The following types of content: Harsh word, Disturbing part, Human Abuse, Rape and other forms of sexual violence.
Gadis itu bergetar dengan hebat beserta tangis nya yang sesegukan menyayat hati, sakura duduk dengan kotak P3K di paha nya. Sasuke memutuskan membawa gadis itu ke rumah nya di perumahan yang tidak jauh dari kantor di bandingkan ke apartement sakura yang akan berisiko besar, ia takut jika gadis ini adalah suruhan seseorang untuk menguntit siapa divisi kriminal tujuh setidak nya ia harus mawas diri saat ini setelah apa yang di temukan oleh sai di TKP beberapa hari lalu. Ia duduk setelah mengambilkan segelas air hangat beserta makanan kecil di meja ruang tamu bernuansa abu-abu hitam beraroma khas sasuke, lelaki itu mendudukan diri nya di samping sakura yang sedang mengobati luka di dahi beserta betis gadis itu.
"hu tao...nama ku hu tao, aku mohon jangan sakiti aku. Aku mohon percaya pada ku" ucap nya dengan wajah memelas bahkan menangis kembali, sakura meraih tangan hu tao dan menggenggam nya. Sekarang hu tao sudah terlihat bersih seperti gadis normal pada umum nya usai membersihkan tubuh nya dan menggunakan pakaian celana kebesaran milik sasuke, besok sakura akan membawakan baju nya yang tidak terpakai. Gadis ini sangat kurus seperti tekanan batin dan kekurangan makan juga.
"kami tidak akan menyakiti mu, tenanglah..." suara sakura selembut sutra sama seperti nona tsumida di telinga hu tao, wanita musim semi itu mengulurkan untuk hu tao minum dan sedikit makan dengan senyum nya, "kau akan baik-baik saja"
"kau ingin aku membuang semua pakaian ini?" tanya sasuke yang menunjuk seonggok plastik berisi pakaian sobek,basah dan kotor milik hu tao, gadis itu mengangguk, "kau tidak membawa barang apapun?"
"aku hanya membawa pisau lipat dan sebuah cek..." hu tao menunduk dan berbisik pelan, "aku mohon jangan salah paham dengan apa yang ku bawa"
Sejam kemudian hu tao tertidur di atas sofa milik sasuke dengan sakura yang masih membuka mata nya mengompres hu tao yang demam, ia menarik selimut hu tao agar menutupi nya lebih hangat meskipun sasuke sudah menyalakan penghangat ruangan nya. Sasuke mengenakan sarung tangan latex nya dan membuka pisau lipat kecil yang di bawa gadis itu beserta cek bernilai milyaran, ia mengambil kertas dan menodai nya dengan darah yang terdapat di pisau lipat selain itu ia menyinari cek tersebut dan terdapat sidik jari yang tercetak meskipun belum pasti itu milik orang lain bisa saja ini sidik gadis itu. Sasuke menoleh melihat sakura yang setengah tidur dengan posisi terduduk bahkan tangan nya dengan lemah tetap berusaha mengusap lengan gadis asing yang baru saja ia temui , lelaki uchiha itu tersenyum samar dan membereskan alat-alat nya untuk di bawa ke lab besok. Bagaimana pun juga jiwa mengabdi seorang dokter lebih besar dari yang ia bayangkan, sasuke mencuci tangan nya dan kembali ke ruang tamu membawa selimut menutupi tubuh sakura dengan perlahan sasuke menarik tubuh sakura untuk bersandar di dada nya. Lelaki uchiha itu menyenderkan punggung nya di ujung sofa, memberi kenyamanan pada posisi sakura ia tersenyum kecil dengan jantung berdebar nya. Rasa nya sudah lama ia merasa perasaan seperti ini untuk wanita, satu-satu nya yang membuat perasaan nya seperti ini adalah sang ibu yang selalu memuji nya dan sekarang wanita dokter cantik ini yang membuat nya berdebar. Tangan besar nya dengan ragu mengusap kepala sakura dengan menyisir rambut pendek nya perlahan, wanita itu sedikit mengerang terganggu. Sasuke tersenyum kembali dan meletakan tangan nya di punggung sakura, ia melihat wajah gadis yang tertidur di sofa ruangan nya juga. Di lihat seperti nya memang gadis itu polos sekali dan masih muda, apa yang ia alami sampai dalam keadaan seperti itu.
"apa kau tadi mendengar ku haruno sakura"
Bisik sasuke yang menyenderkan dagu nya di kepala sakura, perlahan rasa kantuk menyerang nya dan mereka tertidur bersama di sofa ruang tamu sasuke bersama gadis asing.
Tiga dini hari di mana semua orang tertidur malah menjadi pengecualian untuk sebuah mansion besar yang isi nya sudah tidak karuan hancur oleh seorang pejabat tinggi bernama kenjiro yamada yang mengamuk karena jalang nya melarikan diri, mata nya memerah dengan nafas memburu atas kemarahan nya. Beberapa pengawal sudah tidak bernyawa di lantai atas tembakan di kepala yang ia luncurkan, pain dan konan berada di sana atas panggilan penting yang di ajukan oleh beliau dengan wajah datar. Bahkan saat ini, nyonya tsumida hanya bisa menangis di dalam kamar nya mendengar bagaimana sang suami semurka itu mengetahui gadis yang di beli nya melarikan diri membuat nya mempertanyakan apakah diri nya sebagai istri tidak ada di dunia nya. Tapi ia sangat lega bahwa hu tao benar-benar berhasil pergi dari neraka ini, di usia belia ia harus melihat dunia bukan neraka ke egoisan manusia seperti ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/321859823-288-k51018.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
City Agent
FanfictionPemerintah tokyo merasa resah dengan ada nya kasus pembunuhan, dan pemerkosaan yang mulai meningkat dengan tajam karena ulah dari kelompok yang keberadaan nya seperti bayangan. Berakhir kepala pemerintahan menugaskan tim kepolisian divisi investigas...