"Pergi." Satu kata. Jean mengucap satu kata, tapi auranya udah kerasa.
Jean berdiri di depan Bunda. Farah, istri Ayah Hema yang membuat Bunda hampir menangis.
"Siapa kamu? Anak kemarin sore aja belagu sama orang tua." Ucap Farah dengan angkuhnya.
"Prinsip saya gak menyakiti wanita. Tapi kalau anda bersikap seperti ini terus, saya akan buat prinsip baru." Ucap Jean sambil menundukkan kepalanya, tangan Jean memegang erat tangan Bunda.
"Hadeeh. Anak kemarin sore bisa apa sih?" Jawab Farah.
Jean udah panas.
"Memang pelakor bisa apa? Oooh, bisa diem-diem datengin mantan istri SAH suaminya ya?" Jean mengangkat kepalanya, memandang lurus ke mata Farah.
"Suami anda tahu gak ya kelakuan istri tersayangnya begini?" Jean maju selangkah ke arah Farah, membuat Farah mundur.
"Atau anda sedang menjalankan prinsip anda sebagai orang bermuka dua?" Jean maju selangkah lagi, Farah mundur lagi.
"Pulang sana. Ngadu ke suami Anda kalau habis di intimidasi sama anak kemarin sore." Jean maju sampai Farah mundur dan menabrak pintu atm.
"Gak sopan ya kamu sama orang tua!" Bentak Farah.
"Ya makanya kalau ngerasa tua itu sadar, udah bau tanah harusnya insyaf." Jawab Jean sarkas.
"Minggir! Awas kamu ya!" Farah mendorong Jean dan pergi meninggalkan Jean juga Bunda.
"Yaelah kena mental breakdance." Gumam Jean.
"Bunda jangan nangiiisss. Udah yuk balik ke ruang Kayla." Jean memegang kedua tangan Bunda.
"Jangan ke ruang Kayla dulu, Bang Je." Jawab Bunda.
"Yaudah ke mobil Jean dulu yuk." Jean merangkul bahu Bunda dan menuntun Bunda menuju parkiran mobil yang tak jauh dari atm corner.
---
"Atudah Jean ngambil duit di Merauke apa gimana? Kagak balik-balik tu bocah." Ucap Hema sambil minum Jus Jambu yang hampir habis.
"Sesuai rencana awal, kalau Jean gak balik-balik berarti kagak ada duit. Lo gue tinggal disini bantuin cuci piring." Jawab Jenar yang lagi megang cangkir kopi pahitnya.
"Tega amat sih Aa Jenar." Suara Hema dibuat-buat kayak cewek.
"Gue semakin yakin buat ninggalin lo disini." Jawab Jenar bergidik.
"Bentar bentar, kayaknya gue kenal ntu cewek dah." Hema menyipitkan matanya, melihat cewek yang lagi pesen di kasir.
"Siape?" Tanya Jenar ikutan ngelhiat apa yang Hema lihat.
"Lah itu kan Si Oyen nya Bu RT. Ngapain disini?" Ucap Hema.
"Set dah hafal bener lo." Jawab Jenar.
"Oit anak Bu RT!" Hema sedikit teriak.
Athaya menengok ke asal suara.
"Lah disini tuh bocah." Gumam Athaya.
Setelah memesan, Athaya nyamperin Hema dan Jenar.
"Ngapain lo disini?"
"Ngapain lo disini?"
Athaya dan Hema nanya barengan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Black Galaxy [ NCT DREAM 00LINE]
Teen FictionTHE BLACK GALAXY [ NCT DREAM 00LINE ] Empat sekawan yang menamai geng nya 'THE BLACK GALAXY' Disini akan menceritakan keseharian mereka, Family Story mereka, Love Story mereka, dan solidaritas mereka. "Atap, Nar. Sebat bentaran sabi lah." "Bagi Marl...