O9

428 49 0
                                        

Besoknya...

"Kenapa juga dia memintaku untuk menemuinya? Dia tidak tahu atau pura-pura tidak tahu saat ini cuaca sangat dingin" Oceh Jihoon sambil mengganti seragam dan jubah putih khas kedokteran dengan jeans dan sweater tebal di tambak coach miliknya untuk menghalau udara musim dingin yang terasa menusuk tulang...

Karena jam kerjanya sudah selesai jadi dia memutuskan untuk langsung pulang saja setelah bertemu dengan kekasihnya itu nanti..

Setelahnya dia keluar dari ruang divisi teamnya dan berjalan ke arah Cafetaria depan rumah sakit setelah Hoshi menghubunginya kemarin malam dan memintanya untuk bertemu di cafetaria dengan rumah sakit tempatnya bekerja, beruntung dia tidak terlalu banyak mengurus pasien karena Hyoseop juga sudah kembali dari tugasnya jadi dia tidak sesibuk dulu...

Jihoon hanya perlu menyebrang menuju ke tempat yang di tujunya untuk menemui kekasih hamsternya itu..

"Lihat saja, jika dia mengatakan hal yang tidak penting ku pelintir kupingnya hingga putus" Ujarnya sambil memasuki Cafetaria yang di maksud..

Dan tak lama setelah dia memasuki Cafetaria tersebut dan menemukan Hoshi duduk tengah menyesap kopi hangat dengan nyaman sambil tersenyum, membuat Jihoon selalu berpikir kenapa dia bisa jatuh hati pada lelaki itu bodoh menyebalkan mirip hamster sepertinya..

"Eo? Kau sudah datang, sayang? Ayo-ayo silahkan duduk" Ujar Hoshi berdiri dan membantu Jihoon duduk di kursi yang berasal hadapannya...

Jihoon bisa melihat ada gelas kopi lain yang sepertinya sudah di minum depan Hoshi. "Ada apa? Kau habis menemui seseorang juga di sini?" Tanya Jihoon...

Hoshi hanya tersenyum membuat Jihoon menatap bingung kearahnya...

"Lee Jihoon"

Jihoon terpaku saat telinganya menangkap suara seseorang  yang baru saja memanggil namanya, Jihoon perlahan berbalik dan langsung berdiri saat melihat siapa yang tadi memanggil namanya, bahkan mulutnya terasa terkunci sampai-sampai tidak bisa mengeluarkan suara...

Melihat keterdiaman temannya, Wonwoo langsung memeluk tubuh sahabatnya itu. "Lama tidak bertemu, Jihoon" Ujar Wonwoo...

Hingga beberapa saat kemudian pelukan mereka pun perlahan terlepas dan Jihoon masih dengan wajah terkejutnya, otaknya masih berusaha mencerna apa yang terjadi di depannya saat ini...

"Aku tak menyangka kau benar-benar menjadi seorang Dokter seperti apa yang kau cita-cita selama ini, Jihoon. Kau terlihat keren" Ujar Wonwoo sambil mengangkat jempolnya...

"Ka-kau.. Wonwoo?"

Wonwoo tersenyum lalu menganggukkan kepalanya, Jihoon malah langsung menampar pipinya sebanyak 2x membuat Wonwoo dan Hoshi terkejut di buatnya..

"Sakit" Ujar Jihoon sambil menatap Hoshi, "Be-berarti aku.. tidak mimpi"

"Ya ampun sayang.. pipimu memerah, Kenapa kau menampar–"

"Wonwoo!!!"

Jihoon memeluk Wonwoo sambil menangis di pelukan sang sahabat, Wonwoo juga ikut meneteskan air mata yang sedari tadi coba dia tahan. Setelah itu keduanya saling melepas pelukan, Jihoon mencoba menetralkan nafasnya yang tersedat karena menangis lalu duduk di kursi samping Hoshi berhadapan dengan Wonwoo...

"Apa yang sebenarnya terjadi? Kemana saja kau selama ini? Da–"

"Tenanglah, aku akan menceritakan semuanya pelan-pelan oke"

Jihoon menghela nafas, lalu menatap lebih santai pada Wonwoo. Wonwoo pun mulai menceritakan semuanya apa yang terjadi padanya selama 5 tahun belakangan ini pada Jihoon dan Hoshi..

"Jadi kau ada di Jepang selama ini? Dan kau bilang orang yang menyelamatkanmu itu bernama Ahn Hyoseop? Salah satu seniorku di rumah sakit juga bernama Ahn Hyoseop dan dia baru selesai tugas di Jepang 2 minggu belakangan ini, mungkinkah orang yang menyelamatkanmu itu adalah seniorku, Wonwoo?"

"Benarkah? Wah jika itu benar, sebuah kebetulan sekali,bukan?" Ujar Wonwoo..

"Lalu apa Mingyu sudah tahu mengenai ini?" Tanya Jihoon..

Melihat Wonwoo yang langsung terdiam membuat Hoshi memilih untuk menjawab pertanyaan yang Jihoon lontarkan...

"Wonwoo tidak memperbolehkan aku untuk memberitahukan hal ini pada Mingyu selain dirimu"

Jihoon menatap kearah Wonwoo yang tertunduk menatap gelas minumannya, "Kenapa, Wonwoo?"

"Aku hanya merasa ini bukanlah waktu yang tepat untuk memberitahunya. Terlebih pasti dia tengah sibuk dengan pekerjaannya saat ini, aku tidak ingin mengganggunya dulu. Kalian juga tahu hubungan kami seperti apa selama ini" Ujar Wonwoo..

Jihoon dan Hoshi saling melempar tatapan, sementara Wonwoo menatap sendu ke arah luar Cafetaria melalui jendela, di sana terdapatnya papan iklan besar di mana Mingyu di dapuk sebagai salah satu brand ambassador dari sebuah produk..

Wonwoo menatap kearah Jihoon dan Hoshi kembali, "Jangan memberitahukan hal ini pada mingyu, cukup kalian yang tahu jika aku masih hidup untuk saat ini"

Mereka pun menghabiskan waktu untuk saling menceritakan kehidupan mereka selama tidak bertemu seperti Jihoon yang selalu mabuk saat merindukan Wonwoo, Hoshi yang tertidur di parkiran mobil saking lelahnya bekerja atau Mingyu yang menghilang beberapa minggu tanpa kabar setelah berita kecelakaan tersebut terjadi...

Sementara Wonwoo menceritakan bagaimana kehidupannya di Jepang selama ini, seperti bermain bersama anak-anak yang berada di panti asuhan juga rumah sakit tempat Hyoseop bertugas sebagai dokter di sana...

Hoshi berdecak kesal karena merasa cemburu saat Jihoon mengatakan jika Hyoseop cukup dekat dengannya sebagai senior dan junior karena berada di satu tim yang sama..

"Bibirmu mau ku potong ya?" Ujar Jihoon sambil mencapit bibir Hoshi yang mengerucut, membuat Wonwoo terkekeh melihat sikap cemburu Hoshi pada Jihoon..

***

~ 241122 ~

Tbc

Color Rush 2✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang