Keesokkan harinya..
"Close"
Jihoon dan Hoshi menuju ke restoran yang di maksud oleh Hoshi tadi malam karena Jihoon meminta izin untuk berganti shift jaga dengan temannya pagi ini sementara Hoshi juga tengah libur dari kerjaannya karena ini hari sabtu, namun sayang restoran tersebut tutup selama akhir pekan saat mereka sampai ke sana..
"Apa kita harus memberitahu Mingyu tentang ini?" Tanya Hoshi..
Jihoon yang duduk di sebelah Hoshi yang tengah mengemudi mobilnya menghela nafas sambil menatap jendela mobil yang menampilkan jalanan yang mereka lewati...
"Sebaiknya jangan dulu, Mingyu mungkin masih sibuk apalagi dia baru saja comeback bersama groupnya. Kita juga tidak tahu apakah yang kau lihat kemarin itu benar-benar Wonwoo atau bukan"
"Ya kau benar, kita harus memastikannya terlebih dulu sebelum memberitahu Mingyu soal ini" Ujar Hoshi sembari menatap kekasihnya itu lalu ngambil lengan Jihoon dan menggenggamnya lalu kembali menatap ke depan tanpa melepaskan genggamannya...
Hoshi memutuskan untuk mengantar Jihoon ke apartemen kekasihnya itu, bahkan sejak semalam Jihoon tidak bisa tidur. Setidaknya hari ini dia harus berusaha membuat Jihoon beristirahat dengan benar...
"Beristirahatlah, akan ku bangunkan nanti jika kau sudah akan berangkat kerja" Ujar Hoshi sambil merapihkan rambut Jihoon setibanya mereka di dalam apartemen Jihoon...
Jihoon menatap sendu Hoshi dengan mata yang kembali terpenuhi cairan air mata, Hoshi menghela nafas lalu membawa Jihoon dalam pelukannya..
"Padahal.. yang kau lihat itu belum tentu dia.. t-tapi.. hiks.. tapi kenapa aku sudah seperti ini? Hiks" Lirih Jihoon sambil terisak...
"Maafkan aku, seharusnya aku memastikannya sendiri terlebih dulu" Ujar Hoshi lalu melepaskan pelukannya dan mengusap sisa air mata pada netra milik Jihoon..
Tapi yang ku lihat malam itu wajahnya benar-benar mirip dengan Wonwoo Pikir Hoshi..
"Berhenti menangis, kau sudah banyak menangis sejak semalam. Ayo aku akan menemanimu di sini"
Jihoon lalu di bawa Hoshi menuju kamarnya, Hoshi duduk di sisi ranjang ketikan sang pemilik sudah menyamankan diri di atas tempat tidurnya. Tangannya menggenggam tangan Jihoon mengusapnya pelan hingga Jihoon menutup matanya...
Beberapa menit kemudian di rasa nafas kekasihnya sudah mulai teratur, Hoshi beranjak dan mencium kening Jihoon sebelum berjalan keluar dari kamar tersebut..
***
Sementara itu...
Hyoseop tersenyum dengan tangan terus bergerak menyedot debu di lantai menggunakan vacum sambil menatap Wonwoo yang tengah melukis di sebuah canvas yang minggu lalu dia beli..
Wonwoo sendiri selama 5 tahun terakhir memiliki hobi baru untuk mengisi waktu luangnya dengan melukis, meskipun warna yang dia lihat hanya
2 warna yaitu putih serta hitam namun sebenarnya dia menggunakan gabungan dari warna-warna yang lain.."Apa yang kau lukis pagi ini?" Tanya Hyoseop..
"Entah.. aku hanya melukis apa yang ada di kepalaku saja" Ujar Wonwoo..
Lukisan itu terlihat random, ada bunga, gradasi warna dan beberapa ikan tentu dengan warna-warni dan kali ini dia melihat Wonwoo tengah mengusapkan warna jingga atau oranye di bunga yang sudah berwarna pink dan biru...
"Lanjutkan, aku akan menyiapkan makan siang untuk kita. Kau mau makan apa untuk menu makan siang hari ini?" Tanya Hyoseop sambil berjalan ke dapur..
Wonwoo menoleh lalu memilih untuk ikut berjalan ke dapur menghampiri Hyoseop, "Apa saja"
Hyoseop menaruh vacum di tempatnya lalu berjalan ke arah dapur, mengecek isi kulkas yang berisi bahan masakan..
"Aku mau membantu" Ujar Wonwoo yang datang menghampirinya..
"Boleh tapi usahakan jangan memegang benda tajam seperti pisau atau menyalakan kompor tanpa sepengetahuanku" Ujar Hyoseop..
"Kau seperti sedang memperingati anak kecil" Ujar Wonwoo..
"Kau memang masih anak kecil untukku. Kau bisa memulai dengan mencuci sayuran dan berasnya, sementara aku akan memotong daging untuk di buat sup" Ujar Hyoseop..
"Mana ada anak kecil dengan tinggi 182cm berumur 22 tahun?" Tanya Wonwoo sambil mencuci sayuran yang di berikan oleh Hyoseop sebelumnya..
Sementara Hyoseop yang tengah memotong daging ayam bagian dada hanya tertawa mendengarnya, wonwoo melihat ada 5 buah apel di kulkas..
"Kak, apel mana yang berwarna merah?" Tanyanya sambil berbalik dengan 2 buah apel di tangannya...
Hyoseop menatap, "kiri merah" setelah mendapat jawaban Wonwoo mengambil apel merah yang di maksud lalu memakannya setelah mencuci buah tersebut sebelumnya...
Dan berakhir dengan Wonwoo menatap Hyoseop yang tengah memasak sambil beberapa kali mengambilkan bumbu yang Hyoseop perlukan. Biasanya Hyoseop akan memilih untuk membeli makanan jadi namun setelah Wonwoo hadir di hidupnya dia jadi berusaha untuk membuat masakan dengan tangannya sendiri untuk Wonwoo..
Sementara Wonwoo melihat bagaimana Hyoseop yang tengah memasak mengingatnya pada Mingyu yang juga beberapa kali pernah mengajarkannya memasak atau dia yang memasak untuknya...
"Jangan memotongnya dengan tangan seperti itu, itu akan melukai tanganmu. Nah gunakan gaya tangan kucing seperti ini, ini akan jauh lebih aman supaya tanganmu nanti tidak teriris lalu mulai potonglah perlahan-lahan, usahakan kau tidak memotong wortelnya tidak terlalu tebal atau tipis ya"
"Wonwoo"
Wonwoo tersadar dari lamunannya saat Hyoseop menggoyangkan bahunya pelan, "Kau melamunkan apa? Ayo kita makan sup dan nasinya sudah matang"
"Ah iya" Ujar Wonwoo...
***
~ 161122 ~
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Color Rush 2✔
Fiksi Penggemar( Sebelumnya baca "Color Rush 1" dulu ya ) Jika Dirinya Tahu Hari Itu Akan Menjadi Hari terakhir Dirinya Melihat Sosok Yang Dia Cintai, Mungkin Mingyu Lebih Memilih Untuk Tidak Akan Pernah Melepaskan Pelukan Itu.. *** Cast : - Kim Mingyu - Jeon Wonw...