Case File 2

2K 239 22
                                    

The following types of content: Harsh word, Disturbing part, Human Abuse, Rape and other forms of sexual violence.

"Jadi bagaimana asuma?"

Suasana ruangan rapat di gedung kebesaran tsunade senju sangat tegang kali ini berhubungan dengan kasus yang membuat masyarakat tokyo resah, terutama untuk para wanita yang merasa sangat ketakutan untuk melakukan aktivitas. Dalam ruangan persegi panjang dengan desain mewah dan meja melingkar, sebuah proyektor menjadi salah satu penerangan di dalam ruangan itu dengan cahaya temaram wajah tsunade yang sangat serius dengan shizune yang selalu berada di samping nya. Orang yang hadir dalam rapat pun merasa tensi yang sangat menekan terutama kepala kepolisian uchiha fugaku, asuma sarutobi beserta tim kriminal divisi satu yaitu shikamaru nara, yamanaka ino, akimichi chouji, aburame shino dan juga kiba inuzuka. Tentu saja, kakashi hatake sebagai tim divisi kriminal tujuh serta di sana bersama kelima anggota nya. Bagi sakura saat ini sangat asing, karena diri nya tidak pernah terjun ke penyidikan langsung selain peran nya hanya sebagai ahli forensik ia benar-benar tidak tahu menahu bahwa tim divisi kriminal sangat menekan beban di pundak nya. Mereka pasti sangat frustasi dengan kasus seperti ini, sakura mengepalkan tangan nya di paha melihat kapten divisi satu asuma maju ke depan dan menekan remot kecil untuk merubah layar di proyektor.

"baik, di layar adalah tampilan hasil forensik untuk sembilan mayat wanita yang sudah teridentifikasi. Semua nya mempunyai luka parah di organ vital bisa di bilang luka nya sangat parah bahkan korban terakhir kuki shinobu bagian vital nya robek di luar akal sehat. Ahli forensik yang menangani di tim kami yamanaka ino pun sampai bingung apa motif mereka merobek bagian vital wanita yang mereka perkosa, indikasi yang ada bisa jadi wanita tersebut di perkosa lebih dari satu orang dengan cara tidak wajar. Untuk ahli forensik tim divisi tujuh silahkan buka dokumen yang tim kami berikan untuk melihat foto-foto korban lebih detail dengan keterangan yang sudah di perinci oleh ino"

Sakura mengangguk, "baik kapten" ia membuka dokumen cukup tebal yang di berikan kepada nya sebelum rapat berlangsung, kedua netra nya melebar melihat semua foto yang mendetail dengan keterangan sepuluh korban wanita selalu mendapatkan robek di bagian vital sangat parah. Ia menelan saliva nya dengan kasar, ia melihat ke setiap orang di ruangan yang melihat ke arah nya dengan tatapan serius. Ia bergetar dengan kepalan tangan nya di atas meja, "yamanaka san, kau benar-benar melihat ini semua secara langsung?"

Wanita yang di tanya mengangguk, "benar, aku bahkan mendapat masalah gangguan tidur semenjak memegang kasus ini. Karena melihat parah nya perlakuan mereka kepada sepuluh korban, tidak ada hari tanpa muntah saat ingin memeriksa mereka. Kau bisa lihat halaman lima untuk korban ke tiga" sakura mengikuti arahan ino dan membuka mulut nya dengan apa yang ia lihat.

"aku tahu ekspresi mu seperti itu, karena di dalam bagian vital nya terdapat serpihan botol kaca minuman keras. Kau bisa bayangkan itu" sakura menoleh kepada kapten nya yang menatap nya seakan semua akan baik-baik saja, laki-laki berambut hitam di samping nya menatap wanita di samping nya dengan khawatir. Sakura bisa merasakan atmosfir di ruangan seakan sangat menekan.

"kau harus benar-benar mengalihkan pikiran mu haruno san, karena melihat mereka di tkp bahkan lebih seperti neraka dunia" shikamaru melipat tangan nya di dada dengan helaan nafas.

"selama sebulan apa kalian benar-benar tidak menemukan apapun?" tsunade menatap tim asuma,"sedikit pun aku berharap ada titik terang, terutama dari kau shikamaru,shino dan kiba aku tahu keahlian kalian dalam menyidik bukan main. Tapi kenapa?"

"tsunade sama, ini kejahatan sempurna" tatapan shikamaru sangat serius, kiba dan shino mengangguk setuju dengan hal itu.

"kau mungkin tidak akan percaya, tetapi setiap tkp yang kita kunjungi tidak ada kecacatan sedikit pun" kiba beranjak dari duduk nya menuju asuma menggantikan nya memegang remot layar slide show memunculkan gambar tkp yang mereka kunjungi selama sepuluh korban berjatuhan, "kalian bisa lihat tkp korban ke enam, mereka menaburkan terigu ke lantai untuk menghapus jejak dan tidak terendus sedikit pun. Bahkan di tkp lain nya semua bersih tanpa sedikit pun sidik jari, kami sudah mengerahkan seluruh cahaya UV untuk mendeteksi tapi naas satu pun tidak ada. Mungkin kalian akan berpikir, kenapa tidak mencari dari hasil autopsi?"

City AgentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang