buruk, harus ya kenjiro san yang mengatakan itu pada ku....aku akan secepat nya keluar dari sini dan membawa mu juga tsumida san"
Dua malam setelah itu hu tao mengenakan pakaian nya usai melayani kenjiro yang akan berangkat untuk dinas selama sebulan lebih lama nya di luar negeri, ia tersenyum malam itu melayani nya dengan sepenuh hati dan tidak sabar untuk melancarkan misi nya malam ini. Ia menoleh melihat jam menunjukan pukul sebelas malam dengan gemuruh hujan dan petir di luar, ia menelan saliva nya dengan kasar dan berjalan menuju lemari nya ketika memastikan setengah pengawal pergi mengantarkan bos mereka. Hu tao sudah memperkirakan pasti ada sekitar sepuluh pengawal di rumah sekarang, ia meraih tas berukuran sedang nya dan membawa beberapa baju beserta obat-obatan yang paling penting. Dengan nafas memburu ia berjalan menuju ruangan nyonya tsumida, dia di sana dengan senyum nya dan memberi sebuah cek senilai milyaran mata hu tao melebar terkejut dengan air mata turun di pipi nya.
"pergilah, hidup dengan baik anak ku..." ucap nya sembari memberikan sebuah pistol revolver di tangan hu tao, ia bergetar dengan hebat mengetahui sebuah senjata asli yang berat berada di tangan nya, "aku tahu kau pasti akan selamat di luar sana, kau anak baik"
"aku mohon....tunggu aku tsumida san" hu tao menangis dengan isak tangis kecil nya, hati nya terasa tersayat melihat tsumida yang tersenyum manis.
Dengan jantung berdebar ia berjalan dengan cepat menuruni tangga dengan lampu yang sudah meredup, ia melangkah menuju dapur yang mungkin ukuran nya sebesar ukuran rumah normal. Ia mengingat perkataan nona tsumida, bahwa di dalam ruangan penyimpanan wine di dapur ada sebuah lemari kayu yang kalau di buka ada pintu lagi. Ia melihat nya sekarang, dengan cepat ia mengeluarkan sebuah kunci usang yang di berikan oleh tsumida untuk membuka pintu kayu yang berada di dalam lemari wine. Nafas nya memburu melihat ke belakang memastikan tidak ada siapa pun, ia menutup kembali pintu tersebut dan berlari sekuat mungkin di sepanjang lorong yang akan menunjukan dua pesimpangan. Hu tao melihat dua jalan berbeda tersebut dengan berlari ia mengambil jalan kanan seperti yang di arahkan oleh nona tsumida, dan lorong itu menembus kepada sebuah ruang penyimpanan obat-obatan terlarang milik kenjiro untuk berbisnis dunia gelap nya. Hu tao menahan nafas nya menyadari ada dua orang di dalam sana, ia memegang revolver dengan tangan bergetar.

KAMU SEDANG MEMBACA
City Agent
FanfictionPemerintah tokyo merasa resah dengan ada nya kasus pembunuhan, dan pemerkosaan yang mulai meningkat dengan tajam karena ulah dari kelompok yang keberadaan nya seperti bayangan. Berakhir kepala pemerintahan menugaskan tim kepolisian divisi investigas...