22

334 32 0
                                    

Setelah dari taman kini Wonwoo tengah membaca novel ruang rawatnya yang sengaja Mingyu bawakan untuk mengisi waktu kosongnya jika Mingyu atau 2 sahabatnya yang lain tidak bisa menemaninya. Mingyu yang memang mulai sibuk harus kembali karena latihan koreografi untuk lagu baru di album baru groupnya...

Beberapa kali dia membenarkan letak kacamata bulat miliknya yang melorot di pangkal tulang hidung mancungnya...

Sreet...

Wonwoo tersenyum saat melihat Jihoon datang, dia memang sudah berjanji akan menemani Wonwoo jika visit nya sudah selesai, Jihoon duduk di kursi yang ada di samping ranjang pasien Wonwoo...

"Kau sudah selesai memeriksa pasienmu?" Tanya Wonwoo..

"Sudah, ah aku tadi sudah bertanya mengenai ke pulihanmu kepada Dr. Yoon, katanya besok jika pemeriksa terakhirmu sudah semakin baik kau sudah boleh pulang... tapi Wonwoo"

Wonwoo menatap Jihoon yang sepertinya tengah merasa ragu untuk menyampaikan sesuatu padanya, Wonwoo pun segera menutup buku novelnya..

"Ada apa, Jihoon?"

"Sebenarnya ada satu hal lain yang ingin aku beritahukan padamu"

"Tentang?"

"Tentang kak Hyoseop"

Wonwoo sempat tertegun lalu kemudian menunduk menatap sampul buku novel di pangkuannya, membiarkan Jihoon menyelesaikan ucapannya...

"Hari ini, dia resmi mengundurkan diri dari sini"

Wonwoo terdiam, pegangannya pada novelnya mengerat. Jihoon lalu memberikan sebuah amplop berwarna biru muda pada Wonwoo. "Dia juga menitipkan surat ini untukmu, dia meminta maaf karena tidak bisa berpamitan secara langsung"

Wonwoo menatap surat yang Jihoon sodorkan padanya lalu mengambil surat tersebut dan membuka...

Hai Wonwoo, ini aku Hyoseop..

Pertama aku ingin meminta maaf darimu atas apa yang sudah ku lakukan juga atas perkataanku yang sangat tidak baik padamu waktu itu, tapi sungguh aku tidak benar-benar bermaksud melakukan hal itu padamu. Aku juga semakin merasa buruk setelah Jihoon sempat memberitahuku soal kehidupanmu yang ternyata sangat sulit sebelum kita bertemu dan sialnya aku malah melukaimu lagi, maafkan aku Wonwoo..

Sebenarnya aku sangat ingin meminta maaf langsung padamu namun rasanya aku sudah tidak memiliki keberanian untuk melakukan hal itu. Maka dari itu aku hanya punya keberanian untuk meminta maaf darimu lewat surat yang ku tulis ini, aku tahu kesalahan yang sudah ku perbuat padamu benar-benar tak mungkin termaafkan. Aku juga seharusnya tahu jika tidak semua  hal harus berjalan seperti apa yang ku inginkan begitu juga dengan memaksakan perasaan milikmu...

Tapi kali ini aku akan benar-benar akan berusaha untuk mencoba melepas dan melupakan semua perasaan yang ku miliki untukmu, aku harap kau tidak lagi merasa terbebani soal itu karena memang sejak awal akulah yang bersalah karena terlalu memaksakan diri untuk mencoba mengganti posisi Mingyu yang sudah sangat jelas adalah takdirmu..

Mata Wonwoo terus terpaku pada tulisan tangan Hyoseop di kertas tersebut, hingga beberapa tetes air kata yang jatuh tanpa sadar mengenai kertas tersebut...

Terakhir yang ingin ku sampaikan padamu adalah terus berbahagialah dengan Mingyu karena aku bisa melihat jika dia begitu sangat mencintaimu melebihi aku dan di tempat baruku nanti, aku juga akan mencari kebahagiaanku sendiri...

Terimakasih sudah menjadi teman, adik sekaligus seseorang yang aku sayangi yang sudah membuat hidupku selama beberapa tahun ini kembali hangat dan berwarna berkatmu. Aku benar-benar tidak akan pernah melupakan semua kenangan yang sudah kita lalui bersama untuk beberapa tahun belakangan..

Jaga selalu kesehatanmu, Wonwoo. Di sini aku akan selalu berdoa semoga hidupmu akan selalu berbahagia mulai saat ini dan seterusnya. Aku menyayangimu sebagai seorang kakak yang selalu berharap adiknya hidup bahagia..

Dari kakakmu, Ahn Hyoseop

"Aku juga terkejut saat mendengar hal itu darinya, dia bahkan tidak memberitahu kemana dia akan pergi saat aku bertanya" Ujar Jihoon...

Wonwoo menutup matanya hingga beberapa tetes air mata semakin deras membasahi mengaliri pipinya...

***

Sementara itu, Hyoseop yang tengah dalam perjalanan menuju bandara menggunakan taksi hanya terdiam menatap sendu jalanan dari jendela mobil bagian penumpang..

Tadinya dia ingin bertemu dengan Wonwoo untuk yang terakhir kalinya, namun melihat senyuman manis itu terukir saat Mingyu ada di sampingnya membuat Hyoseop memilih untuk tidak menganggu Wonwoo...

Drrrtt..

Dr. lee Jihoon

"Ya, Dr.Lee?"

"Kau benar-benar akan pergi?"

Hyoseop terdiam saat mendengar yang bukan milik Jihoon melainkan suara yang terdengar berat namun lembut milik Wonwoo..

"Won-wonwoo" Dengan nada lirih Hyoseop menyebut nama Wonwoo, matanya mulai memerah menahan tangis saat kembali mendengar suara yang dia rindukan beberapa hari belakangan ini...

"Jika itu sudah benar-benar menjadi keputusanmu maka berhati-hatilah dan jaga selalu kesehatanmu juga di sana... Hmm.. seperti apa yang kau bilang di surat itu, carilah kebahagiaan terbaikmu karena aku akan selalu mendukungmu, kau akan tetap menjadi seorang kakak terbaik bagiku. Aku juga ingin meminta maaf padamu karena aku tidak bisa membalas kebaikanmu padaku selama ini"

Hyoseop hanya bisa menangis dalam diam dengan tangan kiri yang terkepal di atas lututnya...

"Satu hal lagi, aku juga sudah memafkanmu kak. Aku harap kita masih bisa bertemu kembali suatu hari nanti, jaga dirimu baik-baik di sana"

Tut...

Hyoseop langsung mematikan sambungan telponnya dan mengeluarkan tangisan yang sejak tadi dia coba tahan dan sama halnya dengan Hyoseop setelah sambungan telpon itu di matikan Wonwoo juga langsung menangis namun dengan segera Jihoon memeluknya...

***

~ 161222 ~

Tbc

Color Rush 2✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang