Jam menunjukan pukul satu malam dengan langit total gelap hanya penerangan bulan purnama di malam invasi mereka di kediaman kenjiro yamada, mereka memasuki wilayah mansion tersebut dengan aparat lain yang berjaga di luar sebagai penyergapan dan pemasangan garis kuning sementara divisi kriminal tujuh turun ke lapangan. Mereka berdiri di depan pintu masuk terlebih dahulu membuat lingkaran dan memeriksa ulang semua perlengkapan mereka dan mengulang semua strategi yang mereka susun sehari sebelum menginvasi mansion kenjiro yamada yang peta nya sudah di gambarkan oleh sai.
"ink 1, test berada di rumah barat" semua nya mengangguk mendengar sai yang mulai berjalan menuju rumah kosong samping kenjiro dan naik ke rooftop rumah tersebut memasang senjata snipper nya dalam keadaan mengeker. Nafas nya sedikit memburu dengan tangan yang sibuk membuka monitor yang ia bawa memperlihat setiap sudut rumah kenjiro yamada, "bersiap blossom naik ke site B laven ke site A dan beast,raven,white Ground"
"di mengerti!" seru mereka usai mendengar suara sai di earpiece, divisi kriminal tujuh pun mulai berlari menuju bagian mereka.
Sepatu boots hitam sakura perlahan menaiki tangga lanjut ke site b setelah berpisah dengan hinata yang menyelidiki lantai dua mansion kenjiro yamada, ia menyenteri setiap sudut ruangan yang ia masuki. Mansion kenjiro yamada resmi di sita dan di kosongkan oleh kepolisian sejak tiga hari lalu yang sudah di pastikan tidak ada lagi tanda-tanda kehidupan manusia yang singgah, sakura menghentikan langkah nya di depan pintu yang setengah terbuka jantung nya berdebar sangat kencang menyadari ada suara dari dalam ia mendorong pintu tersebut perlahan dengan langkah tanpa suara, benar saja ia bersitatap dengan salah satu pengawal yang baru saja ingin keluar. Sakura langsung mengekerkan revolver nya ketika pengawal tersebut mengeluarkan pisau lipat.
"letakan senjata mu dan serahkan diri" laki-laki itu menatap kedua netra sakura dengan tajam di balik topeng hitam nya, tangan sakura sedikit bergetar mereka saling mawas diri dengan tubuh yang berputar di ruangan secara perlahan menunggu serangan.
"seperti nya polisi sangat tengat sekarang, oh atau kau adalah tim lain yang menangani kasus ini?"
Suara nya, sakura harus ingat dengan suara nya. Pegangan nya mengerat pada pelatuk, laki-laki itu yang melihat sakura bersiap segera menerjang wanita itu dengan beberapa gerakan menyayat kepada wajah cantik itu. Dahi sakura mengerut dengan gerakan laki-laki tersebut, Sakura menghindar dengan cepat ketika tubuh laki-laki itu meleset tidak mengenai nya, ia dengan cepat menghantamkan ujung senjata nya kepada tulang ekor laki-laki tersebut yang langsung ambruk dan kesakitan. Meski begitu ia dia kembali beranjak dan menyerang sakura kembali dengan serangan yang sangat acak.
Sakura menekan earpiece nya, "Ink! Site B site B tersangka!" seru sakura yang masih menangkis terus-terusan gerakan bilah pisau yang di arahkan oleh laki-laki tersebut, melihat celah lelaki itu mendorong sakura dengan keras.
"akh!" tubuh sakura menghantam dinding dengan keras, ia merasa tulang belakang nya seakan remuk saat ini sangat besar tenaga laki-laki yang berbeda jauh dari nya. laki-laki bertubuh sedang itu berjalan menuju sakura yang tangan nya berhasil ia kenai sayatan dalam dengan tangan yang bercucur darah sakura kembali memegang revolver nya dan mengeker kan kepada tangan laki-laki itu yang menggenggam pisau.
Dor. Peluru terlepas membuat semua rekan yang di bawah melihat ke atas dengan panik, "blossom di serang di site B kalian tetap tenang dan menunggu tersangka turun"
"aku akan ke atas! " sasuke meninggalkan naruto dan kakashi yang masih menginvasi daerah bawah.
"jangan gegabah sasuke! Tunggu perintah ku lebih baik kau tunggu arahan sai soal lokasi! Bisa berantakan rencana lain jika kau mengubah nya" langkah sasuke berhenti tepat di depan sebuah ruangan dekat dapur yang sangat gelap, ucan kapten nya benar ia menghela nafas dengan perasaan khawatir di dalam hati nya. Ia harus percaya kepada sakura saat ini, baiklah ia akan berhenti menginvasi di area dapur dan ruang makan. Bagaiman pun juga, mereka harus profesional dan tidak mencampuri hubungan pribadi dengan pekerjaan bukan? Ia menelan saliva nya dengan kasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
City Agent
FanfictionPemerintah tokyo merasa resah dengan ada nya kasus pembunuhan, dan pemerkosaan yang mulai meningkat dengan tajam karena ulah dari kelompok yang keberadaan nya seperti bayangan. Berakhir kepala pemerintahan menugaskan tim kepolisian divisi investigas...