19

341 33 4
                                    

"Mingyu, sudah hentikan" Ujar Jihoon sambil mencoba menahan tangan Mingyu..

"Jangan coba hentikan aku untuk memberi pelajaran pada bajingan ini" Ujar Mingyu sambil menatap tajam pada Jihoon...

"Tapi Min–"


"Tidak, Jihoon. Mingyu benar aku memang pantas mendapatkannya, tapi Mingyu aku mohon izinkan aku untuk bertemu dengan Wonwoo. Aku ingin meminta maaf pada–"

"Jangan harap aku akan mengijinkanmu untuk kembali bertemu dengannya" Ujar Mingyu sambil semakin mengeratkan cengkramannya pada kemeja Hyoseop...

"Hentikan" Lirih Wonwoo yang membuat Mingyu langsung melihat kearahnya yang tengah berdiri di ambang pintu dengan wajah sembab yang kembali basah karena air mata, tak hanya Mingyu Hyoseop pun melihat kearah lelaki manis tersebut membuatnya langsung menghampiri Wonwoo...

"Jangan mendekat" Lirih Wonwoo sambil memundurkan tubuhnya tanpa mau menatap kearah Hyoseop...

"Wonwoo aku mohon maafkan aku.. aku memang bersalah, aku sudah melakukan kesalahan fatal padamu tapi aku mohon maafkan aku, Wonwoo" Ujar Hyoseop yang berniat kembali mendekat namun Wonwoo terus memundurkan tubuhnya...

"Pergi" lirih Wonwoo

"A-apa? Tidak, Wonwoo. Aku mohon janga–"

"Pergi! Ku bilang pergi! Aku tidak mau bertemu denganmu lagi" Ujar Wonwoo menangis sambil menutup telinganya..

Melihat keadaan Wonwoo yang bisa di katakan sangat tidak baik dengan segera Mingyu menghampiri Wonwoo dan membawanya kedalam pelukannya...

"Kau tuli? Dia bilang dia tidak ingin bertemu denganmu, lebih baik sekarang kau pergi" Ujar Mingyu...

"Aku tidak akan pergi sebelum kau memaafkan aku, Wonwoo"

Sementara itu di dalam kepala Wonwoo kembali terdengar suara-suara yang menyuruhnya untuk mati dan beberapa kalimat jika dirinya hanyalah seorang mono yang menjijikan...

"Hiks... Hiks.. hentikan.. hentikan... Hiks.. Mingyu.. tolong suruh suara-suara itu pergi... suara-suara itu menyakitiku lagi.. hiks.. aku takut, Mingyu.. hiks"

Mingyu terdiam, hal seperti ini pernah terjadi pada Wonwoo dan saat itu Seulgi bilang jika Anxiety yang Wonwoo derita kembali kambuh akibat orang-orang yang merendahkannya hanya karena dia seorang Mono dan Mingyu takut jika hal tersebut kembali terulang lagi pada Wonwoo saat ini..

"Tenang sayang, ada aku.. aku di sini, jangan dengarkan suara-suara itu.. ada aku di sini"

Tubuh Wonwoo tiba-tiba meluruh kebawah bersama Mingyu yang masih mendekapnya sambil menggumamkan nama Mingyu hingga tiba-tiba kegelapan merenggut kesadarannya kembali..

"Wonwoo? Wonwoo!"

Mereka terkejut karena melihat Wonwoo kembali tidak sadarkan diri dalam dekapan Mingyu dengan segera dia membawa Wonwoo keluar menuju rumah sakit...

"Jika terjadi sesuatu padanya.. jangan harap kau bisa hidup dengan tenang" Ujar Mingyu menatap tajam penuh amarah pada Hyoseop sebelum pergi di susul dengan Jihoon...

***

Rumah sakit..

Sesampainya di rumah sakit, Jihoon segera meminta banker pasien untuk membawa Wonwoo ke ruang pemeriksaan...

"Siapkan ruang IGD sekarang!" Teriak Hyoseop pada perawat..

Sesampainya di ruangan yang di maksud Mingyu langsung menahan Hyoseop yang akan memasuki ruangan tersebut untuk memeriksa keadaan Wonwoo bersama Jihoon...

"Lepas, Mingyu. Aku harus memeriksa keadaan Wonwoo di dalam"

"Jangan harap aku akan mengijinkanmu untuk melakukan itu. Aku ingin Jihoon atau dokter lain yang memeriksa Wonwoo"

"Ini bukan waktunya untuk kalian berdebat seperti itu! Dan kau.. lebih baik kau urus lukamu, Wonwoo biar aku yang memeriksanya" Ujar Jihoon sambil memasuki ruangan pemeriksa...

Tak lama Hoshi datang setelah sebelumnya Jihoon memberitahu jika Wonwoo masuk rumah sakit...

"Mingyu, sebenarnya apa yang sudah terjadi pada Wonwoo? Kenapa Wonwoo bisa seperti ini lagi?" Tanya Hoshi...

"Semua karena bajingan ini, dia sudah mencoba untuk melecehkan Wonwoo, melukainya bahkan hingga tega menyebut Wonwoo dengan perkataan yang sangat tidak pantas hanya karena Wonwoo seorang mono" Ujar Mingyu sambil mendorong tubuh Hyoseop..

Hoshi langsung menatap tajam Hyoseop, menarik kerah kemeja Hyoseop dan membenturkan punggung dokter muda tersebut pada dinding...

"Bangsat! Sebelumnya aku masih bisa menghormatimu sebagai senior dari kekasihku juga sebagai orang yang sudah menyelematkan sahabatku selama ini tapi kini persetan dengan semua itu! Kau pikir kau siapa bisa melakukan itu semua pada sahabatku, huh?! Apa karena kau sudah menyelamatkannya, kau jadi bisa berlaku seenaknya pada Wonwoo? Apa kau sudah kehilangan akal sehatmu, sialan!"

Bugh!

Hoshi memukul perut Hyoseop hingga membawa laki-laki itu meluruh dan bersandar di dinding, banyak perawat juga dokter yang menyaksikan hal tersebut. Tak lama 2 orang penjaga datang dan menahan Hoshi...

"Lepas! Aku harus memberikan perhitungan pada bajingan sepertinya!"

Hyoseop tak mampu membuka mulutnya, semua yang di katakan oleh Mingyu dan Hoshi membuatnya terbungkam dan hanya mampu terdiam tanpa bisa melakukan apapun...

Maafkan aku Wonwoo.. maafkan aku Pikir Hyoseop..

***

~ 131222 ~

Tbc

Awalnya aku udh bikin ini ending di chap 22 tapi aku mutusin buat nambah 1 chapter lagi :')

Color Rush 2✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang