TBG 30

379 55 6
                                    

Sudah seminggu berlalu sejak Hema pulang dari Rumah Sakit. Hema juga sudah masuk sekolah, dia hanya istirahat di rumah dua hari, lalu masuk sekolah seperti biasa.

Athaya belakangan ini sering ngechat Hema. Entah itu ngajak nemenin dia ke Indoapril, katanya disuruh Bu RT beli sesuatu terus dia ngajak Hema, atau kadang Athaya minta dijajanin cilor yang di taman Kompleks.

Menurut Hema itu aneh sih, secara Athaya udah ada pacar. Setiap di ajak Athaya pun Hema pasti nanya, "Cowok lo kemana?"

Dan Athaya selalu jawab, "Gak tau. Sibuk."

Seperti sore ini, Athaya ngajak Hema beli es doger di taman Kompleks. Dan jadilah sekarang mereka berdua lagi duduk di bawah pohon sambil minum es doger.

"Lo sebenernya punya cowok gak sih? Kenalin sini ke gue. Perasaan tu cowok selalu gak ada buat lo." Ucap Hema, es doger nya udah abis.

"Gak liat kemarin malem yang nganterin gue pulang siapa?" Tanya Athaya, masih dengan es doger di tangan kiri dan sendok plastik kecil di tangan kanannya.

Memang kemarin malam Hema lagi beli burjo Mang Omen, terus dia lihat Athaya di anterin pulang sama cowoknya, dengan mobil berisiknya itu.

"Terus kenapa setiap gue tanya dimana cowok lo, lo selalu jawab gak tau sibuk." Ucap Hema, menyandarkan punggungnya di pohon.

"Ya emang dia sibuk." Jawab Athaya.

"Presiden cowok lo? Sesibuk apapun cowok mah kalau emang niat, dia bisa aja ngeluangin waktu buat ceweknya." Sarkas Hema.

"Au dah. Gausah dibahas." Athaya berdiri, tapi Hema menahan tangannya.

"Itu berarti dia gak niat sama lo. Ngerti gak?" Ucap Hema to the point.

"Bisa stop bahas dia? Gue tuh ngajak lo biar gak inget-inget dia!" Athaya melepas tangan Hema yang menahannya.

"Oh jadi selama ini lo jadiin gue pelarian, Ya? Biar yang pait dari dia bisa lo luapin ke gue, terus kalau udah manis lo balik lagi ke dia?" Hema berdiri, sambil membersihkan tanah yang menempel di celana pendeknya.

"Lo--" ucapan Athaya dipotong Hema.

"Gak gitu cara kerja suatu hubungan. Oke lo sakit hati karena cowok lo selalu sibuk dan gak punya waktu buat lo, tapi emang pernah lo mikir perasaan gue yang ternyata cuma lo jadiin pelarian?" Ucap Hema dengan menatap Athaya dalam.

"Gue biarin lo dengan segala sikap lo ke gue, gue kira lo bisa sadar. Ternyata gak, ternyata lo tetep merasa yang paling tersakiti." Lanjut Hema.

"Ayo gue anter pulang." Hema pergi duluan ke parkiran motor. Meninggalkan Athaya yang masih bingung bagaimana menjawab Hema.

Dengan semua omongan Hema yang ia ucapkan tadi, Athaya jadi sadar. Bahwa semua yang dibilang Hema adalah benar. Jadi Athaya mau menyangkal pun juga gak bisa.

Athaya segera menyusul Hema ke parkiran. Di perjalanan pulang, Hema diam saja. Athaya pun diam karena masih memikirkan ucapan Hema tadi.

Sesampainya di depan rumah Athaya, Athaya turun, lalu Hema putar balik motornya dan meninggalkan Athaya tanpa sepatah katapun. Biasanya Hema akan heboh mengeluarkan kalimat olokan sebagai pamitan, tapi kali ini tidak. Terlihat raut kecewa di wajah Hema, dan itu membuat Athaya juga semakin kecewa pada dirinya sendiri.

---

"Abang! Liat nih kepangan Bang Randra bagus! Minta tutorial ke Bang Randra biar lo bisa kepangin kayak begini juga!!" Teriak Kayla antusias ketika melihat Hema yang baru saja pulang.

"Iyaa ntar gue minta tutor Randra." Jawab Hema lalu langsung menuju kamarnya di lantai dua.

Kayla heran, tumben Abangnya ini lesu banget. "Dia kenapa?" Tanya Kayla ke Randra yang lagi duduk di sofa depan TV.

The Black Galaxy [ NCT DREAM 00LINE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang